3 Fakta tentang kegagalan
Kegagalan merupakan suatu hal yang dapat dirasakan oleh siapa pun. Kegagalan seringkali datang tanpa kita duga dan kadang-kadang dapat menghancurkan kita.
Walaupun kita semua pernah merasakan kegagalan dalam hidup kita, namun dapat dikatakan bahwa pengusaha merupakan individual yang paling beresiko tinggi untuk merasakan kegagalan lebih banyak daripada individual umumnya.
Berikut ini merupakan tiga fakta tentang kegagalan yang perlu Anda ketahui lebih jauh:
Kegagalan bukan sesuatu yang final
Seringkali kita kalah oleh kegagalan dan membiarkan kegagalan menguasai diri kita. “Semuanya sudah berakhir” atau “ Mengapa kita harus terus mencoba” merupakan respon yang kita berikan ketika kita terlalu sering mengalami kegagalan.
Namun semua hal tersebut tidak harus berakhir demikian. Memang tidak mudah untuk bangkit dari kegagalan. Butuh keberanian, kegigihan, dan visi yang jelas tentang keadaan yang terjadi agar Anda dapat terus bergerak maju.
Jangan pernah larut dalam kegagalan terlalu lama, jangan biarkan kekuatan negatif menghilangkan tujuan utama Anda. Karena pada kenyataannya kegagalan tidak dapat mendefinisikan diri Anda yang sebenarnya kecuali Anda menyerah dan membiarkan kegagalan tersebut mendefinisikan diri Anda.
Kegagalan bukanlah hal yang fatal
Kita tetap perlu waspada terhadap kegagalan.
kita seringkali membiarkan kegagalan memberikan efek yang fatal terhadap kreativitas, semangat, visi, hasrat, dan mimpi kita. Jangan biarkan hal tersebut terjadi. Walaupun kegagalan bukanlah pilihan namun kita tetap memiliki kekuatan untuk memilih agar tidak membiarkan kegagalan membunuh setiap aspek dalam kehidupan kita.
Kegagalan tidak terjadi selamanya
Memang sangat sulit untuk mempercayai hal tersebut jika Anda dikelilingi dengan kabut asap kegagalan, namun percayalah bahwa kegagalan tidak akan bertahan lama terkecuali jika Anda terus memilih untuk tetap berada pada posisi tersebut.
Contoh yang paling tepat dalam hal ini adalah Thomas Alva Edison yang mencoba menemukan 9.999 cara berbeda untuk mengembangkan sebuah lampu pijar, hingga dia mencoba cara berikutnya. Saya rasa tidak penting jika dia gagal 10 kali atau bahkan 10.000 kali, yang penting adalah dia tidak membiarkan dirinya terus berlarut-larut dalam kegagalan. Dia terus bergerak maju.