Pemasaran

3 Alasan mengapa bergantung pada media sosial marketing merupakan strategi yang buruk

Kebanyakan perusahaan media sosial besar saat ini diperdagangkan, ini artinya mereka fokus untuk menghasilkan profit. Sedangkan bagi pengusaha, ini berarti Anda harus membayar ketika Anda ingin menjangkau audiens Anda.

Perubahan pada media sosial merupakan cerminan yang terjadi pada SEO beberapa tahun yang lalu. Ada pengusaha yang membangun bisnisnya pada SEO, dan setelah dua perubahan algoritma Google, banyak bisnis tersebut yang sekarang menghilang. Demikian juga pada media sosial.

Pengusaha yang cerdas dapat mengantisipasi hal ini dengan tidak menggunakan media sosial sebagai strategi pemasaran utama mereka. Berikut ini merupakan tiga alasannya:

Jangkauan organic akan menurun

Karena perusahaan media sosial ini harus melaporkan pendapatannya, maka tekanan untuk meningkatkan profit akan memaksa mereka untuk mengenakan biaya untuk layanan yang sebelumnya gratis. Jangkauan organic mungkin tidak akan mencapai angka nol, tetapi akan terus menurun. Ada beberapa cara untuk meningkatkan engagement, namun jika basis audiens Anda terlalu kecil maka sangat mustahil apabila postingan Anda ingin dilihat oleh banyak orang tanpa menggunakan layanan berbayar.

Bagi pemilik bisnis kecil, ini bukanlah berita baik. Masalahnya adalah iklan berbayar yang kita pasang pada media sosial tidak selalu dikonversi menjadi pendapatan kita, dan ada beberapa bukti yang mempertanyakan efektivitas iklan ini. Tetapi bukan berarti kita harus meninggalkan media sosial, kita hanya perlu menjadi lebih cerdas untuk memanfaatkan waktu dan uang kita.

Platform tersebut bukan milik Anda

Ketika Anda membangun follower yang besar pada media sosial, Anda harus menyadari bahwa orang-orang tersebut adalah pelanggan mereka, bukan pelanggan Anda. Mereka mungkin menjadi follower Anda, tetapi platform media sosial tersebutlah yang memiliki kontrol penuh tentang apa yang mereka lihat dan lakukan. Membangun bisnis Anda pada platform orang lain seringkali membawa kehancuran bagi beberapa pengusaha.

Media sosial harusnya menjadi penghasil lead dengan tujuan agar lead tersebut mengunjungi website Anda, dan mendaftar pada email list Anda. Email marketing merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memberitahukan promosi karena 100 persen orang-orang yang ada pada list email Anda akan menerima email promosi Anda tanpa Anda harus mengeluarkan biaya sedikit pun untuk menjangkau mereka.

Ketika Anda dapat membawa lead tersebut keluar dari media sosial menuju website Anda, maka mereka berpeluang untuk melihat segala hal yang Anda tawarkan. Hal ini akan memberikan Anda peluang besar untuk melakukan multiple sales, dan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan Anda. Website Anda yang seharusnya menjadi fondasi Anda, bukan media sosial.

Strategi yang beragam akan memastikan kesuksesan

Strategi pemasaran yang beragam merupakan strategi pemasaran yang terbaik. Ketika SEO mulai menurun, banyak pengusaha (di bidang teknologi) melakukan pivot karena mereka tidak bergantung pada satu strategi saja.

Meletakkan strategi Anda pada satu keranjang merupakan ide yang buruk. Pemasaran pada media sosial seharusnya mejadi salah satu diversifikasi strategi dalam pemasaran. Jika bagian strategi tersebut mengalami penurunan, maka Anda dapat langsung melakukan pivoting agar terhindar dari efek negatif finansial.

Milan Kundera mengatakan, “Bisnis memiliki dua fungsi: Marketing dan inovasi.” Anda mungkin telah memiliki strategi pemasaran pada media sosial, tetapi jika itu merupakan satu-satunya bentuk strategi pemasaran Anda, maka Anda kurang inovasi. Diversifikasi strategi memerlukan inovasi.

Cobalah untuk menyediakan sedikit waktu minggu ini untuk menganalisa kembali strategi Anda. Buat strategi pemasaran Anda beragam dan fokuslah pada inovasi. Ada begitu banyak orang yang online setiap harinya, dan berbagai cara untuk menjangkau mereka. Media sosial seharusnya tidak menjadi alat pemasaran Anda satu-satunya.

Related Articles

Back to top button