Cara memperkenalkan diri saat interview
Kesan pertama terjadi dengan cepat. Selama proses interview, mungkin ada beberapa kali Anda akan memperkenalkan diri: di meja depan atau area resepsionis, kepada perekrut, manajer perekrutan, dan kemungkinan pewawancara tambahan lainnya. Ada beberapa panduan yang dapat Anda ikuti tentang cara memperkenalkan diri saat interview. Untuk membantu Anda menavigasi proses tersebut, kami membuat daftar praktik terbaik saat memperkenalkan diri, diikuti dengan contoh dan tipsnya seperti berikut ini:
Bagaimana cara memperkenalkan diri saat interview?
Berikut adalah tujuh langkah mudah untuk memperkenalkan diri Anda kepada pewawancara dan meninggalkan kesan yang baik:
- Mulailah dengan meneliti perusahaan dan pewawancara Anda.
- Berpakaianlah secara profesional untuk interview.
- Hindari gangguan dan jaga kontak mata.
- Tersenyum, percaya diri dan buat diri Anda nyaman.
- Gunakan bahasa tubuh yang terbuka dan profesional.
- Siapkan salam singkat dan perkenalan diri.
- Latih perkenalan Anda dengan seorang teman.
Persiapan sebelum interview
Ketika Anda pertama kali memasuki gedung tempat interview kerja, Anda mungkin perlu check-in dengan resepsionis. Majulah dan perkenalkan diri Anda dengan nama lengkap, waktu interview, dan jabatan dari peran yang Anda lamar. Hal Ini bisa Anda lakukan dengan cepat dan sederhana seperti:
“Hai, nama saya Max Taylor. Saya datang untuk interview kerja jam 12 siang untuk posisi manajer pemasaran.”
Setelah Anda check in, Anda mungkin diminta untuk menunggu hingga perekrut atau perwakilan SDM lain datang menemui Anda. Etika yang baik pada saat Anda diminta menunggu adalah hindari mengeluarkan ponsel Anda. Jika Anda duduk, letakkan tangan Anda di sandaran tangan atau di pangkuan Anda. Kaki Anda bisa beristirahat di lantai atau menyilang di pergelangan kaki.
Ketika seseorang datang untuk menyambut Anda, berdirilah untuk menemui mereka dan ikuti langkah-langkah berikut ini saat memperkenalkan diri:
- Tersenyumlah dan jabat tangan mereka dengan erat, tetapi jangan menggenggam tangan mereka terlalu kuat.
- Perkenalkan diri Anda dengan nama lengkap Anda dan suara percaya diri.
- Saat mereka memperkenalkan diri, tanggapi dengan, “Senang bertemu denganmu …” dan kemudian ulangi nama mereka dengan keras—Anda akan lebih mungkin mengingatnya jika Anda mengulanginya kembali saat pertama kali mendengarnya.
Jika Anda telah berbicara dengan orang ini melalui telepon atau email sebelum interview kerja, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti,
“Senang bertemu denganmu secara langsung.”
Saat Anda berbicara, tersenyumlah dan tatap matanya. Dari sini, orang tersebut mungkin akan memberi Anda tur singkat atau mengantarkan Anda langsung ke ruang interview. Jika orang ini hanya mengantarkan Anda ke ruangan interview, pastikan Anda berterima kasih kepada mereka sebelum mereka pergi.
Perkenalkan diri Anda dan tanggapi pertanyaan “Ceritakan tentang diri Anda”
Biasanya Anda akan duduk di sebuah ruangan untuk menunggu sampai pewawancara Anda datang menemui Anda. Anda dapat menggunakan waktu ini untuk mengeluarkan pena dan kertas untuk mencatat, minum air dan beberapa tarikan napas dalam-dalam untuk merilekskan tubuh Anda. Ketika pewawancara Anda memasuki ruangan, sambut mereka dengan percaya diri dan berdiri, ulurkan tangan Anda untuk menjabat tangan mereka, kemudian sebutkan nama Anda dan tersenyum.
Kemungkinan pewawancara Anda mengetahui peran yang Anda lamar dan telah melihat resume Anda. Namun, Anda harus menyiapkan pernyataan singkat untuk memastikan bahwa mereka mengetahui siapa Anda dan posisi apa yang Anda lamar seperti:
“Senang bertemu dengan Anda untuk membicarakan posisi digital marketing di tim pemasaran Anda.”
Setelah perkenalan dilakukan, Anda dapat memberikan mereka fotocopy resume Anda, jika mereka belum memilikinya. Anda juga bisa sedikit basa-basi atau pembicaraan yang ringan dan baru masuk ke pertanyaan interview. Jika mereka memulai percakapan, biarkan mereka yang memimpin.
