Pemasaran

5 Langkah untuk menjadi pemimpin pasar

Menjadi pemimpin dalam pasar tidak dapat terjadi dalam waktu semalam, tetapi melalui kerja keras dan rencana yang baik.

Berikut ini merupakan beberapa langkah bagi startup untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin pasar di bidangnya.

Tawarkan sesuatu yang unik

Menjadi pemimpin dalam sebuah pasar yang sudah memiliki banyak pemain merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Daripada Anda bertarung dalam sebuah pasar yang luas dan memiliki banyak kompetitor, lebih baik Anda mencari pasar yang lebih kecil dan menjadi spesialis dalam produk dan layanan tersebut. Semakin kecil sebuah pasar, semakin mudah bagi Anda untuk menjadi pemimpin.

Jadilah purple cow

Bahkan dalam sebuah pasar yang kecil, Anda akan menghadapi kompetisi. Untuk menjadi pemimpin, sebuah bisnis harus mencari cara untuk membedakan dirinya dengan kompetitor pada industri yang digeluti.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Seth Godin dalam bukunya, Purple Cow: Transform Your Business by Being Remarkable, sebuah produk yang menonjol merupakan kunci untuk sukses.

Apple dan Goolgle merupakan sebuah contoh model yang sesuai dengan purple cow.  Walaupun banyak perusahaan komputer ketika Apple meluncurkan Macintosh pada tahun 1984, perusahaan tersebut memfokuskan diri mereka pada desain dan pengalaman pengguna. Ketika Google diluncurkan tahun 1998, mereka berhasil melebihi kemampuan mesin pencari yang saat itu sudah ada selama bertahun-tahun dengan sebuah pendekatan ranking dalam hasil pencarian dan dengan mendesain sebuah interface yang user friendly dan bersih.

Untuk menjadi seorang pemimpin, fokuslah pada apa yang dapat membedakan bisnis Anda dengan yang lainnya. Cari tahu apa hal yang tidak dilakukan oleh kompetisi Anda. Apakah ada hal baru atau cara yang lebih baikuntuk menciptakan sebuah produk yang bagus?

Bergerak dengan cepat

Jangan menunggu hingga produk Anda sempurna baru diluncurkan. Tetapi, eksekusi dan improvisasi produk Anda secara konstan.

Tanamkan dalam pikiran Anda bahwa sebuah produk tidak akan pernah sempurna, setidaknya pada saat peluncuran. Ketika produk Anda sudah berada pada pasar, dengarkan umpan balik dari konsumen dan pertimbangkan apa yang mereka inginkan, perlukan, dan khawatirkan. Teruslah berinovasi terhadap perubahan dalam pasar dan tetap menjadi yang terdepan dalam kompetisi.

Kepuasan pelanggan

Pelanggan merupakan pemegang kekuatan dalam media sosial dan teknologi saat ini. Apa yang mereka katakan dapat membuat perusahaan maju atau hancur.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Dimensional Research pada tahun 2013 pada 1046 konsumen menemukan bahwa 90 responden mengatakan bahwa sebuah review yang positif akan mempengaruhi keputusan mereka dalam melakukan transaksi, dan 86 persen mengatakan bahwa review negatif dapat membuat mereka membatalkan transaksi.

Sebuah produk atau layanan membutuhkan sebuah kualitas yang tinggi agar dapat memberikan kepuasan pada pelanggan, dan mengubah mereka menjadi brand ambasaddor bagi perusahaan. Jika sebuah produk memiliki review atau umpan balik yang negatif pada media sosial, maka Anda harus dapat menemukan masalah tersebut, memperbaikinya, dan meningkatkan kualitas produk Anda.

Investasi dalam pemasaran

Pemasaran yang kreatif dan strategi iklan sangat diperlukan untuk menjangkau konsumen dan membangun sebuah brand awareness.

Sebuah survei pemasaran konten tahunan yang dilakukan oleh The Content Marketing Institute’s pada 5.000 pemasar menemukan bahwa pemasar B2C (Business-to-Consumer) menggunakan rata-rata 11 taktik pemasaran konten, termasuk media sosial, blog, newsletter, dan artikel website. Bahkan dalam media sosial, mereka menggunakan rata-rata tujuh platform media sosial yang berbeda untuk menjangkau konsumen.

Jadilah ambisius dalam pemasaran. Gunakan cara baru dan kreatif untuk memasarkan produk Anda dan berhubungan dengan pelanggan Anda.

Related Articles

Back to top button