5 Kesalahan besar dalam membuat CV dan cara menghindarinya
Faktanya ketika Anda membuat sebuah CV: Setiap komponen atau elemen yang ada pada CV, mulai dari kontak informasi hingga ke ukuran font yang Anda pilih dapat berpeluang salah. Dan karena pewawancara sudah terbiasa untuk membaca dalam waktu yang cepat pada sebuah CV, satu error saja yang Anda lakukan dapat berakibat CV Anda berada pada tempat sampah.
Sebagai orang yang sudah sering menulis contoh CV, saya menyadari bahwa orang-orang cenderung untuk membuat kesalahan yang sama pada CV mereka. Berikut ini merupakan lima kesalahan umum yang sering terjadi pada CV Anda, berikut dengan cara untuk menghindarinya.
Tidak memiliki rangkuman yang profesional atau menulis CV seperti orang pada umumnya
Sebuah rangkuman profesional dapat dijabarkan dalam tiga atau empat kalimat dalam sebuah paragraf yang menjelaskan tentang keahlian dan kemampuan unik Anda. Hal ini juga merupakan bagian yang paling penting pada CV Anda. Jika Anda tidak dapat melakukannya, atau melakukannya dengan buruk, maka hal tersebut akan berdampak buruk bagi pewawancara.
Asah terus kemampuan ini agar membuat diri Anda tampak berbeda dari kebanyakan kandidat lainnya dan cobalah untuk menghindari istilah-istilah dalam industri.
Format yang buruk
Mari kita akui, ada banyak CV yang sangat buruk diluar sana. Ingat bahwa pewawancara dan departemen HRD yang profesional menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk membacanya. Cobalah berpikir dari sudut pandang mereka. Apakah Anda ingin membaca sebuah CV yang buruk dengan tulisan atau ukuran font yang kecil? Tentu tidak kan? Ya, mereka pun sama.
Buat agar dokumen Anda rapi dan enak untuk dilihat atau dibaca. Gunakan font dengan ukuran yang agak lebih besar (10 atau 11pt) dan pecahkan menjadi beberapa bagian agar terlihat rapi.
Typo
Ini merupakan kesalahan yang paling buruk karena hal ini sebetulnya mudah untuk dihindari, namun terlalu sering terjadi. Anda mungkin merupakan seorang kandidat yang ideal bagi perusahaan, namun jika Anda seringkali melakukan kesalahan penulisan maka Anda akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.
Pastikan Anda mereview atau mengecek kembali CV Anda sebelum Anda mengirimkannya. Kemudian tanyakan kepada satu atau dua orang teman Anda untuk mengeceknya (berjaga-jaga siapa tahu Anda tidak melihat kesalahan typo pada CV Anda).
Penggunaan bullet yang tidak tepat
Jika Anda seperti kandidat pada umumnya, penggunaan bullet pada CV Anda (pada bagian pengalaman kerja) akan terlihat seperti daftar sebuah tanggung jawab. Namun sebetulnya itu merupakan pendekatan yang salah jika Anda ingin membedakan diri Anda dengan kompetitor lainnya. Daripada melakukan hal seperti itu, akan lebih baik jika penggunaan bullet dilakukan untuk mendeskripsikan apa yang sudah Anda capai pada setiap posisi.
Sebagai contoh, katakanlah Anda adalah seorang public relation profesional yang bertanggung jawab membuat liputan media untuk klien Anda. Itu merupakan hal yang luar biasa dan sesuatu yang pantas untuk Anda tuliskan pada CV Anda. Namun jika Anda ingin membuat orang lebih terkesan, Anda dapat menulisnya seperti: 30 persen penjualan klien Anda meningkat setelah Anda membuat liputan media untuk mereka. Hal-hal seperti itulah yang akan memastikan Anda untuk lolos interview ke tahap berikutnya.
CV yang Anda tulis lebih dari dua halaman
Tidak ada satu orang pun pewawancara yang ingin membaca CV yang penuh dengan kata-kata dan tidak rapi. Sebuah CV yang ideal, harusnya tidak lebih dari dua halaman. Bahkan jika Anda melamar posisi untuk menjadi CEO perusahaan atau memiliki pengalaman bekerja selama 40 tahun. Saya ulang sekali lagi, CV yang Anda tulis tidak boleh lebih dari dua halaman. Ingatlah bahwa CV Anda bukanlah sebuah alat untuk membicarakan hal-hal yang detil yang pernah Anda lakukan dalam karir Anda. Melainkan untuk memberikan gambaran singkat mengenai diri Anda, apa yang sudah pernah Anda capai, dan apa yang dapat Anda berikan kepada perusahaan tempat Anda melamar kerja. Dua halaman sudah lebih dari cukup untuk menginformasikan hal tersebut.