5 Tanda karyawan Anda tidak menyukai Anda
Dengan semua pencapaian yang telah Anda lakukan, Anda akan yakin bahwa Anda merupakan atasan yang hebat, karena kemampuan leadership Anda telah membantu Anda untuk naik tangga menuju kesuksesan. Namun, ada beberapa perusahaan yang sukses meskipun memiliki kepemimpinan yang buruk.
Menurut penasihat entrepreneur Michelle McQuaid, atasan yang buruk menghabiskan biaya bisnis yang sangat besar setiap tahun karena kurangnya produktifitas. Tekanan yang disebabkan oleh supervisor yang buruk akan memberikan efek negatif terhadap karyawan seperti menurunnya kesehatan rata – rata karyawan, menurunnya semangat kerja, yang pada akhirnya akan membawa mereka untuk keluar dari perusahaan tersebut.
Ketika Anda menjadi seorang pemimpin, sangat sulit untuk melihat bagaimana orang lain melihat Anda, terutama jika pekerjaan Anda membuat Anda sangat sibuk setiap harinya. Dalam artikel 7 Cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, saya mendiskusikan beberapa metode yang luar biasa untuk menentukan apakah Anda melakukan tugas Anda sebagai manager yang baik, namun ada beberapa hal tanda yang harus disadari yang mengindikasikan bahwa karyawan Anda melihat Anda sebagai atasan yang buruk.
Turnover yang tinggi
Apakah karyawan Anda memiliki perasaan ingin berhenti bekerja, padahal mereka baru saja Anda rekrut? Jika memang benar seperti itu, maka kesalahan memang terletak pada diri Anda. Entah apakah Anda tidak mempertimbangkan dengan baik ketika merekrut karyawan tersebut atau gaya manajemen Anda yang membuat mereka tidak betah untuk bekerja di perusahaan. Apapun alasan yang dapat membuat mereka berhenti, tidak hanya akan mempengaruhi bisnis Anda tetapi juga akan mempengaruhi semangat kerja dari tim Anda yang lain.
Lihatlah dengan baik karyawan Anda dan sebutkan siapa karyawan Anda yang sudah mengikuti Anda paling lama. Ketika karyawan Anda berhenti, apakah ada penyesalan atau malah keluar secara dramatis? Ketika ada pegawai yang berhenti, maka sangat penting bagi Anda untuk melihat interaksi para karyawan Anda. Jika Anda secara tidak sengaja bertemu dengan mantan pegawai Anda pada suatu event industri atau event personal, apakah orang tersebut senang bertemu dengan Anda, atau terlihat terpaksa? Seorang atasan yang baik umumnya masih menjalin hubungan baik dengan mantan karyawannya walaupun sudah lama berhenti. Mereka juga mungkin akan meminta rekomendasi Anda atau mereferensikan partner bisnis atau orang – orang yang berpotensi untuk Anda rekrut.
Walaupun Anda memiliki karyawan yang sudah lama mengikuti Anda, bukan berarti kemampuan leadership Anda sudah baik. Beberapa orang akan tetap bekerja untuk Anda selama bertahun – tahun walaupun mereka tidak menyukainya, umumnya karena loyalitas, takut akan sesuatu yang tidak diketahui, atau tidak mau berubah. Untuk melihat hal tersebut, Anda biasanya dapat melihat hal tersebut dari semangat kerja tim Anda, terutama pada orang yang sudah lama bekerja bersama Anda.
Anda mendengar komplain
Komplain sepertinya selalu menemukan cara untuk ke subjek mereka. Di dalam sebuah kantor, subjek tersebut biasanya adalah boss. Jika Anda memiliki karyawan HRD atau manager, orang tersebut dapat menjadi sumber yang sangat berharga dalam menentukan bagaimana perasaan karyawan Anda. Komplain akan sering dilakukan langsung ke bagian HRD, walaupun hal itu mengenai gaya manajemen Anda. Kuncinya adalah untuk mengetahui sesuatu melalui komplain mengenai gejala seseorang yang menolak atau tidak menerima sebuah kewenangan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan masalah sebenarnya dengan gaya manajemen Anda.
Pada era kantor yang lebih terbuka saat ini, sangat sulit untuk menyimpan sebuah gosip terlalu lama. Anda akan sering mendengar beberapa potongan pembicaraan atau Anda akan melihat para pegawai Anda berkumpul untuk mengobrol dan salah satu dari mereka akan melihat ke arah kantor Anda. Walaupun sangat penting untuk tidak menjadi korban paranoia, hal ini juga sangat penting mengetahui secara keseluruhan mood orang – orang yang ada dikantor. Jika sesuatu terlihat tegang setelah meeting bersama tim atau ketika ada tugas baru yang diberikan, maka akan sangat baik jika Anda mencari cara untuk meningkatkan semangat kerja mereka.
