5 Pikiran yang akan menghancurkan kesuksesan
Anda sering mendengar bahwa orang-orang sukses berpikir secara berbeda. Mereka entah bagaimana seperti sudah terprogram untuk berkinerja tinggi. Ada anggapan bahwa beberapa pengusaha secara sempurna dapat menggabungkan keterampilan analitis dan penalaran dengan optimisme, kreativitas, pemecahan masalah, dan keterampilan memimpin.
Tetapi orang-orang sukses memiliki pemikiran negatif dan membatasi diri yang sama seperti yang dimiliki orang lain. Yang membedakan adalah identifikasi dan reaksi mereka.
Inilah kumpulan pemikiran yang benar-benar dapat membatasi, membunuh, dan menghancurkan kesuksesan. Mereka menangkap pikiran-pikiran ini ketika muncul dan membalikkan pikiran-pikiran tersebut menjadi sesuatu yang positif di kepala mereka.
Pengalaman
“Aku bukan ahlinya.”
Apakah Anda mengatakan pada diri Anda sendiri berulang-ulang bahwa, Anda bukan ahlinya? Tidak ada seorang pun yang memulai melakukan sesuatu sebagai seorang ahli. Keahlian dibangun dari waktu ke waktu. Anda harus menjadikan diri Anda seorang ahli. Saat mempertimbangkan sebuah proyek atau bisnis, jangan tanyakan apakah Anda seorang ahli. Sebaliknya, tanyakan apakah Anda menyukai subjek tersebut atau tidak.
Jika Anda menyukai subjek tersebut, Anda akan melakukan apa saja untuk menyerap informasi sebanyak mungkin dan menyelesaikan pekerjaan Anda dengan sebaik-baiknya.
Untuk sebagian besar bidang bisnis, pembelajaran intensif selama dua tahun dapat menjadikan Anda seorang ahli disuatu bidang. Prosesnya dimulai dengan Anda menerima pengalaman belajar itu sebagai sebuah perjalanan. Pastikan itu salah satu hal yang Anda nikmati dan Anda ingin menghabiskan banyak waktu setiap hari untuk mempelajari hal tersebut. Ubah pemikiran ini menjadi pertanyaan, “Di mana saya dapat menemukan apa yang perlu saya ketahui?”
Orisinalitas
“Itu sudah dilakukan.”
Pernahkah Anda berpikir sebuah ide yang Anda pikir itu merupakan ide baru yang brilian yang mungkin belum pernah dilakukan oleh orang lain, namun ketika Anda menggali lebih dalam, Anda menemukan bahwa sudah pernah ada orang yang melakukan hal tersebut lebih dahulu dan hal itu membuat Anda merasa kecewa dan putus asa. Ya, memang benar bahwa beberapa ide merupakan sebuah ide baru. Tetapi bukan berarti ide yang sudah ada tidak bisa dimaksimalkan atau dikembangkan menjadi sebuah produk atau layanan yang lebih baik lagi.
Jika Anda tahu bahwa banyak orang membutuhkan produk atau layanan Anda, maka hal tersebut akan terlihat oleh pesaing Anda dan percayalah akan selalu ada orang yang berusaha untuk mengambil “kue” Anda. Memang dalam bisnis, bagus untuk menjadi yang pertama, tetapi seperti yang dikatakan salah satu pendiri PayPal, Peter Thiel, lebih baik menjadi yang terakhir.
Menghidupkan ide dan kemudian menjalankan rencana Anda lebih baik daripada yang lain jauh lebih penting daripada keunikan konsep Anda. Tantang pemikiran ini dengan bertanya, “Bagaimana saya bisa melakukannya dengan lebih baik?”
Koneksi
“Saya tidak tahu orang yang tepat.”
Memang benar bahwa mengetahui orang-orang yang tepat itu penting. Namun masalahnya adalah banyak orang menerima lingkaran kontak mereka saat ini (rekan kerja, klien, teman, dan jaringan media sosial) sebagai sumber daya yang terbatas.
Menggunakan kurangnya kontak atau koneksi sebagai alasan kegagalan adalah sebuah pemikiran yang membatasi diri Anda. Ubah pemikiran ini menjadi “Siapa yang harus saya kenal — dan bagaimana caranya untuk dapat menjangkau mereka?”
Dana
“Kamu butuh uang untuk menghasilkan uang.”
Sangat mudah untuk berpikir bahwa ada beberapa alasan mengapa orang lain sukses — itu karena mereka bersekolah di sekolah yang lebih baik atau memiliki keterampilan pribadi yang unggul. Memang banyak orang yang menunjukkan kesuksesan orang lain dengan mencatat bahwa mereka memiliki uang dan sumber daya yang lebih baik dari diri mereka.
Sangat mudah untuk menggunakan kekurangan uang sebagai alasan kurangnya kemajuan, tetapi di banyak bidang bisnis, sumber daya yang terbatas dapat menjadi berkah.
Kurangnya sumber daya memungkinkan Anda untuk menjaga operasional Anda tetap ramping dan memiliki pikiran yang lebih fresh serta mempertajam fokus Anda. Anda bisa sangat sukses dengan menjadi pintar dalam mengelola pengeluaran dan perencanaan bisnis.
Anda tidak perlu uang untuk menghasilkan uang. Anda hanya perlu menentukan biaya pasti dari produk pertama Anda dan berpikir “Bagaimana saya bisa melakukan sesuatu dengan lebih baik karena operasional saya yang kecil?”
Kemampuan
“Saya selalu …”
Ketika Anda menjalankan bisnis Anda sendiri, batas antara kehidupan pribadi dan profesional Anda pasti akan menjadi kabur. Atribut pribadi Anda seringkali mendikte keberhasilan bisnis Anda. Ketika Anda berpikir tentang diri Anda sendiri, Anda pasti berpikir seperti apa kondisi Anda saat ini.
Tetapi ketika Anda berpikir tentang bisnis, Anda memikirkan apa pun bisa terjadi. Triknya adalah berpikirlah bahwa diri Anda sendiri seperti bisnis, sebuah kendaraan yang dapat membuat Anda terus bertumbuh.
Ketika Anda mendapati diri Anda berpikir, saya selalu melakukan X (misalnya, gugup ketika saya berbicara di depan orang), ketahuilah bahwa Anda sedang memahat rasa negatif itu ke dalam kepala Anda.
Ini merupakan tugas bagi Anda untuk memperluas definisi Anda tentang diri sendiri. Untuk mengembangkan bisnis, kembangkan diri Anda terlebih dahulu. Bertaruhlah pada kemampuan Anda untuk melakukan perubahan positif. Ingatlah bahwa: “Saya bukanlah saya yang dulu.”
Menguasai cara berpikir Anda adalah langkah pertama menuju kesuksesan dalam bisnis apa pun. Ini merupakan target yang selalu bergerak dinamis dan tujuan yang mungkin tidak akan pernah Anda capai sepenuhnya. Tetapi dengan mencoba menangkap dan membalikkan pemikiran ini adalah apa yang mendorong wirausahawan maju dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan.