Mengapa memotong harga juga berarti memotong brand anda?
Meskipun startup telah menjadi salah satu mesin pencipta pekerjaan, namun pertumbuhan usaha kecil ini masih sangat lambat. Berkat produktivitas yang merosot dalam satu dasawarsa terakhir, semakin sedikit orang yang memulai bisnis, dan banyak orang yang merasa tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk menghasilkan keuntungan. Itulah sebabnya mengapa beberapa perusahaan startup memangkas harga layanan atau produk mereka (dengan promosi diskon dan sebagainya).
Perlu Anda ketahui bahwa solusi jangka pendek ini memiliki efek untuk jangka panjang: Harga yang murah tersebut memang akan membuat Anda mendapatkan lebih banyak pelanggan, namun harga tersebut sebetulnya sangat berbahaya. Mengapa saya katakan berbahaya? Karena ketika penjualan tanda obral atau sale Anda tarik, dan harga kembali normal, maka pelanggan yang sudah tertarik dengan harga obral atau sale menjadi hilang.
Dilema diskon
Orang tidak melihat diskon sebagai diskon – mereka melihat harga obral atau sale sebagai nilai pasar produk yang sebenarnya, harga yang diharapkan oleh mereka. Ketika harga tersebut kembali ke harga awal, maka banyak orang yang batal melakukan transaksi hingga Anda melakukan obral berikutnya. Dan itu menjebak pengusaha dalam siklus margin yang terus-menerus turun sampai mereka tidak lagi mampu bertahan dalam bisnis.
Orang–orang menganggap nilai yang layak untuk dijadikan transaksi adalah nilai ketika Anda melakukan obral. Ini sama saja seperti Anda memberi tahu pelanggan bahwa nilai produk Anda tidak sebanding dengan harganya. Jadi jangan jatuh ke dalam perangkap diskon. Ikuti langkah-langkah ini untuk menjaga margin Anda tetap baik dan pelanggan membayar sebuah produk atau layanan yang sesuai dengan nilainya.
1. Membangun kepercayaan
Bangunlah sebuah kepercayaan merek sebelum Anda melakukan kegiatan promosi. Tempatkan posisi brand Anda ke level yang sesuai dengan target market Anda. 83 persen pelanggan merekomendasikan merek terpercaya kepada orang lain dan 82 persen sering mengunjungi merek yang mereka percaya, dengan persentase seperti ini, maka setiap pengusaha harus membangun kepercayaan dengan pelanggan mereka saat ini.
Kabar baiknya, pengusaha memiliki banyak kesempatan untuk melakukan hal itu. Menjadi pemimpin pasar dengan mengedukasi pelanggan mereka, entah apakah melalui konten, iklan, media sosial atau melakukan pers. Bangun kepercayaan dan tempatkan merek Anda sebagai sebuah brand yang genuine dan memiliki otoritas yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh organisasi Anda.
2. Retarget top shoppers
Penargetan ulang memungkinkan pengusaha untuk menjangkau pelanggan lama untuk kembali berbelanja. Dan, mengingat 70 persen pengunjung situs cenderung terkonversi setelah melihat iklan yang ditargetkan ulang, maka penjualan Anda akan kembali meningkat.
Jadi, jangan menghabiskan waktu terlalu lama untuk mendapatkan pelanggan baru dan mengabaikan penjualan yang sebetulnya lebih mudah untuk dilakukan kepada pelanggan lama. Retargeting adalah taktik yang terbuka bagi setiap pengusaha untuk berbagai bidang industri.
3. Setialah kepada loyalis Anda
Studi demi studi telah menemukan bahwa lebih efektif dari sisi biaya bagi sebuah merek untuk mempertahankan pelanggan daripada memperoleh yang baru, jadi beri alasan kepada pelanggan lama Anda untuk kembali. Sediakan fasilitas seperti pengiriman gratis dan akses awal ke produk baru untuk pelanggan terbaik Anda, dan mereka akan memberi Anda income agar perusahaan Anda dapat terus berkembang. Gunakan media sosial untuk memberi insentif kepada loyalis untuk merujuk teman seperti yang dilakukan oleh Diamond Candles, atau BeautyCon yang membangun lounge online yang eksklusif untuk membuat penggemar merasa seperti MVP.
4. Promosi ketika pasar sedang turun
Ketika terjadi penurunan ekonomi, maka niche industri lain akan terbuka. Hal ini akan memberikan Anda peluang besar untuk mengambil pasar dari industri lain yang terkena dampak dari penurunan ekonomi tersebut. Ingat bagaimana Aeropostale jatuh setelah memotong harganya? Saat itu, peritel pakaian remaja lainnya, seperti Abercrombie & Fitch Hollister berkembang dengan pesat.
Dan bukan hanya bisnis ritel yang bisa mendapatkan keuntungan dari pasar yang lesu. Dalam bisnis kami, agensi pemasaran dalam industri hiburan. Bila masa perekonomian sedang baik, perusahaan–perusahaan besar biasanya tetap menggunakan agensi pemasaran mereka, dan klien yang masuk ke kami sangat sedikit. Tetapi ketika agen mereka menaikkan harga, itu adalah isyarat bagi kami untuk masuk ke pasar, mengambil klien–klien yang tidak puas dengan agensi mereka saat ini.
Jadi, jangan memotong harga Anda untuk menghasilkan uang dengan cepat. berinvestasilah pada branding, buat pelanggan yang sudah Anda miliki menjadi prioritas utama Anda dan pintar–pintarlah mencari peluang ketika ada perusahaan lain yang menaikkan harga mereka atau terkena dampak dari penurunan ekonomi.