Karir

Cara mengatasi kehilangan ketika rekan kerja keluar dari perusahaan

Ketika seseorang memutuskan untuk keluar dari pekerjaan mereka, ini akan memberikan efek kepada orang-orang yang ada disekitar mereka. Terkadang, orang-orang yang ditinggalkan ini akan merasa tidak nyaman, sakit hati, dan marah karena kepergian mereka.

Mengapa mereka marah kepada rekan kerja mereka yang berhenti

Ada beberapa alasan mengapa orang-orang marah ketika ada rekan kerja mereka yang keluar. Beberapa alasannya adalah:

“Saya pikir kita akan melakukan ini bersama!”

Terkadang sebuah loyalitas dapat menjadi alasan mengapa mereka marah. Hanya karena orang-orang ini memutuskan untuk tetap bekerja, bukan berarti mereka memiliki aspirasi yang sama. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki kehidupan dan komitmen yang berbeda, jadi loyalitas setiap orang berbeda karena berbagai situasi. Ada orang yang membutuhkan gaji lebih besar, ada juga yang memang puas dengan pekerjaan mereka saat ini atau ada juga yang membutuhkan keseimbangan kehidupan bekerja.

Bagaimana saya melakukan pekerjaan ini semua?

Sebuah reaksi spontan dalam menanggapi hal tersebut adalah perasaan kewalahan dan marah karena tiba-tiba ada celah kekosongan di dalam tim dan tidak ada orang di dalam tim yang mampu menangani pekerjaan orang tersebut. Beberapa orang akan merasa frustasi, namun ini bukanlah masalah bagi orang yang keluar, ini merupakan tanggung jawab seorang pemimpin untuk mengisi setiap kekosongan dan merekrut orang yang mampu menangani pekerjaan tersebut.

“Setelah apa yang sudah saya lakukan untuk Anda”

Terkadang seorang pemimpin merasa bahwa mereka telah membantu karyawan mereka untuk mencapai tujuan mereka dalam sebuah posisi dan mereka merasa bahwa karyawan tersebut berhutang budi.

Ketika ada seorang karyawan Anda yang keluar, ingatlah bahwa mungkin Anda telah mengajarkan mereka dengan baik sehingga mereka dapat mengejar kesempatan lain atau situasi yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang Anda pikirkan selama ini. Inilah saatnya dimana Anda harus mengevaluasi kembali bagaimana Anda menjalankan tim Anda.

Orang yang keluar menemukan keberanian yang diharapkan oleh orang lain

Ketakutan merupakan emosi yang paling kuat yang dapat menghentikan orang-orang untuk melakukan perubahan. Terkadang rekan kerja ingin mencari kesempatan baru, namun mereka terlalu takut untuk mengambil langkah tersebut dan merasa lebih aman untuk diam dan menjalani aktifitas yang ada saat ini.

Mengapa Anda harus mendukung kolega yang memilih untuk keluar

Daripada menolak kepergian karyawan yang memang sudah bertekad untuk keluar, justru seharusnya Anda mendukung mereka. Ada beberapa alasan mengapa Anda harus mendukung mereka.

Karyawan tahu yang terbaik

Jika orang yang keluar berpikir bahwa mereka akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik ditempat lain atau tidak bahagia dengan situasi mereka saat ini, siapa Anda mengatakan bahwa mereka salah? Bahkan jika mereka salah, mereka akan menyadarinya beberapa bulan kemudian.

Apa yang Anda pikir mengenai “kesempatan baik” atau karir yang maju, mungkin berbeda dengan apa yang dipikirkan kolega Anda. Bagaimana pun juga kita semua berbeda dan kita tidak memiliki tujuan dan aspirasi yang sama.

Gunakan kepergian karyawan sebagai waktu untuk evaluasi kembali

Sebagai pemimpin, ketika Anda mendengar salah satu anggota tim Anda akan keluar, gunakan kesempatan ini untuk mendiskusikan alasan mengapa mereka ingin keluar untuk mengetahui apakah ini merupakan suatu hal yang negatif atau positif.

Terbukalah dan minta feedback dari mereka yang jujur untuk membantu Anda mengetahui situasi yang terjadi pada tim Anda.

Ambil keputusan mereka sebagai sebuah pujian

Jika Anda seorang pemimpin dan kemudian Anda mengetahui bahwa salah satu dari anggota tim Anda akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik, gaji yang lebih besar, atau membuat mereka selangkah lebih dekat dari tujuan mereka, maka Anda dapat mengambil keputusan mereka sebagai sebuah hal yang positif.

Sebagai bagian dari tim Anda, mereka telah berhasil meningkatkan kemampuan mereka dan memiliki beberapa skill baru yang membuat mereka dapat bekerja di level yang lebih baik. Manager yang baik akan menyadari bahwa sebuah pekerjaan bersifat sementara dan harus bersiap ketika karyawan mereka mendapatkan kesempatan lain.

Berpikir jangka panjang

Pemikiran jangka pendek ketika seorang kolega keluar adalah perasaan marah dan kewalahan akan pekerjaan yang ditinggalkan oleh mereka. Namun seorang pemimpin harus berpikir jangka panjang. Jika Andameninggalkan kesan positif pada saat mereka meninggalkan perusahaan, maka ada kemungkinan bagi mereka untuk kembali dan bekerja bersama Anda. Karena mereka merasa bahwa ada orang yang mendukung dan menghargai keputusan yang mereka ambil.

Intinya adalah semua ini bukan mengenai Anda. Ini mengenai karyawan Anda atau kolega Anda yang memutuskan untuk melakukan perubahan dan mengejar kesempatan lain. Tinggalkan semua persahaan sakit hati dan perasaan ditinggalkan dan fokus pada bagaimana membuat mereka merasa nyaman mengenai perubahan yang akan mereka lakukan.

Related Articles

Back to top button