Jika ada sedikit keheningan, jangan takut untuk memimpin pembicaraan Anda sendiri dengan memberikan rangkuman latar belakang profesional dan minat Anda pada pekerjaan itu dengan singkat. Berikut adalah contoh yang mungkin digunakan oleh seseorang yang melamar posisi desain grafis:
“Saya seorang desainer grafis dengan pengalaman lebih dari lima tahun yang mengkhususkan diri untuk menciptakan pengalaman situs web yang indah dan unik yang membuat waktu pengguna berada lebih lama di web Anda, sekaligus menampilkan brand yang lebih menyenangkan. Saya tidak sabar untuk mengembangkan keterampilan manajemen saya sehingga bisa menginspirasi tim saya sendiri.”
Satu pertanyaan interview umum yang mungkin Anda tanyakan sejak awal adalah, “Ceritakan tentang diri Anda.” Memiliki garis besar internal yang dapat membantu memandu jawaban Anda untuk tetap ringkas dan fokus pada mengapa latar belakang Anda membuat Anda paling cocok untuk mengisi posisi kerja ini.
Mempersiapkan diri sebelumnya dapat membantu menenangkan saraf Anda, jadi lakukan riset tentang perusahaan dan, jika memungkinkan, termasuk pewawancara Anda. Ini akan membantu Anda dalam membangun percakapan, menyiapkan Anda untuk menjawab pertanyaan dengan cerdas, dan mengajukan pertanyaan Anda dengan solid. Menampilkan diri Anda sebagai orang yang berpengetahuan dan percaya diri menunjukkan kepada calon atasan Anda bahwa Anda adalah pilihan yang tepat untuk posisi tersebut.
Sangat tepat bagi Anda untuk menuliskan catatan saat percakapan berlangsung. Anda dapat merujuk ke catatan ini untuk mengajukan pertanyaan apa pun di akhir interview dan dapat merujuknya ketika Anda ingin menindaklanjutinya setelah interview untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Anda penuh perhatian dan menghargai waktu Anda bersama mereka.
Pewawancara ingin mempekerjakan seseorang yang memenuhi syarat untuk peran tersebut, tetapi juga seseorang yang benar-benar dapat mereka ajak bekerja sama dan akan menjadi tambahan yang baik untuk budaya perusahaan. Saat Anda menjawab pertanyaan mereka dan bersiap untuk menanyakan pertanyaan Anda sendiri, ingatlah untuk menjadi diri sendiri dan tunjukkan kepribadian Anda.
Ingatlah untuk bernapas dan melakukan percakapan selangkah demi selangkah. Berhentilah (jika Anda membutuhkannya) sejenak untuk mengumpulkan pemikiran Anda dan berkata, “Biarkan saya meluangkan waktu sejenak untuk memikirkannya” sebelum mulai menjawab—sebenarnya, ini dapat mengirimkan sinyal positif kepada pewawancara Anda bahwa Anda berinvestasi dalam memberi mereka tanggapan sebaik mungkin. .
Follow up setelah interview
Tidak ada perkenalan yang lengkap tanpa perpisahan. Setelah interview Anda berakhir, ikuti petunjuk pewawancara Anda: berdiri ketika mereka berdiri, berjabat tangan lagi dan berterima kasih atas waktu mereka dengan senyuman. Anda dapat mengucapkan beberapa frasa yang akan mengakhiri percakapan dengan nada positif, seperti,
- “Senang bertemu denganmu. Terima kasih atas waktunya hari ini.”
- “Terima kasih untuk percakapan yang menyenangkan, semoga Anda menikmati sisa hari Anda.”
- “Senang mendengar lebih banyak tentang peran Anda di sini, saya berharap kita dapat berhubungan di masa depan.”
Jika Anda memiliki beberapa putaran interview, bersiaplah untuk berdiri dan menyapa pewawancara Anda berikutnya dan mengulangi langkah-langkah di atas.
Setelah Anda memiliki waktu untuk memproses dan meninjau catatan interview Anda, ingatlah untuk mengirim catatan tindak lanjut tepat waktu kepada pewawancara Anda, entah apakah itu melalui email atau tulisan tangan. Terkadang perekrut tidak memberikan email kepada pewawancara, jadi pastikan untuk meminta kartu nama mereka atau tanyakan kepada perekrut apakah mereka dapat menyampaikan pesan terima kasih kepada pewawancara. Jika Anda ingin mengirim catatan tulisan tangan, cara mudah untuk menyampaikannya kepada pewawancara Anda adalah dengan mengirimkannya ke alamat kantor di bawah nama mereka.
