5 Rahasia untuk membuat startup Anda viral
Ketika Facebook membayar $16 Triliun untuk layanan mobile messaging WhatsApp, orang-orang merasa terkejut dengan tingginya nilai valuasi tersebut. Tetapi yang paling luar biasa dari WhatsApp adalah mereka menjangkau 450 miliar pengguna aktif setiap bulannya tanpa menginvestasikan uang satu sen pun pada marketing.
Ini merupakan salah satu contoh produk yang viral, sebuah layanan yang menyebar karena memberikan layanan yang sangat bernilai bukan hanya bagi pengguna awal tetapi juga kepada teman, keluarga, dan kolega pengguna tersebut. Dalam dunia digital, virality merupakan sebagian science dan sebagian keberuntungan.
Bagaimana cara Anda menciptakan sebuah efek viral yang akan membantu produk Anda tersebar melalui jaringan pelanggan Anda? Daripada bergantung pada program referral atau putus asa meminta “likes” dan review positif, coba lima tips berikut ini untuk menambahkan efek viral pada produk Anda.
Biarkan setiap orang berbagi manfaat
Pada tahun 1991, perusahaan telepon MCI berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan baru dalam pasar telepon selular. Sementara AT&T dan Sprint bergantung pada pemasaran melalui email dan telepon, MCI meluncurkan “paket Friends & Family.” Tiba-tiba, setiap pelanggan MCI mempromosikan layanan tersebut: Diskon biaya panggilan untuk ke teman dan keluarga. Walaupun konsep tersebut sudah umum saat ini, namun pada saat itu sangat inovatif.
Pada akhir tahun pendapatan perusahaan, jumlah pelanggan, dan jumlah traffic panggilan meningkat secara signifikan. AT&T secara resmi merespon dan memberikan pernyataan “Kami tidak nyaman menggunakan pelanggan kami sebagai tenaga penjual untuk produk kami.” Jika hal tersebut merepresentasikan perilaku di awal tahun 90an, maka pemikiran MCI benar-benar terdepan saat itu.
Apa yang pengguna dan orang-orang butuhkan dari produk Anda? Apakah harga merupakan kekhawatiran mereka atau ada fitur lain yang lebih penting? Cari tahu hal tersebut dan Anda akan memiliki alat untuk meningkatkan viral.
Berbagi nilai emosional
Coca Cola sangat terkenal dengan kampanye pemasaran emosional, mulai dari mempopulerkan image modern santa claus hingga mengajarkan dunia untuk bernyanyi. Perusahaan ini baru-baru saja memberikan tampilan emosional dengan mengganti logo Coca Cola yang terkenal dengan ribuan nama. Ide dari kampanye ini adalah untuk mencari nama teman atau keluarga Anda dan membelikannya untuk mereka.
Apple Watch juga mengincar hal yang sama, yaitu menciptakan hubungan emosional dengan sentuhan digital. Beberapa pengamat teknologi yakin bahwa kemampuan untuk berbagi detak jantung, sketsa, dan hal lainnya akanmembuat Apple Watch menjadi lebih viral dari kompetitor mereka.
Semua produk yang baik menciptakan sentuhan emosional pada pengguna mereka. Dapatkah Anda memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda? Atau mungkin Anda dapat memikirkan fitur baru atau pengalaman pengguna yang dapat menambahkan nilai emosional untuk berbagi layanan Anda.
Buat berbagi sebagai tujuan dari produk Anda
GoPro menciptakan video kamera ringan yang di desain untuk pecinta olahraga agar dapat merekam aktifitas mereka. Teknologi tersebut sangat mengesankan, tetapi GoPro bertransformasi menjadi sebuah produk yang viral karena tindakan yang mereka lakukan di dukung oleh video online dan tampilan display toko mereka. Divisi marketing mereka tidak menyuguhkan spesifikasi produk atau fitur tersebut, melainkan menampilkan pengalaman pengguna yang sebenarnya.
Tagline GoPro “be a hero” menegaskan bahwa kamera mereka bukan hanya untuk merekam aktivitas ekstrim Anda saja, tetapi juga berbagi petualangan dan mengesankan teman-teman mereka. Pelanggan merupakan alat marketing yang terbaik, karena mereka selalu berbagi rekaman yang menyorot mengapa setiap orang yang menyukai aktifitas ekstrim harus memiliki GoPro.
Terlalu sering produk berfokus pada fungsional mereka dan melupakan bahwa dengan berbagi mereka dapat meningkatkan manfaat pengguna. Pikirkan bagaimana agar berbagi menjadi bagian dari tujuan Anda. Bagaimana agar produk Anda menjadi publisher dari apa yang dilakukan pengguna Anda?
Sejajarkan ide besar Anda dengan produk yang Anda ciptakan
Mengasosiasikan produk dengan sebuah ide merupakan sesuatu yang dilakukan oleh brand kecantikan Dove, dan mereka melakukannya dengan sangat baik. Dengan memposisikan diri sebagai alternatif produk natural hingga produk kecantikan tradisional, kampanye pemasaran Dove selalu menampilkan “wanita alami” dan bukannya super model cantik yang kurus.
“Kampanye untuk kecantikan alami” Dove, lebih dari sekedar promosi. Video Youtube di bawah ini menggambarkan seorang gadis biasa yang berubah menjadi model billboard dengan makeup dan editing Photoshop merupakan sebuah pesan mengenai industri kecantikan modern. Ini merupakan hal yang dapat dimiliki oleh siapa pun, bahkan bagi mereka yang tidak membeli produk Dove. Setelah ditonton oleh lebih dari 18 miliar orang, video tersebut telah membangun sebuah merek Dove sebagai perusahaan yang memiliki pemikiran berbeda mengenai kecantikan.
Dapatkah Anda menjadi bagian dari komunitas yang tertarik dengan ide dibalik produk Anda? Bergabunglah dengan organisasi, dukung setiap pencetus ide, dan undang pembicara untuk seminar di kantor Anda. Kemudian yang paling penting, Anda harus benar-benar tulus pada dukungan Anda, karena ada hal yang lebih penting daripada pertumbuhan viral Anda.
Gunakan pembuktian sosial, jika produk Anda dirasa memiliki resiko
Aplikasi berbagi yang dimiliki Uber menawarkan pengguna untuk naik kendaraan secara gratis jika dapat mereferensikan teman-teman mereka untuk mengatasi ketidaknyamanan yang orang-orang rasakan ketika naik taxi tidak berlisensi. Untuk pengguna baru, jika mereka tahu bahwa teman mereka sudah pernah menggunakan layanan Uber dan mengatakan bahwa layanan mereka dapat diandalkan dan dipercaya, mereka dapat menggunakan layanan tersebut secara gratis.
Apa penghalang berpotensial yang dapat membuat orang-orang menggunakan produk Anda? Apakah pembuktian sosial dari pengguna lain dapat membantu mengatasi hal tersebut? Jika iya, gunakan cara tersebut untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Anda.
Jangan kecewa jika produk Anda tidak viral secara alami. Brand offline seperti Dove, Coca Cola, dan GoPro telah menunjukkan bahwa semua itu dapat terjadi jika Anda memiliki pemikiran yang kreatif.