10 Pertanyaan yang harus ditanyakan ketika membuat rencana marketing social media
Pernahkah Anda mendengar pepatah “Gagal dalam perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan?” Itu merupakan pepatah tua yang bijak dan hal ini seringkali terjadi dalam marketing social media. Menciptakan orientasi tujuan social media yang detail sama pentingnya dengan memiliki rencana bisnis yang solid.
“Jika rencana social media Anda tidak matang maka penggemar dan pelanggan potensial Anda akan mengetahuinya,” kata Amy Porterfield, co-author dari Facebook Marketing All-In-One for Dummies (Wiley, 2013). Bahkan lebih buruk lagi, itu bisa membunuh brand Anda dan meningkatkan brand pesaing Anda.
Untuk menarik dan meng-engage social media fans dan followers – dan mengkonversi mereka menjadi pelanggan – Anda harus hati-hati dalam memetakan strategi efektif dalam social media. Berikut ini merupakan beberapa pertanyaan yang harus Anda tanyakan ketika membangun rencana marketing social media perusahaan Anda:
1. Apa tujuan yang harus dicapai perusahaan saya dengan media sosial?
Hal ini bergantung pada jenis bisnis Anda.Mungkin Anda ingin menggunakan social media untuk mengekspos brand Anda, untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan Anda atau mempromosikan produk dan jasa tertentu.
“Langkah pertama dan yang paling penting dalam menciptakan rencana adalah mengidentifikasi secara jelas tujuan Anda,” kata Lee Odden, chief executive TopRank Online Marketing, sebuah agen pemasaran digital yang berbasis di Minnesota, dan penulis Optimalkan : Optimize: How to Attract and Engage More Customers by Integrating SEO, Social Media, and Content Marketing (Wiley, 2012). “Selanjutnya, pahami tujuan pelanggan Anda, dan kemudian cari tahu bagaimana social media Anda menghubungkan keduanya.”
Odden menyarankan bahwa Anda harus menentukan bagaimana social media social media Anda dapat memberikan nilai kepada pelanggan Anda. Intinya, pikirkan tentang bagaimana Anda dapat menggunakan social media untuk memecahkan masalah pelanggan Anda.
2. Siapa yang harus mengatur dan memelihara akun social media perusahaan saya?
Jika Anda adalah perusahaan kecil dengan sedikit karyawan, pertimbangkan mendelegasikan tugas kepada anggota staf yang memiliki track record yang baik dalam melaksanakan kampanye social media yang efektif. Jika Anda memiliki sebuah perusahaan besar, karyawan yang berkualitas di departemen pemasaran mungkin cocok untuk tugas tersebut. Bisnis dengan anggaran yang besar, tetapi tidak memiliki cukup pengalaman dalam marketing social media dapat melakukan kampanye social media yang efektif dengan cara menyewa jasa konsultan pemasaran social media, kata Odden.
3. Haruskah perusahaan saya memiliki keberadaan di semua jaringan social media populer?
Sebagai titik awal, Odden menyarankan bahwa usaha kecil dimulai dengan blog dan kehadiran di hanya satu jaringan sosial, setidaknya untuk beberapa bulan pertama. Jaringan yang mana? Cari tahu dengan cara survei kepada pelanggan Anda mengenai platform social media yang paling familiar dengan mereka.
Semakin berkembangnya perusahaan Anda – serta anggaran pemasaran digital tersebut maka semakin banyak eksperimen yang dapat Anda lakukan di jejaring sosial.
4. Apa jaringan social media yang terbaik untuk usaha kecil?
Apakah perusahaan Anda adalah perusahaan yang besar atau kecil, Anda tidak mungkin tidak menggunakan Twitter, kata Odden. Ini adalah platform yang mudah dipelajari dan digunakan, dan Anda tidak akan bisa dikalahkan oleh 140 karakter.
Odden juga mengatakan Google+ sangat penting untuk meningkatkan optimasi mesin pencari situs Anda (SEO). Jika perusahaan Anda bergerak di B2B, Anda dapat menggunakan LinkedIn dan Slideshare untuk mencapai influencer dalam industri Anda. Untuk perusahaan B2C, Anda dapat menggunakan Facebook dan Pinterest.
5. Seberapa sering saya harus posting konten baru di jaringan sosial saya?
Porterfield menyarankan posting di semua jaringan sosial Anda dua sampai lima kali sehari. Follower Anda mengunjungi situs-situs social media pada waktu yang berbeda dalam sehari. ” Satu posting sehari saja tidak cukup karena sebagian besar fans Anda tidak akan melihat hal itu” katanya.
Untuk menjangkau lebih banyak pengikut, Anda harus lebih sering memposting konten Anda secara konsisten sepanjang hari.
