Karir

Mengapa anda bekerja begitu keras?

“Kerja pintar, bukan keras”

Berapa kali Anda mendengar istilah tersebut selama karir Anda? Walaupun Anda bangga menjadi seorang pekerja keras, namun tujuan utama Anda harusnya bekerja lebih produktif dan efisien, sehingga memberikan waktu kosong bagi Anda untuk menjauh dari kantor.

Saya pribadi tahu betul bahwa hal ini lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan. Kita adalah pekerja keras secara alami. Namun ide–ide besar tidak datang di meja kerja atau di kantor. Beberapa ide seringkali muncul pada saat–saat yang tidak diduga seperti ketika berlibur atau ketika bersepeda. Hal ini hanya terjadi ketika kita merecharge kembali pikiran dan menghidupkan kembali passion kita.

Saat ini, teknologi yang canggih, aplikasi handphone, gadget, dan tools produktifitas yang berbasis cloud harusnya mampu membuat setiap orang bekerja lebih pintar, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, produktifitas dan hasil.

Namun menurut survey terakhir yang dilakukan oleh PGi, 88% atau pekerja bekerja lebih dari 40 jam setiap minggu dan tradisi bekerja dari jam 9 hingga 5 hilang sudah. Hasil survey tersebut membuat Pgi meluncurkan sebuah kampanye, #TakeBack60, yang didedikasikan untukpenyedia tips produktifitas, sumber daya teknologi dan ide keseimbangan hidup untuk membantu orang–orang mendapatkan kembali 60 menit setiap minggunya.

Orang – orang semakin sering mengorbankan waktu keluarga, hobi, fitness dan lain–lain untuk memenuhi deadline atau mengerjakan beberapa tugas lainnya.

Bukankah semua teknologi ini seharusnya membuat sesuatu menjadi lebih cepat, mudah, dan lebih efisien? Lalu mengapa setiap orang bekerja lebih keras dari sebelumnya?

Teknologi tidak secerdas apa yang dibayangkan orang–orang

Satu bagian dari masalah tersebut adalah teknologi tidak diaplikasikan dalam kehidupan kita dengan cara yang pintar. Teknologi memiliki potensi untuk membuat pekerjaan menjadi lebih cepat, mudah, dan lebih efisien. Tetapi teknologi itu sendiri tidak cukup pintar untuk membedakan apa yang mungkin dan apa yang terbaik untuk Anda secara individual. Selain itu, apps dan gadget dapat menumpuk lebih banyak pekerjaan pada Anda dan memberikan informasi kepada Anda dimana saja, kapan saja, dan teknologi masih membutuhkan masukan Anda untuk menjadi benar–benar berharga. Masukan yang dibutuhkan bervariasi, mulai dari memilih tools yang intuitif hingga menangani notifikasi pada handphone Anda.

Singkatnya, teknologi dapat melakukan sesuatu dengan cepat, namun masih membutuhkan interaksi dengan manusia (setidaknya untuk saat ini).

Intinya adalah untuk mengurangi beban pekerjaan, Anda harus mengubah filosofi dan perilaku ketika menggunakan teknologi. Pikirkan semua hal yang dapat Anda lakukan saat ini tanpa harus terikat pada meja kerja. Sebagai contoh, Anda dapat membaca dan mengirim email, download dan edit dokumen, memanage proyek dan workflow, bahkan melakukan virtual meeting dari mana pun juga. Dengan menggunakan teknologi secara “pintar”, Anda akan menghemat banyak waktu dan tenaga, sehingga pekerjaan Anda dapat diselesaikan dengan cepat.

Related Articles

Back to top button