Sistem ekonomi adalah: Jenis dan Ciri-cirinya
Untuk bisnis, sistem ekonomi itu penting. Keberhasilan bisnis tergantung pada sistem ekonomi di mana mereka hadir dan di mana mereka menjual produk mereka. Dalam kasus ekstrim, bisnis swasta tidak dapat beroperasi dalam sistem ekonomi komando. Sebaliknya, dalam sistem ekonomi pasar bebas, mereka dapat bersaing secara bebas untuk mendapatkan keuntungan.
Perusahaan multinasional seringkali menghadapi tantangan ketika berada dalam sistem ekonomi yang berbeda. Mereka seringkali harus melakukan perubahan dalam metode produksi dan penjualan untuk mengakomodasi sistem ekonomi di negara lain.
Pengertian sistem ekonomi
Sistem ekonomi adalah sistem yang mendefinisikan bagaimana sumber daya ekonomi dialokasikan di antara penduduk suatu negara. Ia menjadi sarana para pelaku ekonomi mendistribusikan sumber daya dan memperdagangkan barang dan jasa. Itu digunakan untuk mengendalikan empat faktor produksi, termasuk tenaga kerja, modal, pengusaha, dan tanah.
Sistem ini bertujuan untuk memecahkan masalah ekonomi dasar dan menjawab tiga pertanyaan ekonomi, yaitu:
- Barang dan jasa apa yang diproduksi?
- Bagaimana cara menghasilkan? dan berapa banyak
- Untuk siapa menyediakan produk dan layanan
Sistem tersebut melibatkan tiga aktor utama, yaitu individu, bisnis, dan pemerintah. Peran masing-masing aktor tergantung pada sistem apa yang dianut oleh suatu negara. Di beberapa negara, peran pemerintah sangat dominan. Sementara di negara lain, sektor swasta (individu dan bisnis) lebih berperan penting.
Jenis dan karakteristik masing-masing sistem ekonomi
Ada empat jenis sistem ekonomi:
- Ekonomi tradisional
- Ekonomi pasar bebas
- Perintah ekonomi
- Ekonomi campuran
Perekonomian tradisional hampir tidak mungkin ditemukan dalam perekonomian modern, kecuali di suku pedalaman. Sebagian besar negara mengadopsi ekonomi campuran, kombinasi dari ekonomi pasar bebas dan ekonomi komando.
Ekonomi tradisional
Sistem ini bekerja berdasarkan adat dan tradisi. Kesepakatan masyarakat merupakan penentu keputusan tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa diproduksi. Dalam sistem ini, kepemilikan properti tidak didefinisikan dengan baik. Penegakan hukum terkait kepemilikan juga belum berkembang.
Ekonomi tradisional hampir tidak mungkin ditemukan saat ini. Anda mungkin masih bisa menemukannya di pedalaman suku.
Kelemahan yang paling mencolok dari sistem ini adalah kegiatan ekonomi berkembang sangat lambat. Namun, sistem ini juga berkontribusi pada pelestarian alam. Kegiatan mereka lebih ramah lingkungan karena menggantungkan mata pencahariannya pada alam.
Ekonomi pasar bebas
Ekonomi pasar bebas mengedepankan mekanisme pasar untuk mengalokasikan sumber daya. Ide dasar ekonomi pasar bebas adalah produsen dan konsumen bebas memutuskan bagaimana memanfaatkan sumber daya. Mereka adalah pelaku ekonomi yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.
Mekanisme pasar bekerja melalui kekuatan permintaan dan penawaran. Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, harga akan meningkat dan mendorong produsen untuk mengalihkan sumber daya untuk memproduksinya. Sebaliknya, ketika permintaan turun, harga turun, dan beberapa bisnis beralih ke produksi barang lain.
Sektor swasta (individu dan bisnis) memiliki hak untuk memiliki properti. Bersamaan dengan itu, peran pemerintah sangat terbatas dan hanya berperan dalam melindungi kepemilikan. Pemerintah tidak mencampuri pekerjaan pasar.
Motif keuntungan adalah fitur berikutnya dari sistem ini. Hal ini mendorong perusahaan untuk bersaing dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara efisien.
