4 Alasan mengapa startup Anda tidak pernah berhasil
Memulai sebuah perusahaan adalah merupakan salah satu hal yang paling sulit yang pernah Anda lakukan dan hasilnya bisa jadi bukan menjadi seorang milyarder atau perusahaan yang sukses. Tingkat kegagalan yang tinggi dari sebuah perusahaan startup dapat disebabkan karena beberapa faktor yang berbeda, namun seringkali hal tersebut terjadi karena empat hal ini.
Anda sedang membuat produk yang salah
Kesalahan terbesar yang pernah Anda lakukan sebagai entrepreneur adalah membuat sebuah produk yang tidak dibutuhkan oleh orang-orang. Ketika Anda menciptakan persepsi mengenai apa yang Anda pikir orang lain butuhkan, Anda sudah menembak kaki Anda sendiri. Salah satu cara terbaik untuk membuat produk yang dibutuhkan oleh orang lain adalah dengan melibatkan end user atau calon pelanggan dalam proses pembuatannya dari awal hingga akhir.
Lakukan pekerjaan Anda, keluarlah dan berbicaralah kepada orang-orang mengenai apa yang ingin Anda bangun. Tanyakan kepada calon pelanggan Anda apakah mereka akan menggunakannnya. Ketika Anda sudah cukup mengumpulkan bukti mengenai kebutuhan produk tersebut, Anda akan menghabiskan sedikit sumber daya untuk meyakinkan orang-orang untuk menggunakannya ketika produk tersebut sudah selesai Anda buat.
Kebanyakan startup yang berhasil,mulai menciptakan produkberdasarkan passion dari si founder. Mulailah dengan apa yang ingin Anda lakukan, validasikan, dan fokuslah untuk membuatnya terlihat luar biasa.
Anda tidak dapat beradaptasi atau mengubah tujuan ketika dibutuhkan
Jika founder tidak dapat mengubah ide original ketika dibutuhkan dan membuat sebuah haluan, maka bisnis Anda mungkin akan menuju jalan buntu.
Kebanyakan startup yang gagal, memiliki tujuan spesifik yang tidak dapat diubah ketika mereka ingin mencapainya. Perubahan bisnis yang begitu cepat mengharapkan agar semua rencana dapat di revisi dan diubah ketika dibutuhkan. Peranan, kepemimpinan, tujuan dan tim harus saling terbuka untuk berdiskusi ketika ada hal yang tidak berjalan sesuai dengan rencana. Jika Anda tidak tahu kapan harus berubah haluan ketika masih ada waktu dan uang, Anda berada dalam masalah.
Seberapa fleksibel tujuan bisnis Anda? Startup yang sukses merupakan perusahaan yang dapat mengubah tujuan dan ide awal untuk mendapatkan versi lebih baik yang diinginkan oleh orang-orang. Startup harusnya dapat berevolusi dan berkembang menjadi perusahaan yang luar biasa, dan tidak ada yang salah dengan improvisasi dan bersikukuh pada apa yang dapat dijual.
Pasar Anda tidak cukup besar
Anda membutuhkan pasar yang cukup besar untuk sukses. Seberapa besar pasar Anda saat ini? Bagaimana Anda dapat mempertahankan perkembangan di dalam pasar yang secara virtual tidak berkembang? Anda dapat menciptakan sesuatu yang menarik atau produk yang berinovasi, namun jika pasar Anda tidak berkembang, Anda akan kesulitan untuk mempertahankan bisnis Anda.
Beberapa entrepreneur percaya pasar tertentu kurang dilirik namun sangat besar potensinya untuk berkembang, sehingga akhirnya mereka terjun ke dalam industri tersebut. Kenyataannya, ada alasan tertentu mengapa pasar tersebut tidak dilirik. Lakukan riset yang mendalam dan bertahan pada pasar yang memiliki potensi untuk perkembangan yang lebih signifikan.
Anda menghabiskan terlalu banyak uang di awal
Mendapatkan pembiayaan merupakan proses yang sulit dan kebanyakan startup tidak mendapatkan pembiayaan sama sekali. Proses pembiayaan Anda harus berjalan dengan baik terlebih dahulu sebelum Anda kehabisan dana. Jika perusahaan startup Anda terlalu banyak menghabiskan dana, dan Anda masih belum tahu bagaimana Anda mendapatkan penghasilan di tahap berikutnya, Anda harus mulai khawatir. Bisnis Anda tidak boleh berjalan pada skenario, dimana Anda tidak mengetahui berapa lama waktu yang tersisa untuk menjalankan perusahaan.
Jika Anda sudah mengetahui waktu yang tersisa untuk menjalankan perusahaan dan tahu bahwa Anda sudah mulai kehabisan dana, Anda harus mengeksekusi rencana untuk memperbaiki situasi tersebut. Anda harus fokus untuk menjaga agar pengeluaran tetap dalam kontrol. Hal yang paling lucu pada kebanyakan startup adalah sebelum mereka mendapatkan dana, mereka berhemat, menjaga pengeluaran agar tetap efisien, dan menjaga agar pengeluaran tetap dalam kontrol, namun ketika mereka mendapatkan dana, semuanya berubah. Tiba-tiba kebiasaan berhemat hilang begitu saja.