3 Kesalahan yang membuat Anda sulit untuk mendapatkan pekerjaan
Ketika mencari pekerjaan, ada beberapa hal dasar yang harus Anda hindari: Surat lamaran kerja Anda harus bebas typo dan Anda tidak boleh interview tanpa mengetahui terlebih dahulu mengenai perusahaan yang memanggil Anda interview atau mengenai posisi yang Anda lamar.
Jika hal dasar tersebut sudah dapat Anda hindari, maka proses berikut seharusnya mudah bukan?
Namun kenyataannya, walaupun Anda sudah menganggap bahwa semuanya ada dalam kendali, Anda tidak boleh terlalu santai. Selama beberapa tahun saya mencari pekerjaan, saya sering membuat beberapa kesalahan yang mengakibatkan hilangnya kesempatan dan menahan saya untuk mendapatkan pekerjaan yang sangat saya cintai.
Jadi, setelah belajar beberapa hal (dan begitu banyak CV dan surat lamaran yang saya buat dan kirim), berikut ini merupakan tiga hal yang paling penting yang harus Anda hindari ketika mencari pekerjaan dan bagaimana Anda dapat menghindarinya.
Kesalahan #1:Mencari, Melamar, Menunggu, Mengulangi
Ketika pertama kali saya memulai pencarian kerja, saya sangat tertarik dengan ide untuk mendapatkan pekerjaan impian. Jadi untuk merealisasikannya, saya melakukan eksplorasi lowongan pekerjaan selama berjam-jam hingga saya menemukan satu lowongan yang saya pikir merupakan paling cocok dengan saya. Kemudian saya mencurahkan segala waktu dan kemampuan saya untuk membuat CV dan surat lamaran kerja sebaik mungkin dan mengirimkannya, kemudian menunggu. Dan menunggu. Dan menunggu.
Terkadang saya mendapatkan kesempatan untuk interview. Di lain waktu saya tidak mendengar kabar apapun selama berminggu-minggu, sehingga saya menyerah dan memulai proses pencarian tersebut kembali dari awal.
Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama hingga saya menyadari bahwa proses yang saya lakukan tersebut tidak efisien. Saya mendengar ada teman saya yang mendapatkan beberapa tawaran dari beberapa perusahaan (Dan menggunakan bargain power tersebut untuk mendapatkan gaji yang terbaik), namun untuk saya, hal tersebut tidak pernah terjadi. Hal ini tidak akan pernah terjadi jika saya masih menggunakan strategi yang sama.
Cara yang lebih baik
Pada kebanyakan kasus, akan lebih baik jika Anda mengumpulkan terlebih dahulu lowongan pekerjaan yang Anda sukai, kemudian mengirimkan surat lamaran Anda sekaligus pada waktu yang bersamaan. Hal ini akan membantu Anda untuk mengurangi waktu pencarian kerja Anda dan memberikan Anda kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan beberapa tawaran kerja dari perusahaan lain. Dan jika Anda tidak mendengarkan kabar mengenai surat lamaran Anda, jangan takut untuk follow up kepada manajer HRD.
Kesalahan #2: Melamar Secepat Mungkin
Sebagai tambahan dari kesalahan #1, saya juga sering melakukan kesalahan #2: Ketika saya melamar pekerjaan, saya terlalu bersemangat, saya ingin mengirimkan surat lamaran saya secepat mungkin. Saya menuliskan segala sesuatu yang pertama kali ada dalam pikiran saya di dalam seurat lamaran kerja saya, tidak terlalu memperhatikan CV secara detail, dan menekan tombol kirim secepat mungkin. Saya berpikir bahwa semakin cepat manajer HRD mendapatkan surat lamaran saya, semakin cepat pula saya akan mendapatkan panggilan kerja.
Namun yang tidak saya antisipasi sebelumnya adalah ketika esok hari saya mereview kembali surat lamaran dan CV yang saya kirim, saya baru menyadari bahwa saya meninggalkan beberapa list yang seharusnya tidak perlu saya tulis, lupa menambahkan proyek yang baru-baru ini saya kerjakan dan proyek yang relevan dengan posisi yang saya lamar, dan saya juga lupa menambahkan alasan utama mengapa saya melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Intinya adalah saya mengirimkan surat lamaran terlalu cepat, sehingga ada hal-hal detail yang tidak saya tambahkan atau lengkapi.
Cara yang lebih baik
Jangan buru-buru. Akan lebih baik lagi jika Anda menghabiskan beberapa waktu untuk mengecek kembali surat lamaran dan CV yang akan Anda kirim daripada menjadi surat lamaran kerja pertama yang ada pada inbox manajer HRD. Dan selalu, selalu baca kembali surat lamaran dan CV Anda sebelum Anda kirimkan.
Kesalahan #3: Membiarkan Perekrut Mengambil Alih
Ketika saya pertama kali melamar pekerjaan pada perusahaan besar, saya belum pernah di interview oleh internal HRD sebuah perusahaan. Dan kemudian, karena saya melamar pekerjaan untuk posisi penulisan teknikal, saya tidak menyangka bahwa saya akan di interview untuk posisi yang sangat berbeda: Posisi supervisor. Ya, memang manajemen dapat melihat pengalaman dan jurusan yang ada pada CV saya, namun saya sedang ingin mengubah haluan karir. Karena berpikir bahwa melakukan pekerjaan apapun akan lebih baik dibandingkan tidak memiliki pekerjaan, kemudian saya mencoba untuk mengikuti mereka. Dan kemudian saya menerima tawaran untuk posisi yang tidak saya inginkan.
Kenyataannya, pekerjaan perekrut adalah untuk mengisi posisi dengan kandidat yang memang berpengalaman pada bidangnya, jadi jika Anda sedang ingin melakukan perubahan karir, hal ini akan membuat Anda sulit mendapatkan posisi pekerjaan yang Anda inginkan. Dan jika Anda membiarkan kata hati Anda yang mengatakan bahwa posisi tersebut tidak sesuai dengan Anda, maka Anda akan mendapatkan posisi yang Anda harapkan tidak akan pernah Anda dapatkan.
Cara yang lebih baik
Menjadi orang yang fleksibel merupakan hal yang baik, namun jika Anda ingin mengubah karir Anda atau ingin mendapatkan pengalaman diluar dari apa yang Anda tulis dalam CV Anda, jangan pernah takut untuk mengatakannya. Percayalah pada insting Anda ketika Anda memilih lowongan pekerjaan yang akan Anda lamar, dan belajarlah bagaimana untuk berkata tidak, berikan pertanyaan yang tepat, dan berikan waktu sejenak untuk mengevaluasi segala kesempatan sebelum membuat keputusan.