Karyawan Anda menghindari Anda
Anda mengatakan bahwa Anda memiliki kebijaksanaan “pintu selalu terbuka”, namun berapa banyak karyawan yang melakukan hal tersebut? Jika Anda melihat bahwa karyawan Anda berjalan dengan jarak yang jauh dari Anda, mungkin Anda memiliki masalah. Beberapa atasan berpikir bahwa pemimpin sejati harus memiliki sesuatu yang ditakuti oleh karyawan mereka, namun budaya kerja seperti ini dapat disebut sebagai “pembunuh budaya”. Walaupun karyawan Anda tidak mengundang Anda untuk datang ke tempat mereka, namun Anda harus membuat karyawan Anda merasa bahwa Anda dapat di dekati.
Tanda masalah lainnya dapat Anda melalui gerak gerik mereka ketika meeting bersama Anda atau ketika Anda berinteraksi secara langsung dengan mereka. Bahasa tubuh menjadi kunci indikasi, terutama jika mereka menghindari tatap mata dengan Anda. Jika mereka melakukan hal tersebut, maka saya berani bertaruh bahwa Anda memiliki kesan yang buruk di hadapan mereka. Usahakan agar karyawan Anda tahu bahwa Anda dapat di dekati melalui cara Anda merespon terhadap ide dan kekhawatiran mereka, baik ketika berkumpul bersama atau secara tatap muka.
Anda tidak mengetahui apa yang dirasakan oleh karyawan Anda
Ketika Anda membaca hal ini, Anda mungkin berpikir bahwa Anda mengetahui sedikit mengenai apa yang dirasakan oleh pegawai Anda. Hal itu, merupakan pertanda buruk. Salah satu keluhan yang sering datang dari karyawan adalah bahwa kepemimpinantidak sesuai dengan apa yang ada di dalam organisasi sehingga membuat tujuan organisasi tersebut menjadi tidak jelas. Anggota tim akan melakukan tugas mereka dengan santai ketika mereka merasa bahwa manajemen tidak tahu apa yang terjadi pada perusahaan dalam waktu sehari – hari. Sebagai catatan, seorang pegawai akan kehilangan semangat kerja ketika mereka merasa tidak dihargai dan tidak disadari.
Deskripsi pekerjaan dan evaluasi kinerja merupakan cara yang paling tepat untuk memastikan komunikasi secara berkala di dalam setiap anggota tim Anda. Ketika sebuah ekspektasi dijabarkan dan supervisor memberikan feedback mengenai bagaimana seorang pegawai dapat menangani hal tersebut, semua pegawai akan sadar bahwa manajemen akan memantau mereka. Hal tersebut akan membuat mereka merasa dapat di andalkan dan ingin melakukan pekerjaan dengan baik agar mendapatkan impresi yang positif dari manajemen.
Sebagai bagian dari prosedur resign / berhenti kerja, karyawan yang akan diberhentikan harus duduk bersama dengan manager HRD dan membahas masalah tersebut yang membuat karyawan tersebut diberhentikan. Jika bisnis Anda terlalu kecil untuk memiliki bagian HRD, pertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultan dan minta mereka untuk sediakan apa yang sudah direkomendasikan oleh konsultan Anda.
Anda bekerja terlalu keras
Ada pepatah tua yang mengatakan bahwa jika seorang manajer melakukan pekerjaannya dengan baik, dia tidak akan bekerja keras, dia bekerja dengan cara yang pintar. Tetapi kenyataannya, banyak manajer yang bekerja lebih keras dibandingkan anggota tim lainnya. Waktu yang Anda korbankan untuk bekerja setiap harinya harus berhubungan untuk mengembangkan bisnis Anda, bukan menangani operasional setiap harinya. Jika Anda melakukan pekerjaan orang lain karena hal itu lebih mudah daripada membiarkan orang lain mengerjakannya, mungkin sudah saatnya Anda melihat kembali gaya manajemen Anda.
Seorang manajer yang baik mendelegasikan pekerjaan dan percaya bahwa anggota tim mereka mampu untuk menanganinya, daripada berdiri memperhatikan karyawan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan dengan benar. Ini artinya bahwa terkadang Anda harus menerima kenyataan bahwa karyawan Anda tidak melakukan pekerjaan tersebut seperti yang ingin Anda lakukan, tapi pada akhirnya hasilnya tetap sama.
Kesimpulan
Tujuan Anda sebagai manajer bukan untuk menjadi teman baik bagi setiap karyawan Anda, tetapi juga bukan untuk menjadi ditakuti. Ketika karyawan Anda menyukai Anda, mereka akan melakukan pekerjaan mereka dengan baik karena mereka ingin membantu Anda untuk sukses. Menjaga agar semangat kerja tetap tinggi bukan hanya akan meningkatkan produktifitas tetapi juga untuk menjaga agar biaya turnover rendah dan membantu bisnis Anda untuk terus berkembang dan maju.