4 Tips membuat pemasaran konten yang luar biasa
Pemasaran konten merupakan komponen yang sangat vital bagi setiap strategi pemasaran B2B. Ahli pemasaran menghabiskan banyak waktu dan uang mereka untuk mengembangkan konten yang bervariasi, termasuk white paper, webinar, tweet, dan blog, yang ditujukan agar audiens mereka terlibat. Tapi apakah para ahli pemasaran tersebut sudah mendapatkan manfaat secara maksimal dari konten mereka?
Tidak semua konten diciptakan sama, jadi semuanya bergantung pada diri Anda sendiri, konten seperti apakah yang akan menciptakan keuntungan bagi diri Anda. Walaupun setiap konten berfungsi sebagai salah satu cara untuk melakukan interaksi dengan lead yang berpotensi, namun konten tersebut dapat memberikan manfaat secara maksimal jika digunakan secara optimal dalam perjalanan menuju pembelian. Sebagai contoh, white paper misalnya, dapat memberikan informasi yang berguna dan mendalam mengenai sebuah produk atau jasa bagi prospek ketika mereka melakukan riset. White paper menjadi sebuah gerbang agar pelanggan prospek memasukkan nama dan kontak informasi mereka untuk mengakses material. Hal ini akan membantu tenaga penjual untuk mendapatkan lead dan membuat pemasaran menangkap informasi yang diperlukan dan menyerahkan informasi tersebut kepada bagian penjualan.
Walaupun membantu, namun menggunakan konten untuk mendapatkan informasi calon pelanggan hanyalah bagian awalnya saja. Konten yang dapat memberikan keterlibatan (engagement) pada level yang mendalam dan dapat dimonitoring oleh pemasar bagaimana para calon pelanggan ini ter-engage merupakan hal yang jauh lebih bernilai bagi mereka dibandingkan hanya sekedar nama dan email.
Webcast merupakan contoh yang tepat. Para hadirin memiliki berbagai macam cara untuk terlibat dengan brand Anda pada saat webcast berlangsung, dan setelah Anda melakukan event tersebut, Anda akan mendapatkan detil informasi mengenai berapa lama waktu mereka ter-engage, apa pertanyaan yang mereka berikan pada sesi tanya jawab, dokumen apa yang mereka unduh dan konten apa yang mereka bagikan. Lingkungan sebuah webcast memungkinkan organisasi untuk mendapatkan lebih banyak data, gambaran yang lebih detil mengenai pelanggan mereka, pemahaman yang lebih mendalam mengenai ketertarikan pelanggan, apa yang memotivasi mereka, dan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan konten Anda. Informasi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan lead penjualan dan membuat Anda dapat melakukan follow up dengan lebih personal berdasarkan ketertarikan si calon pelanggan tersebut dan Anda juga dapat mengetahui posisi mereka saat ini dalam pembelian.
Bagaimana Anda mendistribusikan konten bergantung pada tipe dan audiens Anda. Namun hal yang paling penting adalah Anda harus melakukan pendekatan strategik ketika membangun konten dan memahami bahwa setiap konten yang Anda bangun sesuai dengan strategi Anda. Berikut ini merupakan empat prinsip yang saya gunakan: analitik, konsistensi, berulang dan timing.
Analitik harus digunakan pada segala hal jika memang memungkinkan
Seperti yang sudah pernah saya sebutkan sebelumnya, membuat sebuah konten yang berguna bagi calon pelanggan merupakan langkah pertama. Analitik dapat menunjukkan kepada bagaimana cara mereka (calon pelanggan) berinteraksi dengan konten dan hal ini merupakan sebuah amunisi yang paling ampuh bagi pemasar. Perilaku audiens dapat diubah menjadi data dan dimasukkan ke dalam aplikasi CRM dan tools automation marketing yang memungkinkan pemasar untuk melakukan follow up dengan pelanggan secara personal.
Sebuah bisnis harus dapat memberikan pesan yang konsisten kepada audiens mereka
Walaupun konten dapat dibuat personalisasi dan disesuaikan berdasarkan channel, namun penting bagi Anda untuk terus menyampaikan “inti” pesan perusahaan atau bisnis dengan konsisten. Sebuah tujuan yang jelas, naratif yang terpusat dan suara yang berbeda (original) dapat memberikan sebuah fondasi untuk kesuksesan strategi Anda.
Organisasi harus terus menerus atau berulang-ulang memanfaatkan apa yang sudah mereka ciptakan
Konten merupakan sesuatu yang mahal, oleh karena itu bodoh sekali jika Anda hanya menggunakannya sekali. Menentukan ulang tujuan konten merupakan cara yang paling mudah untuk meningkatkan nilai dari konten tersebut. Sebagai contoh, seorang pemasar dapat membuat video webcast dan mendistribusikannya kembali melalui bermacam-macam channel distribusi. Video tersebut bisa Anda posting pada YouTube, penggalan video tersebut dapat Anda gunakan pada twitter, Anda juga bisa menambahkannya pada website, termasuk pada postingan blog. Ini merupakan sebuah contoh bagaimana satu konten dapat di distribusikan pada empat channel. Hal ini akan meningkatkan jumlah viewer pada video, memperluas jangkauan brand, dan memberikan nilai lebih pada konten.
Timing merupakan hal yang paling penting
Hal ini akan menentukan apa tipe konten yang dapat Anda sajikan kepada prospek Anda dan kapan saat yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Pemasar harus memahami dimana posisi pelanggan dalam siklus pembelian dan memberikan konten yang tepat berdasarkan hal tersebut. Dari level engagement dan interaksi secara keseluruhan pada setiap konten, sebuah bisnis dapat secara akurat mendapatkan lead yang berkualitas. Sebagai contoh, jika mereka mengunduh white paper yang memberikan gambaran singkat mengenai perusahaan, mereka berada pada awal siklus pembelian dan mereka harus terus dimaintain. Sebaliknya, jika prospek mulai menghadiri berbagai webinar dan memberikan pertanyaan yang spesifik pada fungsi dan harga, maka Anda dapat mengasumsikan prospek tersebut sebagai lead yang berpotensial.