6. Apa jenis konten yang harus saya posting dan di platform social media mana?
Jenis konten tertentu umumnya bekerja lebih efektif pada platform social media tertentu, menurut Odden. Misalnya, Facebook, Pinterest, Google+ dan Instagram dasarnya visual, sehingga lebih mencolok, gambar produk yang mengesankan akan lebih mudah diingat, sedangkan acara perusahaan dan snapshot dari karyawan di tempat kerja dapat menjadi pilihan yang efektif bagi mereka pada platform tertentu. Tapi hanya update status di Facebook tanpa link yang menyertainya juga merupakan sebuah tren yang baik, terutama ketika mengajukan pertanyaan.
Di Twitter, tentukan tweet yang balance mengenai perusahaan Anda dan jangan lupa untuk meretweet orang lain, termasuk mitra bisnis Anda dan orang – orang yang berpengaruh di industri Anda. LinkedIn merupakan situs jejaring social yang populer untuk berbagi berita perusahaan, produktivitas dan artikel kepemimpinan.
Odden merekomendasikan kombinasi dari beragam jenis konten (Foto, video pendek , link yang berguna, tips-tips, pertanyaan bijaksana, dll) di seluruh platform social media Anda untuk membuat interaksi yang menarik dan fresh. Bila Anda melakukannya, follower Anda akan datang kembali dan terus bertambah.
7. Apakah saya harus menggunakan media sosial untuk menyediakan layanan pelanggan?
Sosial media dengan cepat menjadi cara yang paling umum bagi pelanggan saat ini dan calon pelanggan yang berpotensi untuk berinteraksi dalam bisnis. Anda dapat menggunakan Facebook, Twitter, Google+ dan platform lainnya untuk secara instant (kepada publik) dan merespon pertanyaan pelanggan, status pemesanan, bahkan keluhan.
8. Bagaimana saya bisa mengkonversi follower social media menjadi pelanggan?
Porterfield mengatakan tidak ada trik jitu untuk mendapatkan “uang” dari fans dan follower, meskipun beberapa taktik tampaknya lebih efektif dibandingkan yang lain. Misalnya, iklan Facebook dapat menjadi cara yang mudah dan murah untuk mengembangkan basis penggemar Anda, meningkatkan keterlibatan dan mengumpulkan lead penjualan. Selanjutnya terserah Anda untuk mengkonversinya menjadi lead penjualan.
Porterfield juga menyarankan pelaksanaan kontes cross-platform yang mengintegrasikan beberapa channel jejaring sosial, seperti Twitter, YouTube, Facebook dan Pinterest. Undian yang menawarkan hadiah yang sesuai dengan target pasar Anda bisa menjadi salah satu cara yang efektif dalam menarik pelanggan potensial. Untuk mendorong konsumen mengunjungi toko online Anda, misalnya, Anda bisa mengirim tweet yang menggambarkan kontes pada Facebook page Anda dengan link ke aturan dan formulir pendaftaran yang dapat ditemukan pada toko online Anda.
9. Bagaimana saya bisa mengukur keberhasilan pemasaran dalam social media?
Sangat penting untuk terus melacak metrik pemasaran social media Anda dalam mengukur taktik dan jenis postingan yang berhasil dan yang tidak berhasil.
Beberapa platform sosial menawarkan metrik mereka sendiri. Facebook, misalnya, memberikan akses kepada administrator ke halaman “View Insight” secara gratis. Halaman ini memberitahukan informasi kepada Anda berapa banyak orang yang berinteraksi pada postingan Anda. Anda dapat menggunakan data tersebut untuk merencanakan postingan berikutnya dengan lebih baik dan memutuskan cara yang paling efektif untuk berhubungan dengan fans dan follower. LinkedIn juga menyediakan halaman perusahaan analytics yang serupa.
Gunakan Google Analytics untuk melihat seberapa efektif kampanye social media Anda dalam memberikan kontribusi traffic ke situs utama atau toko online Anda. Jika Anda melihat Twitter, Facebook, Pinterest atau platform sosial lainnya terdaftar sebagai referer atas ke situs Anda, itu artinya usaha marketing social media Anda tidak sia-sia.
10. Kesalahan terbesar apa yang harus dihindari?
Ironisnya, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah tidak memiliki rencana social media. Jadi, buat satu dan teruslah membangun interaksi disana. “Social media terus berubah, sehingga Anda harus siap untuk berubah dan beradaptasi sepanjang waktu juga, ” kata Porterfield. Terus-menerus mengevaluasi dan perbaiki strategi sosial Anda. Lakukan hal ini secara konstan selama sebulan dapat membantu Anda mengidentifikasi taktik mana yang berhasil dilakukan dan mana yang harus Anda tinggalkan.