Bisnis

Untuk mendapatkan lebih banyak prospek, Berhenti menjual dan mulai pendekatan

Hubungan antara pembeli dan penjual merupakan hal yang sangat tricky. Dalam dunia yang sempurna, hal ini bisa berarti hubungan partnership dengan komunikasi yang terbuka, jujur, dan saling menghormati. Namun sayangnya kita hidup di dunia yang tidak sempurna. Kenyataannya hubungan bisnis penuh dengan keraguan, kesalahpahaman, bahkan perilaku yang buruk. Sebagai seorang penjual, bagaimana Anda menghindari jebakan tersebut dan mendapatkan hati pelanggan Anda?

Kenakan pakaian yang rapi

Mengenakan pakaian yang rapi dapat membuat kesan pertama yang baik ketika Anda betemu dengan pelanggan Anda. Lakukan hal yang sama ketika Anda mengirimkan email kepada pelanggan, menelepon, atau bahkan ketika Anda berkomunikasi melalui LinkeIn. Berbicaralah dengan jelas, tepat pada waktunya, dan tepati janji Anda.

Etika dasar seringkali dikesampingkan ketika Anda ingin mendapatkan sesuatu yang besar. Jangan terlalu fokus pada penutupan penjualan sehingga Anda lupa dengan sisi kemanusiaan ketika bertransaksi. Tempatkan kebutuhan mereka sebagai yang utama dibandingkan kepentingan Anda sendiri dalam setiap komunikasi.

Jangan menunjukkan aroma keputusasaan

Sangat mudah untuk mengirimkan seseorang yang dapat mengacaukan transaksi Anda. Namun Anda harus tetap tenang. Tunjukkan rasa ketertarikan dan mundurlah sejenak, berikan prospek Anda ruang yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan. Memberikan sedikit jarak dapat menunjukkan kepercayaan diri Anda. Jika Anda merasa nyaman dengan diri Anda atau apa yang Anda jual, tentunya mereka juga ingin seperti itu.

Mudah melakukannya

Memang hal yang menggoda bagi diri Anda untuk menutup penjualan secepat mungkin namun janganmelakukan hal tersebut hanya karena Anda ingin mendapatkan keuntungan saja. Anda harus menjaga hubungan ini jangka panjang dan ini artinya memupuk hubungan dengan sabar.Mengenali diri Anda merupakan sebuah proses yang dapat dilakukan dengan beberapa kali pertemuan. Karena 53 persen kesetiaan pelanggandidorong oleh apa yang terjadi selama proses penjualan.

Jangan membosankan

Untuk meraih tujuan Anda, Anda harus mendengarkan. Daripada melakukan promosi, lebih baik jika membiarkan mereka berbicara. Jangan terus berbicara mengenai sejarah perusahaan Anda atau kepemimpinan Anda dalam pasar. Ajukan pertanyaan mengenai apa yang mereka butuhkan. Dengan melakukan hal tersebut, Anda akan memiliki wawasan yang lebih baik mengenai klien potensial Anda dan mendapatkan informasi yang berharga ketika Anda mulai melakukan pitching penjualan.

Baca juga:  Apa itu forecasting? Pengertian, metode dan contohnya

Bermain dengan hati-hati

Jangan menutup pintu kesempatan yang berpotensial, namun sangat penting juga bagi Anda agar selektif. Prospek yang salah akan menyebabkan Anda kehilangan waktu dan usaha yang besar yang seharusnya dapat Anda berikan kepada prospek yang tepat.

Tahu kapan harus mundur

Terkadang, Anda harus mundur. Jika Anda sudah memberikan segala sesuatu yang terbaik dan ternyata prospek Anda tidak memberikan respon positif, itulah saatnya Anda harus mundur. Mungkin saat ini pelanggan Anda belum membutuhkan produk atau jasa yang Anda jual, namun bukan berarti mereka tidak membutuhkannya kelak. Jika suatu saat pelanggan Anda membutuhkan produk atau jasa Anda, pastikan bahwa mereka memiliki kontak informasi Anda.

Dengan begitu banyaknya pilihan yang diberikan kepada pelanggan pada pasar saat ini membuat pelanggan dapat memilih mana yang terbaik untuk mereka. Jika Anda ingin mendapatkan pelanggan, maka Anda harus memberikan semua hal yang terbaik yang dapat Anda lakukan ketika bertemu dengan mereka. Tenaga penjualan yang sukses fokus pada membangun hubungan, bukan pada penutupan penjualan satu kali saja.

Related Articles

Back to top button