Definisi entrepreneur yang sebenarnya
Banyak perdebatan yang terjadi mengenai definisi entrepreneur. Beberapa ahli memiliki definisi yang luas. Mereka mendefinisikan entrepreneur sebagai siapa saja (orang) yang bekerja untuk diri mereka sendiri. Sedangkan yang lain memiliki sudut pandang yang lebih sempit, mereka mengatakan bahwa seorang entrepreneur tidak hanya seseorang yang bekerja secara mandiri saja tetapi bisnisnya juga melibatkan inovasi dan kepemimpinan.
Mereka cenderung menyetujui gagasan bahwa seorang entrepreneur mengambil ide, mengembangkan bisnis, mengelola bisnis, dan berani mengambil risiko untuk meraih kesuksesan.
Berdasarkan definisi entrepreneur yang saya temukan di kamus Merriam-Webster’s dan Dictionary.com, definisi entrepreneur adalah:
- Merriam-Webster: “one who organizes, manages and assumes the risks of a business or enterprise.”
- Dictionary.com: “a person who organizes and manages any enterprise, especially a business, usually with considerable initiative and risk.”
Perbedaannya tidak terlalu terlihat, namun mendasar: Perbedaannya ada di kata “any.”
Menurut saya, Dictionary.com telah memberikan definisi entrepreneur dengan benar: Pengusaha, dalam arti yang paling murni, adalah mereka yang mengidentifikasi kebutuhan — kebutuhan apapun – dan mengisinya. Ini adalah dorongan primordial, terlepas dari produk, layanan, industri atau pasar.
Jika Anda ingin menjadi seorang entrepreneur suatu hari nanti, inilah sebuah persamaan yang harus Anda ingat dan lekatkan pada kepala, layar komputer, smartphone Anda, atau di manapun bola mata Anda menghabiskan sebagian besar waktunya:
Entrepreneur + Capital = Products + Customers = Business.
Anda boleh tidak mempercayai kata-kata saya. Namun, cobalah melihat setiap pengusaha sukses di planet ini. Persamaan tersebut selalu muncul dalam kehidupan bisnis mereka.
Evan Spiegel adalah CEO Snapchat. Itu merupakan pekerjaannya. Tetapi, ini adalah perusahaan yang nyata dengan produk nyata, karyawan nyata, dan investor riil. Dan saya yakin bahwa aplikasi pesan singkat yang dia dirikan berhasil menarik ratusan juta pengguna yang sangat terlibat dan mengumpulkan lebih dari setengah miliar dolar untuk pendanaan usaha.
John Mackey adalah co-CEO Whole Foods. Makanan sehat selalu menjadi passionnya, tetapi cara dia membangun perusahaannya – untuk melayani semua pemangku kepentingan utamanya – unik. Dia menulis sebuah buku tentang hal itu yang dia sebut sebagai Conscious Capitalism. Saya benar-benar ragu apakah Mackey menganggap dirinya sebagai pengusaha hebat, tetapi sebagai co-founder sebuah perusahaan yang besar, dia berhasil menunjukkan kepada dunia cara baru dan lebih baik untuk berbisnis.
Jika Anda ingin menjadi entrepreneur sukses, jangan hanya menginginkannya saja. Mulailah dengan memecahkan masalah pelanggan dan ciptakan sebuah produk yang dapat memberikan solusi bagi ‘pain pont’ pelanggan Anda. Carilah modal. Buatlah produk, pasarkan, dapatkan pelanggan. Suatu hari Anda akan terbangun dan menyadari bahwa Anda merupakan: seorang pria yang mengambil risiko, memulai bisnis, dan menghasilkan uang. Seorang entrepreneur.
Jenis-jenis entrepreneur
Salah satu alasan mengapa terjadi perdebatan mengenai definisi pengusaha adalah bahwa entrepreneur mencakup begitu banyak jenis usaha. Beberapa jenis kewiraswastaan yang umum termasuk:
Bisnis kecil: Ini termasuk toko kelontong dan pemilik bisnis lokal. Usaha kecil bisa mencakup kemitraan, pemilik tunggal dan perusahaan jasa. Umumnya bisnisnya yang memiliki kurang dari 500 karyawan.
Bisnis Home-Based: Bisnis berbasis rumah bisa masuk dalam kategori usaha kecil, namun faktor utama dalam kasus ini adalah semua pekerjaannya dilakukan dari rumah, berlawanan dengan kantor atau lokasi lainnya. Tapi hanya karena bisnis dijalankan dari rumah, bukan berarti tidak bisa bersaing dengan bisnis yang lebih besar. Sebab, banyak perusahaan besar berawal dari rumah.
Bisnis Online: Bisnis berbasis internet bisa menjadi usaha kecil, rumahan atau bahkan perusahaan besar.
