5 Alasan mengapa HRD tidak langsung memberi respon setelah interview
Anda sudah melakukan riset untuk perusahaan tempat Anda ingin bekerja terlebih dahulu. Anda juga sudah berpakaian dengan rapi untuk pergi interview. Anda menjawab semua pertanyaan interview dengan cemerlang. Tentu saja dalam pikiran, Anda merasa sudah yakin bahwa Anda akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Lalu mengapa Anda belum mendengar respon dari HRD setelah interview berakhir?
Berikut ini merupakan lima alasan mengapa HRD tidak langsung memberi respon setelah interview, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk hal ini.
Mereka tidak tertarik
Alasannya: Walaupun Anda berpikir bahwa Anda telah melakukan interview dengan cemerlang, bisa saja ada orang lain yang lebih menarik perhatian HRD. Daripada mereka harus mengatakan alasannya kepada Anda, mereka lebih memilih untuk diam dan tidak memberi kabar.
Cara mengatasinya: Jika ada kandidat lain yang sudah terpilih untuk mengisi posisi tersebut, tidak banyak yang dapat Anda lakukan. Namun Anda tetap dapat mengirimkan email follow up untuk menyatakan bahwa Anda sangat tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut, kata Alexandra Levit, CEO dari Inspiration at Work.
Mereka takut dengan masalah legalitas
Alasannya: Setelah berminggu-minggu menunggu kabar, namun Anda tetap tidak mendapatkan informasi apapun dari HRD. Walaupun Anda ingin mendapatkan jawaban atau alasan mengapa perusahaan menolak diri Anda, namun sayang sekali Anda mungkin tidak akan mendapatkan jawaban apapun. Banyak perusahaan yang takut dengan potensi munculnya masalah hukum jika mereka memberitahukan alasan mengapa mereka menolak Anda.
Cara mengatasinya: Ketika Anda sudah yakin bahwa Anda tidak akan mendapatkan posisi tersebut, cobalah untuk mengirim email follow up untuk mendapatkan informasi yang Anda cari (Alasan mengapa Anda tidak direkrut) untuk keperluan pribadi. Sediakan waktu untuk menulis sebuah pesan dengan sopan dan sampaikan bahwa Anda membutuhkan informasi tersebut agar Anda bisa menjadi pencari kerja yang lebih berkualitas. Ingatlah bahwa cara ini tidak selalu berhasil, dan Anda mungkin tetap tidak dapat menemukan jawaban yang Anda cari.
Mereka masih melakukan interview atau negosiasi
Alasannya: Mungkin Anda merupakan orang ketiga yang di interview oleh perusahaan dari 20 kandidat lainnya. Atau mungkin mereka sudah memutuskan untuk memilih kandidat lain dan mereka sedang melakukan negosiasi dengan orang tersebut.
Cara mengatasinya: Sangat wajar jika Anda mengirimkan email untuk follow up dua minggu setelah Anda melakukan interview untuk mengetahui status Anda. Levit menyarankan bentuk komunikasi yang paling tepat untuk melakukan follow up adalah melalui email, bukan telepon. Jika Anda tidak mendapat kabar setelah Anda mengirimkan email pertama, Anda dapat mengirim email kembali maksimal tiga kali dalam dua bulan. Jika Anda masih tidak mendapatkan kabar dari mereka setelah melakukan hal tersebut, silahkan lanjut ke kesempatan lainnya.
Posisi tersebut sudah tidak ada atau di pending
Alasannya: Setelah Anda melakukan interview kerja, mungkin saja perusahaan sedang melakukan pemotongan anggaran dan akhirnya mereka harus mengeliminasi posisi tersebut. Atau skenario lainnya, mungkin saja perusahaan kehilangan karyawan penting mereka karena suatu keadaan yang mereka tidak duga sebelumnya (Manajer mereka keluar, atau perusahaan sedang mengeksplorasi hal baru dan sedang membuat rincian tentang hal tersebut).
Cara mengatasinya: Pada situasi seperti ini, Anda tidak dapat berbuat apa-apa selain menunggu. Saya menyarankan jika Anda berada pada situasi seperti ini, maka lanjutkan pencarian kerja Anda dan jangan berharap terlalu banyak pada perusahaan tersebut. Jika suatu saat perusahaan tersebut menghubungi Anda mengenai posisi tersebut, barulah Anda memutuskan apakah Anda ingin melamar posisi tersebut kembali atau tidak.
Mereka tidak sopan
Alasannya: Pekerjaan merupakan komoditas yang sangat berharga dan sayangnya pencari kerja terlalu banyak. Perusahaan mungkin punya waktu untuk menelepon Anda untuk mengundang interview, dan sekarang (karena terlalu banyak pelamar) mereka tidak memiliki waktu untuk merespon setiap kandidat yang melamar ke perusahaan tersebut secara individual.
Cara mengatasinya: Anda mungkin bisa mengajarkan seseorang suatu keahlian, tetapi apakah Anda bisa benar-benar mengajarkan sopan santun? Sayangnya, HRD perusahaan saat ini banyak yang tidak mau memberikan respon kepada kandidat yang tidak terpilih sehinggaini menjadi sebuah hal yang normal.
Pada saat Anda melakukan interview, Anda dapat menanyakan kepada pihak HRD seperti apa proses pengambilan keputusan mereka. Seorang HRD yang profesional akan menghubungi kandidat begitu mereka sudah mengambil keputusan, walaupun hanya sekedar mengucapkan terima kasih atas waktu mereka dan memberitahu mereka bahwa mereka sudah memilih seorang kandidat untuk mengisi posisi tersebut. Jika sebuah organisasi secara aktif memberitahukan status Anda dan menolak Anda secara langsung tetapi dengan cara yang sopan, maka perhatikan terus perusahaan tersebut, karena bisa jadi ini merupakan budaya perusahaan yang cocok untuk Anda.