3 Ciri-ciri pemimpin yang egois
Lihatlah keadaan di kantor Anda. Apakah Anda memiliki manajer yang bekerja untuk Anda (atau dengan Anda) yang berlari bolak balik seperti ayam yang sedang mencari pasangan? Apakah “pemimpin” ini selalu bersikap bossy dan marah-marah? Jika iya, mungkin Anda bekerja dengan seorang pemimpin yang egois. Atau mungkin Anda juga memiliki sifat-sifat yang seperti itu juga? Jika memang begitu, saya ingin memberitahukan bahwa Ini merupakan cara yang sangat buruk untuk memimpin karena hal yang selama ini terlihat baik-baik saja, suatu saat akan menjadi masalah besar.
Berikut ini merupakan ciri-ciri pemimpin yang egois:
Stress merupakan hal yang normal
Pemimpin yang buruk menciptakan stress. Mereka memiliki cara untuk membuat segala sesuatu terlihat mendesak, yang biasanya terjadi karena sebuah perencanaan yang buruk. Stress merupakan cara mengontrol situasi, dan biasanya ini dapat dihubungkan dengan egoisme. Mengapa begitu? Karena si pemimpin hanya ingin terlihat baik.
Marah merupakan faktor motivasi utama
Mungkin Anda berpikir bahwa marah dan egois tidak ada hubungannya. Karena memang ada saat yang tepat untuk marah di tempat kerja, terutama ketika berhubungan dengan vendor yang tidak kompeten atau ketika kompetitor yang mencontek kampanye pemasaran baru yang Anda lakukan. Kemarahan yang dijadikan sebagai motivator merupakan cara bagi manajer untuk mendapatkan apa yang dia mau. Ini merupakan sebuah bentuk manipulasi. Daripada menggunakan kemarahan sebagai motivasi, akan lebih baik jika Anda menggunakan penyemangat, penghargaan, dan pengakuan terhadap seseorang yang memiliki kinerja baik sebagai motivasi.
Segala sesuatunya mendesak
Pemimpin yang melakukan segala sesuatu karena ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya memiliki ciri-ciri yang sama. Mereka selalu terlihat buru-buru. Ini artinya mereka ingin melakukan segala sesuatunya dengan mudah dan menunjuk seseorang dengan cepat untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut dan meminta Anda untuk melakukan sesuatu tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Pemimpin yang baik memiliki rencana dan selalu berkomunikasi terlebih dahulu sebelum memberikan tugas. Tujuan utama dari setiap departemen atau perusahaan adalah untuk maju ke depan, dan hal tersebut selalu membutuhkan rencana.