Perbedaan utama di sini adalah bisnis dioperasikan secara online. Ini termasuk perusahaan seperti Amazon atau bisnis e-commerce lainnya, blogger, pemilik Ebay dan Etsy, dan bisnis lain yang melakukan sebagian besar bisnisnya secara online.
Inventors / Penemu: Bagi seorang penemu yang dianggap sebagai pengusaha, dia harus melampaui tahap ide untuk membangun produk dan membawanya ke pasar.
Contoh yang tepat dari penemu yang transisi ke entrepreneur adalah kontestan di Shark Tank.
Serial Entrepreneur: Banyak entrepreneur yang mendapatkan kegembiraan dalam memulai dan membangun bisnis, namun tidak dalam pengelolaannya yang terus berlanjut, jadi mereka menjualnya (perusahaan mereka yang sudah jadi) untuk meluncurkan ide bisnis baru. Mereka masih dianggap entrepreneur karena mereka masih beroperasi dan menanggung risiko dalam bisnis ketika mereka masih memiliki bisnis tersebut (sebelum dijual). Sementara, ada beberapa serial entrepreneur yang berhasil menyulap beberapa bisnis sekaligus dan menghasilkan banyak aliran pendapatan.
Karakteristik entrepreneur sukses
Beberapa mengatakan bahwa dorongan kewirausahaan itu merupakan bawaan, sifat yang diperoleh saat lahir, sementara yang lain tidak setuju dan percaya bahwa siapapun bisa menjadi entrepreneur. Apakah seseorang dilahirkan atau berkembang, ada karakteristik dan ciri yang dibutuhkan untuk menjadi entrepreneur yang sukses termasuk:
- Passion – Bicaralah pada pengusaha sukses dan Anda akan hampir selalu bisa mendengar gairah saat mereka menggambarkan apa yang mereka lakukan. Mengikuti hasrat Anda adalah salah satu kunci kesuksesan.
- Berpikir mandiri – Entrepreneur sering berpikir di luar kotak.
- Optimisme – Sulit untuk berhasil dalam segala hal jika Anda tidak percaya pada hasil yang baik. Entrepreneur adalah pemimpi dan percaya bahwa gagasan mereka mungkin terjadi, bahkan ketika hal itu tersebut sulit terjangkau.
- Memiliki rasa percaya diri – Ini bukan berarti pengusaha tidak pernah memiliki keraguan diri, tapi mereka mampu mengatasinya dan percaya bahwa mereka dapat mencapai tujuan mereka.
- Pemecah masalah – Kurangnya aset, pengetahuan, dan sumber daya umum terjadi, namun pengusaha dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan atau memikirkan bagaimana menggunakan apa yang mereka miliki secara optimal. Mereka tidak pernah membiarkan masalah dan tantangan menghalangi, dan sebaliknya. Mereka selalu dapat menemukan cara untuk mencapai tujuan mereka meski mengalami banyak kesulitan.
- Kegigihan dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan – Pengusaha tidak berhenti pada hambatan pertama, kedua atau bahkan keseratus. Bagi mereka, kegagalan bukanlah pilihan, jadi mereka terus berupaya menuju kesuksesan, bahkan bila ada yang salah.
- Visi – Beberapa definisi kewiraswastaan yang lebih ketat mencakup visi sebagai elemen yang diperlukan. Ini membantu untuk mengetahui tujuan akhir Anda saat Anda memulai. Selanjutnya, visi adalah bahan bakar yang mendorong Anda maju menuju tujuan Anda.
- Fokus – Sangat mudah terganggu dalam dunia yang penuh dengan informasi yang serba cepat, namun semua itu bukanlah kendala yang berarti bagi entrepreneur. Mereka merupakan orang-orang yang mampu berpikir dan menganalisa informasi dengan segala pengetahuan, koneksi dan informasi dari sampah-sampah informasi yang beredar. Entrepreneur sukses selalu berfokus pada apa yang akan mendatangkan hasil.
- Berorientasi aksi – Entrepreneur tidak mengharapkan sesuatu dari tindakan nol dan mereka tidak menunggu sesuatu terjadi di depan mereka. Mereka adalah pelaku. Mereka mengatasi tantangan dan menghindari penundaan.
Cara menjadi entrepreneur
Salah satu hal hebat tentang menjadi entrepreneur adalah siapapun bisa melakukannya. Steve Jobs, Bill Gates dan Mark Zuckerberg berada di perguruan tinggi saat mereka memulai Apple, Microsoft dan Facebook. Menjadi entrepreneur tidaklah sulit, tetapi pekerjaan ini membutuhkan banyak kerja keras dan keuletan dan beberapa langkah termasuk:
- Pengembangan karakteristik yang sudah disebutkan di atas.
- Ide bagus.
- Sebuah rencana.
- Pelaksanaan rencana secara konsisten.