Kepemimpinan

5 Cara mengubah karyawan menjadi pemimpin hebat

Pengembangan karyawan bukan hanya tanggung jawab karyawan, tetapi juga tanggung jawab pemberi kerja. Manajer yang baik berusaha untuk terus mempersiapkan karyawan mereka untuk peran kepemimpinan di masa depan. Melakukan hal itu tidak hanya meningkatkan keterlibatan dan produktivitas karyawan, tetapi juga membuat kehidupan pengusaha sedikit lebih mudah, dengan membuat transisi karyawan ke peran kepemimpinan semulus mungkin.

Berikut adalah lima strategi penting untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan karyawan yang akan bermanfaat bagi pemberi kerja dan karyawan:

Mendorong karyawan untuk berjejaring

Berjejaring tidak hanya menyenangkan, tetapi penting untuk pertumbuhan individu dan pengembangan bisnis. Mulailah dari yang kecil dengan mendorong jaringan di tempat kerja selama jam makan siang atau di acara sepulang kerja. Akhirnya, mintalah karyawan berjejaring dengan profesional industri di luar perusahaan.

Jaringan akan mengajari mereka cara menjalin koneksi yang kuat, memulai percakapan dengan orang asing, dan bertindak dengan percaya diri sebagai seorang pemimpin. Selain itu juga dapat memberikan peluang bisnis (rujukan dan / atau kemitraan) serta kesempatan untuk berbagi ide dan pengetahuan. Akhirnya, jaringan dapat membantu mengubah karyawan yang baik menjadi pemimpin yang hebat dengan meningkatkan reputasi mereka di dalam industri.

Pertimbangkan agar karyawan sesekali ikut serta saat menghadiri acara industri. Ini akan memberi mereka gambaran yang jelas tentang bagaimana berperilaku dengan benar di acara networking, sehingga mereka dapat mewakili organisasi secara positif ketika mereka pergi ke acara tersebut sendiri. Perhatikan karyawan yang sering menghadiri acara industri pada waktu mereka sendiri — ini adalah tanda calon pemimpin.

Bertindak sebagai mentor (atau menugaskan seseorang)

Hubungan mentor-mentee terikat untuk berkembang ketika atasan membantu karyawan untuk tumbuh dan memajukan keterampilan mereka. Jika hubungan itu bisa dipertahankan, sangat bagus sekali. Tidak ada yang lebih baik untuk mempelajari keterampilan kepemimpinan dari atasan kita sendiri. Jika belum, buatlah program mentorship di mana karyawan dapat mengasah keterampilan mereka dengan bantuan karyawan yang lebih berpengalaman.

Program bimbingan tidak hanya bermanfaat untuk mengasimilasi karyawan baru, tetapi juga berfungsi sebagai alat pelatihan silang yang bagus untuk karyawan saat ini. Coba terapkan program mentorship atau job shadow antar anggota tim atau departemen. Alat kepemimpinan ini dapat meningkatkan keberhasilan organisasi dan kinerja tim dengan meningkatkan tingkat kecakapan karyawan dalam peran di luar peran mereka sendiri.

Baca juga:  6 Cara untuk membuat karyawan Anda merasa puas dan termotivasi

Pelatihan silang adalah cara yang terjangkau untuk meningkatkan kinerja karyawan dan tim, serta motivasi. Yang terpenting, ini mempersiapkan karyawan untuk peran yang diperluas di dalam perusahaan.

Memberikan kesempatan untuk berkembang

Untuk memastikan karyawan tidak stagnan di posisi mereka (atau lebih buruk lagi, meninggalkan posisi itu), berikan mereka kesempatan untuk tumbuh sehingga suatu hari mereka dapat mengejar peran kepemimpinan dalam perusahaan. Karyawan adalah aset organisasi yang paling penting, jadi berinvestasilah di dalamnya.

Peluang pertumbuhan ini dapat mencakup pembayaran untuk pendidikan formal, pelatihan internal atau eksternal, mendatangkan profesional industri untuk program belajar — pilihannya tidak terbatas. Menyediakan karyawan dengan kalender atau daftar acara pengembangan profesional mendatang, pertemuan kelompok atau asosiasi profesional, dan acara terkait pekerjaan yang dapat mereka hadiri pada waktu mereka sendiri.

Pertahankan lingkaran umpan balik

Umpan balik yang sukses mengukur dan meninjau kinerja karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas di masa depan. Komunikasi berkelanjutan di tempat kerja sangat penting untuk mengembangkan karyawan, namun hanya 2 persen pemberi kerja yang memberikan umpan balik berkelanjutan kepada karyawan mereka, menurut survei tahun 2013 terhadap 803 profesional SDM oleh Society for Human Resource Management (SHRM).

Tingkatkan komunikasi di tempat kerja dengan bertemu secara teratur dengan karyawan dalam suasana informal, tatap muka. Bertemu setiap tiga bulan dan mendiskusikan tujuan dan kinerja individu dapat membantu pemberi kerja mengidentifikasi peluang untuk pengembangan, serta menyesuaikan rencana pengembangan di sekitar individu. Pertemuan-pertemuan ini juga memberi karyawan kesempatan untuk dengan nyaman menyuarakan pikiran dan kekhawatiran mereka.

Pimpin dengan memberi contoh

Terakhir, tetapi tentu tidak kalah pentingnya, memimpin dengan memberi contoh. Model keterampilan kepemimpinan yang perlu diadopsi karyawan untuk menjadi pemimpin hebat: profesionalisme, transparansi, kepercayaan diri, komitmen, dan rasa hormat. Karyawan mencari jawaban dari atasan mereka, jadi para pemimpin harus bertujuan untuk terus menerus mencontoh apa itu menjadi model yang sukses dan positif di tempat kerja. Tidak membutuhkan biaya sepeser pun dan hasilnya tak ternilai harganya.

Related Articles

Back to top button