Kepemimpinan

5 Alasan mengapa bos harus belajar dari karyawan

Menjadi seorang manajer tidaklah mudah. Terkadang, seorang atasan harus menjaga jarak dengan karyawan mereka dan ini merupakan hubungan yang sudah umum terjadi pada lingkungan kerja. Walaupun mereka harus menjaga jarak, namun mereka juga harus mengajarkan dan mengembangkan karyawan mereka.

Meskipun mengajari dan mengembangkan karyawan merupakan tanggung jawab atasan, bukan berarti mereka sendiri tidak dapat belajar dari karyawan mereka. Ada beberapa hal yang dapat dipelajari seorang atasan ke bawahannya yakni:

Mendapatkan ide baru untuk perusahaan

Terkadang, karyawan memiliki ide baru, ide original untuk organisasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pemimpin untuk menciptakan atmosfir yang terbuka untuk diskusi dan berbagi ide. Sebagai seorang pemimpin, memang Anda memiliki tanggung jawab untuk memberikan ide-ide baru. Namun, terkadang karyawan dapat memberikan perspektif yang lebih fresh dan hal tersebut bisa menjadi tambang emas untuk ide-ide baru.

Para milenial dapat menjadi sumber terbaik untuk mendapatkan ide-ide baru. Karena mereka masih muda dan mereka lebih up to date dengan trend dan hal-hal baru.

Sebagai contoh, milenial dapat menjadi sumber yang tak ternilai untuk periklanan dan pemasaran. Para milenial ini tahu betul apa yang menjadi trending, media sosial apa saja yang baru, dan mereka dapat membantu memberikan ide untuk menarik perhatian para audiens muda.

Memperbaiki proses perekrutan

Proses perekrutan merupakan interaksi pertama calon karyawan terhadap organisasi Anda, walaupun perusahaan (HRD atau owner) terlibat dalam proses ini, ada kemungkinan perusahaan tersebut sudah lama tidak melakukan proses perekrutan (umumnya perusahaan kecil).

Mengevaluasi dan memperbaiki proses ini menjadi lebih baik merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa perusahaan melakukan proses tersebut secara efisien dan juga memudahkan karyawan baru. Karyawan yang baru saja melakukan proses perekrutan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang sedang terjadi dan perusahaan dapat menggunakan pandangan mereka untuk mencari tahu bagaimana cara memperbaiki proses perekrutan tersebut.

Minta umpan balik dari karyawan Anda mengenai proses perekrutan dan buat umpan balik ini berlanjut terus menerus. Anda juga dapat meminta umpan balik dari karyawan yang sudah pernah direkrut enam bulan yang lalu atau enam tahun sebelumnya. Libatkan tim HRD Anda dan bandingkan data-data apa saja yang membuat sebuah proses perekrutan sukses, proses apa saja yang tidak berhasil, dan bagaimana hal tersebut dapat terus dikembangkan agar tim HRD Anda mengetahui bagaimana cara merekrut karyawan yang bertalenta.

Menjadi pemimpin yang lebih baik

Sangat sulit bagi pemimpin untuk mengevaluasi diri mereka sendiri dan mengetahui bagaimana cara meningkatkan potensi diri mereka. Dengan mendapatkan umpan balik dari karyawan dapat membantu seorang atasan menjadi manajer yang lebih efektif.

Untuk membantu karyawan merasa lebih nyaman, cobalah pertimbangkan untuk menggunakan survei anonymous atau software review kinerja untuk memberikan umpan balik. Berikan pertanyaan secara langsung agar Anda mendapatkan umpan balik yang membangun.

Ciptakan hubungan komunitas

Sebagai seorang pemimpin, sangat mudah untuk membuat jarak terhadap karyawan mereka dan jika itu terjadi secara terus menerus maka karyawan menjadi tidak nyaman berada di dekat atasannya sehingga pada akhirnya akan tercipta dinding antara atasan dan bawahan.

Sebaliknya, karyawan yang berada pada level yang sama bekerja dalam sebuah proyek atau saling berhubungan seringkali menjadi teman dan membangun hubungan yang kuat satu sama lain.

Seorang atasan dapat melihat hubungan tersebut, belajar dari hal tersebut, dan menggunakan hal tersebut untuk membantu menciptakan sebuah hubungan komunitas di tempat kerja dan menjadikan hal tersebut sebagai bagian dari budaya perusahaan.

Sebuah kantor harusnya menjadi sebuah tempat komunikasi yang terbuka dan memiliki atmosfir bersahabat, dan mungkin saja seorang atasan bisa mendapatkan inspirasi dari hubungan yang diciptakan oleh karyawan mereka.

Belajar untuk mempercayai

Hanya sedikit karyawan yang dapat bekerja dengan baik jika diawasi oleh atasan mereka. Tetapi ada juga karyawan yang justru malah kehilangan produktivitas mereka bekerja sambil diawasi oleh atasannya. Pemimpin yang baik dapat menciptakan keseimbangan saat mereka harus memberikan ruang bagi karyawan mereka dan kapan saatnya mereka harus mengejar (pekerjaan) karyawan mereka.

Karyawan yang baik dapat mengajarkan atasan mereka untuk bisa melepaskan mereka dan percaya pada kemampuan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Hal ini memang sulit untuk dilakukan terutama bagi seorang pemimpin yang sudah terbiasa menangani segala aspek dalam proyek.

 

Related Articles

Back to top button