Tips perkenalan interview
Berikut adalah beberapa pertimbangan tambahan untuk membuat kesan pertama yang baik.
Berpakaianlah yang pantas
Penampilan memainkan peran yang sangat penting ketika bertemu seseorang yang baru. Memilih apa yang akan dikenakan pada interview akan mewakili, sebagian, tentang siapa Anda bagi orang-orang yang akan Anda temui. Kantor yang berbeda memiliki aturan berpakaian yang berbeda, jadi Anda perlu melakukan riset tentang budaya perusahaan sebelum Anda pergi ke interview kerja.
Sebagai contoh, ketika Anda melakukan interview untuk posisi konsultan keuangan, maka Anda akan membutuhkan pakaian yang lebih formal daripada pakaian startup teknologi. Jika Anda tidak yakin, hubungi perekrut menanyakan dress code perusahaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Anda memperhatikan detail dan peduli untuk membuat kesan yang baik. Berikut adalah beberapa tips berpakaian ketika interview kerja:
- Jadilah diri sendiri. Apa yang Anda kenakan adalah bagian dari diri Anda, jadi gunakan itu untuk mengomunikasikan kepribadian Anda jika perlu.
- Tetap fokus pada diri Anda. Cobalah hindari visual yang mengganggu seperti perhiasan mewah atau dokumen-dokumen yang Anda bawa untuk memastikan pewawancara Anda memperhatikan percakapan Anda.
- Merasa nyaman. Menjadi profesional tidak berarti Anda harus merasa tidak nyaman—pastikan Anda merasa nyaman dengan pakaian Anda saat meninggalkan rumah.
Siapkan apa yang harus dikatakan
Setelah Anda mendapatkan visualnya, rencanakan beberapa momen berbicara mulai dari percakapan pembuka Anda. Percaya diri sangat penting ketika Anda memperkenalkan diri Anda secara verbal, jadi terapkan prinsip yang sama saat Anda mulai berbicara dengan pewawancara Anda.
Untuk membangun fondasi yang kokoh, sebutkan nama Anda dengan tegas. Jangan takut untuk berbicara secara tegas agar pewawancara dapat mendengar nama Anda dengan jelas, sehingga mereka tidak meminta Anda untuk mengulanginya lagi. Volume yang solid menunjukkan bahwa Anda percaya diri, bersemangat untuk melakukan interview, dan menghargai waktu mereka.
Pastikan untuk mempelajari dan mengingat nama pewawancara Anda, karena ketika Anda merasa gugup, Anda dapat kehilangan detil-detil kecil sederhana seperti itu. Dengarkan dan ulangi nama mereka dalam kalimat pembuka Anda untuk membantu Anda mengingat saat Anda melakukan percakapan. Sebagai contoh:
Pewawancara: “Hai, nama saya Max.”
Anda: “Max. senang bertemu dengan Anda. Namaku Sam.”
Perhatikan bahasa tubuh
Komunikasi non verbal penting untuk diingat. Saat Anda bertemu orang selama proses interview, ingat atribut yang ingin Anda tampilkan dalam bahasa tubuh Anda. Misalnya, jika Anda ingin mengkomunikasikan kepercayaan diri, jaga agar bahu Anda tetap ke belakang, dagu terangkat, dan dada tetap tinggi. Menjaga kontak mata saat Anda memperkenalkan diri adalah praktik bagus lainnya, menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda memang terlibat dalam percakapan dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada calon rekan kerja Anda di masa depan.
Tips dari profesional: Tidak yakin tentang bagaimana Anda menampilkan diri selama perkenalan? Cobalah melakukan proses ini dengan bantuan teman atau anggota keluarga untuk latihan memperkenalkan diri, termasuk pakaian, bahasa tubuh, bahkan jabat tangan Anda. Cermin juga dapat menjadi alat latihan yang baik.
Anda mungkin pernah bertemu dengan ratusan orang dalam hidup Anda, dan interview kerja juga melibatkan banyak etiket yang sama yang akan Anda gunakan saat bertemu orang baru. Pewawancara Anda ingin mempekerjakan rekan setim yang hebat, sama seperti Anda yang ingin berada di tim tersebut—yang berarti mereka ingin Anda sukses. Ketika memperkenalkan diri Anda saat interview di masa depan, lakukan dengan kepercayaan diri yang tinggi, lakukan persiapan interview dengan baik, dan berikan senyuman kepada pewawancara akan sangat membantu Anda untuk membuat interview Anda berhasil.