Karir

5 Cara untuk menghadapi karyawan yang malas

Jika kamu adalah seorang pemilik bisnis, saya yakin Anda adalah orang yang berambisi. Anda memiliki passion di bidang pekerjaan Anda. Bisnis Anda adalah anak Anda dan Anda akan melakukan apa saja untuk memastikan bahwa bisnis Anda terus berkembang. Pemilik bisnis yang beruntung memiliki tim yang memiliki passion yang sama dengan Anda. Karyawan ini percaya dengan apa yang mereka kerjakan dan bekerja dengan baik untuk memastikan produk atau jasa yang mereka jual berkualitas tinggi.

Namun, seringkali kenyataan tidak berjalan sesuai ekspektasi Anda. Banyak karyawan yang menganggap pekerjaan hanyalah pekerjaan, yang penting mereka dibayar, mereka tidak peduli dengan kualitas pekerjaan mereka dan efeknya terhadap bisnis, Karyawan yang malas merupakan mimpi buruk pemilik bisnis, namun Anda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara untuk mengatasi karyawan yang malas. Berikut ini merupakan lima cara untuk menghadapi karyawan yang malas:

Mendokumentasikan kesalahan karyawan yang malas

Jika Anda berencana untuk melakukan konfrontasi dengan karyawan yang tidak berkinerja baik, maka sangat penting bagi Anda untuk memiliki bukti untuk mendukung argument Anda. Menghadapi situasi ini tanpa persiapan merupakan ide yang buruk. Bisa saja karyawan tersebut malah melemparkan kesalahannya kepada Anda. Salah satu metode yang sudah terbukti berhasil adalah dengan menggunakan kartu absensi. Jika salah satu masalah yang Anda hadapi adalah ketepatan waktu, maka Anda bisa memberitahukan mereka masalah tersebut didukung dengan kartu absensi karyawan untuk memperkuat argument Anda.

Dengan memiliki kartu absensi, maka Anda mempunyai bukti dokumen tentang siapa yang datang (jam berapa masuk) dan siapa yang pulang (jam berapa pulang) tidak pada waktunya. Memiliki daftar pekerjaan yang spesifik untuk setiap karyawan merupakan salah satu bentuk dokumentasi  yang baik. Dengan mencatat waktu waktu kerja dan pulang mereka dengan baik, maka Anda dapat memiliki gambaran yang akurat tentang apa yang sedang terjadi di tempat kerja Anda dan bagaimana mengelola tenaga kerja Anda.

Kehadiran pengawas untuk memantau karyawan yang malas

Permasalahan dengan karyawan yang tidak berkinerja baik biasanya mereka merasa harus melakukan pekerjaan sesedikit mungkin. Karyawan yang bekerja tanpa pengawasan terkadang mengambil jalan pintas ketika bekerja dan seringkali bekerja melewati batas waktu kerja agar bisa mendapatkan lembur. Walaupun setiap pemberi kerja berharap kejujuran dan niat baik dari karyawan akan membantu mereka berada di jalan yang tepat, tetapi tidak semuanya melakukan hal itu. Dengan adanya kehadiran pengawas di kantor atau di tempat kerja, pemberi kerja dapat memberikan tekanan kepada karyawan mereka agar dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik dan tepat waktu.

Baca juga:  Apa itu brand ambassador?

Cobalah untuk berjalan ke ruang kerja karyawan Anda lebih sering atau membuka pintu ruangan Anda, untuk memperlihatkan bahwa atasan mereka memperhatikan mereka dan mengetahui tentang segala hal yang terjadi di kantor. Hal ini dapat memberikan efek positif bagi karyawan-karyawan yang bermasalah sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih baik.

Membuat karyawan yang malas tertantang

Walaupun banyak karyawan pemalas yang memang tabiatnya malas, tetapi bukan berarti semua karyawan seperti itu. Ada juga karyawan yang berubah menjadi malas ketika mereka merasa bosan dan tidak tertantang. Jika pekerjaan yang mereka lakukan merupakan rutinitas dan pekerjaannya terlalu mudah, karyawan yang berdedikasi juga akan menjadi bosan. Oleh karena itu, berikanlah tantangan dan tanggung jawab baru ke karyawan Anda sehingga mereka bisa menjadi lebih bersemangat untuk bekerja. Dengan meningkatkan ketertarikan mereka dalam pekerjaan dapat membuat antusiasme kerja mereka bertambah. Kemudian dengan memberitahukan dengan jelas bahwa pekerjaan yang berkualitas akan diberikan hadiah, maka akan menjaga karyawan yang baik tidak menjadi buruk.

Berkomunikasi dengan karyawan yang malas

Untuk menghadapi karyawan yang malas, komunikasi menjadi kuncinya. Sangat mudah untuk memformulasikan teori anda mengenai mengapa ada hal yang tidak bekerja dengan semestinya kepada karyawan Anda. Cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menanyakannya secara langsung kepada mereka. Mendiskusikan masalah kinerja kerja yang Anda harapkan kepada karyawan merupakan hal yang tidak ingin dilakukan oleh kebanyakan pengusaha, dan inilah sebabnya mengapa bisnis mereka sulit sekali untuk berkembang.

Dengan terlibat dalam komunikasi secara rutin dan bermakna dengan karyawan Anda, Anda dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang mempengaruhi kinerja mereka. Karyawan tersebut juga akan merasa lebih nyaman jika Anda mengijinkan mereka untuk berbicara terbuka tentang segala permasalahan mereka di kantor. Efisiensi bisnis dapat ditingkatkan melalui komunikasi yang lebih baik antara pemberi kerja dan karyawan.

Menggunakan pendekatan SMART ke karyawan yang malas

Pendekatan SMART merupakan salah satu cara terbaik untuk menghadapi karyawan yang malas. Goals (tujuan) merupakan tools yang berguna bagi setiap bisnis. Goals ini memberikan karyawan makna untuk terus bekerja dan bergerak maju. Namun, sangat penting juga bagi Anda untuk memastikan bahwa Anda membuat goals yang tepat. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan memastikan bahwa goals tersebut SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-based).

Baca juga:  Daftar pekerjaan entry level

Dengan memastikan bahwa goals Anda memiliki karakteristik ini, maka goals yang Anda sudah tentukan akan memberikan dampak yang positif bagi kinerja karyawan Anda. Goals harus jelas dan spesifik agar karyawan Anda tidak bingung dengan apa yang ingin diraih oleh perusahaan, sehingga mereka memiliki milestone yang jelas ketika bekerja.

Seorang karyawan yang tidak memahami apa yang seharusnya mereka lakukan akan dengan cepat kehilangan rasa semangat ketika mereka bekerja. Dengan mengukur goals, maka akan dapat membantu mentracking progress yang sudah mereka kerjakan. Membuat goals juga harus masuk akal, karena jika tidak hal itu dapat mencederai kinerja mereka. Pastikan bahwa goals Anda sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan Anda. Time based juga dapat memotivasi karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sesuai dengan deadline waktu yang ditentukan.

Related Articles

Back to top button