Kepemimpinan

4 Cara memotivasi karyawan Anda untuk mengambil resiko

Kapan terakhir Anda mengambil resiko besar? Banyak profesional menghindari pengambilan resiko yang berhubungan dengan bisnis, padahal itu merupakan salah satu jalan menuju kesuksesan. Manajer di sebuah perusahaan yang memimpin pasar kompetitif menantang diri mereka sendiri untuk berpikir berbeda dan tidak takut gagal atau bahkan dituntut untuk berani memposisikan departemen perusahaan mereka yang ketinggalan jaman menjadi lebih baik untuk kemajuan organisasi.

Pada sebuah perusahaan yang sukses, bukan hanya pembuat keputusan saja yang harus mengambil resiko. Seluruh karyawan mereka harus melakukan hal tersebut. Untuk memotivasi karyawan Anda agar mereka mau mengambil resiko, Anda dapat mengikuti empat langkah berikut ini:

Mempromosikan nilai inti yang mendorong setiap orang untuk berani mengambil resiko

Jangan pernah meremehkan kekuatan kata-kata, ucapan, dan tulisan. Semua itu dapat memberikan dampak terhadap pemikiran karyawan dan menular ke seluruh organisasi. Oleh karena itu, nilai inti tersebut harus diekspresikan dengan baik dan dilakukan secara nyata agar setiap orang dapat melihatnya dan Anda sebagai manajer atau pemilik bisnis wajib memberikan contoh kepada karyawan Anda. Selain itu agar nilai inti tersebut melekat dalam pikiran karyawan, maka Anda dapat meletakkan nilai inti tersebut dalam bentuk screen savers, agenda meeting, signature email, poster, buku panduan karyawan dan seluruh material stationary perusahaan.

Mengekspresikan nilai inti dapat memberikan dampak yang besar, tergantung dari tindakan Anda. Sebagai contoh, bayangkan Anda melihat kata-kata ini setiap harinya: “Lakukan segala cara untuk meraih tujuan ini. Tidak ada alasan. Buatlah menjadi kenyataan saat ini juga!” Suatu saat, ketika seseorang mempertimbangkan pendekatan alternatif untuk meraih sebuah tujuan, maka mereka akan mengadopsi nilai inti tersebut.

Karyawan yang percaya bahwa perusahaan akan selalu berada di belakang mereka akan menjadi kreatif dengan memberikan ide-ide baru dan selalu berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik. Semua hal itu dapat terjadi karena Anda memiliki nilai inti yang mendorong orang lain untuk mengambil resiko.

Ciptakan tekanan yang positif untuk mengambil resiko

Buat sebuah tujuan yang hampir tidak mungkin untuk diraih, hal ini dilakukan bukan untuk membuat Anda atau anggota tim Anda gagal meraihnya. Melainkan, untuk menciptakan budaya yang produktif dan mendorong mereka untuk berani mengambil resiko. Hasilnya, karyawan Anda akan berani mengambil resiko dan menolak praktik-praktik kuno yang biasanya digunakan untuk meraih tujuan. Tetapi jika suatu saat perusahaan Anda gagal, gagal dengan cepat, agar Anda dapat maju terus dengan keadaan yang lebih baik.

Baca juga:  Cara mengevaluasi karyawan

Berikan insentif pada setiap tujuan yang sudah ditentukan, entah apakah dalam bentuk finansial atau penghargaan lainnya. Motivator terbesar yang pernah saya lihat bukanlah dalam bentuk uang. Melainkan kepuasan batin. Hal ini dapat terlihat pada seorang karyawan yang selalu dikatakan tidak bisa apa-apa, tetapi akhirnya dia berhasil membuktikan bahwa “label” yang selama ini dia dapatkan tidak benar. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk merekrut orang yang memiliki kepuasan diri akan kesuksesan mereka.

Rekrut orang-orang yang haus pengetahuan

Karyawan dapat membuat sebuah perusahaan berhasil atau gagal. Jika status quo tidak ada dalam agenda perusahaan Anda, rekrutlah seseorang yang terlahir sebagai pengambil resiko. Orang-orang ini dapat dikenali dengan ketidaksukaan mereka terhadap asumsi yang dianggap sebagai fakta. Berdasarkan keahlian mereka yang beragam, mereka mempertanyakan status quo dan mencari pengetahuan dengan cara mereka sendiri. Ini merupakan indikator besar dari sebuah pemikiran di luar kotak.

Saat interview, test cara berpikir karyawan untuk melihat apakah mereka dapat berjalan seiring dengan nilai inti dalam pengambilan resiko perusahaan. Dua pertanyaan yang dapat mengidentifikasi kandidat yang menonjol adalah “Dapatkah kami bergantung pada Anda 24 jam sehari?” dan “Apakah Anda benar-benar ingin bekerja disini?” Jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut memang tidak ada, tetapi saya berani menjamin bahwa dua pertanyaan tersebut merupakan cara yang efektif untuk merekrut karyawan yang tepat.

Sebetulnya, jawaban itu sendiri tidaklah penting. Pertanyaan tersebut ditujukan agar mereka berani mengambil resiko untuk menjawabnya. Seorang manajer HRD yang berpengalaman tentu dapat melihat apakah kandidat tersebut berani atau tidak. Jika seorang kandidat menjawab “Ya” pada pertanyaan tersebut, tidak lama setelah Anda memberikan pertanyaannya, bisa jadi ini merupakan kandidat yang tepat untuk Anda rekrut.

Akui kesuksesan karyawan

Hampir sama dengan kekuatan kata-kata, storytelling merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain. Bagikan anekdot dan belajarlah dari pemimpin-pemimpin yang berani mengambil resiko dalam menjalankan perusahaan.

Setiap cerita yang dibagikan akan memiliki resonansi yang berbeda. Anekdot digunakan untuk individual yang berani mengambil tugas diluar zona nyaman mereka dan membawa kesuksesan bagi seluruh organisasi. Cerita sukses nyata dapat digunakan ketika Anda ingin menginspirasi karyawan Anda. Kemudian hal lainnya adalahdengan menantang setiap orang yang ada di organisasi, membuktikan apa yang dikatakan tidak benar dan merestruktur proses internal sebagai hasilnya.

Baca juga:  Keterampilan komunikasi dalam kepemimpinan: Pentingnya dan manfaat

Pahami bahwa kegagalan merupakan hal yang dibutuhkan untuk menciptakan sebuah produk nyata dan inovasi. Mendorong pengambilan resiko secara aktif dengan menggunakan nilai inti perusahaan, memberikan tekanan positif, proses perekrutan yang baik, dan storytelling akan memberikan hasil yang baik bagi tujuan organisasi. Pertumbuhan perusahaan akan di dorong oleh karyawan-karyawan yang terus menantang organisasi, kepemimpinan, dan diri mereka sendiri untuk menjadi lebih baik.

Related Articles

Back to top button