Sistem ini memungkinkan alokasi sumber daya yang efisien. Pasar bebas merespons keinginan orang dengan cepat. Persaingan dan inovasi menyebabkan ketersediaan barang, jasa dalam jumlah besar, beragam dan lebih murah.
Namun, karena motif utamanya adalah keuntungan, barang atau jasa tertentu (seperti barang publik) menjadi langka. Bisnis tidak mau menyediakannya karena tidak menguntungkan.
Pengangguran adalah fenomena umum dalam sistem ini. Bisnis akan menggunakan faktor produksi yang paling efisien, termasuk mengganti tenaga kerja dengan mesin.
Persaingan, baik individu maupun bisnis, mengarah pada satu pemenang. Mereka yang menang akan menguasai perekonomian, dan karena pemerintah tidak ikut campur, menimbulkan masalah seperti kesenjangan pendapatan dan perilaku anti persaingan (seperti kartel).
Ekonomi komando
Ekonomi komando adalah kebalikan dari ekonomi pasar bebas. Pemerintah memutuskan untuk mengalokasikan sumber daya, termasuk apa yang diproduksi, bagaimana memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Negara juga menentukan bagaimana distribusi pendapatan dan kekayaan dialokasikan di antara rakyat.
Sistem ini tidak mengizinkan bisnis swasta untuk beroperasi. Demikian pula mekanisme pasar juga tidak berjalan.
Motif kesejahteraan sosial menggantikan motif keuntungan. Individu tidak bersaing satu sama lain, melainkan melakukan apa yang direncanakan pemerintah. Itu karena kontrol pemerintah dan perencanaan mengontrol kegiatan ekonomi.
Sistem ini memungkinkan kesejahteraan yang lebih merata. Juga, pengangguran rendah karena pemerintah dapat meminta semua orang untuk bekerja pada proyek-proyek pemerintah.
Ekonomi komando cenderung jauh lebih stabil daripada ekonomi pasar. Harga tetap terkendali. Dengan demikian, setiap orang dapat mengkonsumsi barang dan jasa.
Namun, sistem ini seringkali memunculkan korupsi politik, di mana pejabat pemerintah seringkali bertindak untuk kepentingannya sendiri. Hal itulah yang sering menyebabkan kegagalan sistem ini di berbagai negara seperti Uni Soviet.
Kelemahan lainnya adalah orang tidak termotivasi untuk bekerja dan berinovasi. Rendahnya persaingan juga berkontribusi pada rendahnya kualitas barang dan produksi yang tidak efisien. Karena mekanisme pasar tidak berfungsi, kelangkaan adalah fenomena umum.
Ekonomi campuran
Perekonomian campuran menggabungkan sistem pasar dan sistem komando. Sistem ini mencoba untuk mengatasi kelemahan pada kedua sistem tersebut. Sebagian besar negara mengadopsi sistem ini tetapi dengan porsi yang berbeda. Misalnya, Cina lebih condong ke ekonomi komando, sedangkan Amerika Serikat lebih ke pasar bebas.
Sistem ini menggabungkan peran sektor swasta dan sektor publik dalam menjawab tiga pertanyaan dasar di atas. Keduanya memiliki peran dalam mengalokasikan sumber daya. Sektor publik biasanya memasok barang publik, seperti infrastruktur dan layanan kesehatan. Dan, sektor swasta memainkan peran di bagian lain dari perekonomian. Ada juga sektor gabungan, yaitu Public-Private Partnership.
Selain menyediakan barang publik, pemerintah juga berperan dalam pembuatan regulasi dan kebijakan. Untuk memastikan persaingan yang sehat, misalnya, pemerintah meluncurkan undang-undang antimonopoli. Untuk menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah juga menempuh kebijakan seperti kebijakan moneter dan fiskal.
Meskipun mencoba mengatasi masalah di pasar bebas dan sistem ekonomi komando, masalah lain sering muncul. Pemerintah seringkali membuat kebijakan yang menguntungkan pelaku ekonomi tertentu. Dana talangan, misalnya, cenderung melindungi bisnis besar daripada bisnis kecil.