Pengertian barang konsumsi
Barang konsumsi adalah barang untuk digunakan oleh konsumen akhir tanpa proses komersial lebih lanjut. Mulai dari produk tahan lama seperti furnitur dan peralatan rumah tangga, pakaian, dan elektronik, hingga produk tidak tahan lama seperti makanan dan minuman.
Mengapa barang konsumsi penting?
Konsumsi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di beberapa negara dengan populasi besar, seperti Indonesia, konsumsi menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto (PDB). Jadi, peningkatan permintaan barang-barang konsumsi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi.
Bisnis menghasilkan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Barang-barang ini sangat penting untuk standar hidup kita.
Perbekalan yang melimpah dan bervariasi membuat hidup kita lebih nyaman. Ini membantu kita menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan ponsel untuk mengobrol dan berbicara dengan orang lain di mana pun kita berada. Dengan komputer, kita juga bisa menghasilkan laporan atau artikel lebih cepat dan menyenangkan dibandingkan dengan tulisan tangan.
Tapi, memang mengandalkan beberapa item juga membuat kita semakin malas. Hal ini juga mempengaruhi kualitas kesehatan, seperti efek buruk gelombang elektromagnetik dari penggunaan ponsel. Dampak yang lebih signifikan adalah konsumerisme, dimana lebih banyak orang membeli barang secara berlebihan.
Perbedaan barang konsumsi dan barang modal
Kami menyebutnya produk barang konsumsi akhir karena merupakan hasil produksi akhir dan tidak memerlukan pemrosesan lebih lanjut. Misalnya, Anda dapat membeli makanan dan minuman di rak-rak toko ritel dan mengkonsumsinya. Anda tidak perlu mengolahnya lebih jauh untuk mendapatkan manfaatnya.
Barang konsumsi berbeda dengan barang modal seperti mesin, peralatan, komputer, dan furnitur. Bisnis menggunakan barang modal untuk menghasilkan produk dan layanan lain, termasuk barang konsumsi.
Demikian juga, bahan mentah atau barang setengah jadi seperti tembaga dan pelat baja bukanlah barang konsumsi. Bisnis harus memprosesnya lebih lanjut untuk menghasilkan hasil akhir.
Jenis barang konsumsi
Berdasarkan masa manfaatnya, barang konsumsi terdiri dari:
- Barang konsumsi tahan lama
- Barang konsumsi yang tidak tahan lama
Barang konsumsi tahan lama memiliki masa manfaat yang panjang (biasanya lebih dari 3 tahun). Anda masih dapat menggunakannya selama rentang waktu ini tanpa kehilangan manfaatnya. Furnitur dan elektronik adalah contohnya.
Sebaliknya, barang konsumsi yang tidak tahan lama memiliki masa manfaat yang lebih pendek. Ini karena biasanya habis begitu kita konsumsi. Contohnya adalah makanan dan minuman.
Selain itu, pemasar juga mengklasifikasikan barang konsumsi ke dalam empat kategori berdasarkan pola pembeliannya.
- Barangkenyamanan
- Barang belanjaan
- Barang khusus
- Barang yang tidak dicari
Barang-barang kebutuhan sehari-hari secara teratur dikonsumsi dan dijual oleh pedagang grosir dan pengecer. Contohnya termasuk produk susu dan tembakau.
Dua jenis barang kenyamanan adalah barang kebutuhan dan barang impuls. Sesuai dengan namanya, kebutuhan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar kita, seperti makanan dan minuman.
Barang impuls adalah barang yang Anda beli tanpa perencanaan sebelumnya. Permen di dekat kasir adalah contohnya. Anda langsung membelinya saat membayar, tanpa berpikir untuk membelinya terlebih dahulu.
Barang belanjaan memiliki nilai unit yang lebih tinggi dan jarang dibeli (misalnya, pakaian dan furnitur). Oleh karena itu, pembelian mereka biasanya membutuhkan lebih banyak pemikiran dan perencanaan daripada barang-barang kenyamanan. Demikian pula, harga barang-barang ini umumnya lebih tinggi dan memiliki daya tahan dan umur yang lebih lama daripada barang-barang kenyamanan.
Barang khusus adalah barang yang bernilai tinggi. Pelanggan dengan mudah mengenalinya melalui nama merek mereka dan seringkali rela berkorban untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, pemasar memberikan perhatian khusus untuk memasarkan barang-barang tersebut. Misalnya, mereka hanya menargetkan pasar kelas atas daripada pasar massal. Contoh barang khusus adalah perhiasan dan mobil mewah.
Barang yang tidak dicari sebelumnya tidak terpikirkan oleh konsumen. Keinginan muncul misalnya karena bahaya atau takut kehilangan. Barang-barang ini biasanya tidak dibeli berulang kali dan hanya melayani kebutuhan tertentu, seperti asuransi jiwa.
Selain klasifikasi di atas, Anda mungkin juga mendengar barang konsumsi berikut:
Barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) – termasuk produk yang cepat dan banyak dikonsumsi. Akibatnya, mereka segera menghilang dari rak-rak toko ritel karena konsumen secara teratur membelinya. Contohnya adalah:
- Daging dan produk daging
- Ikan dan produk ikan
- Buah dan sayur-sayuran
- Minyak dan lemak nabati dan hewani
- Produk susu
- Produk pabrik biji-bijian
- Produk roti
- Gula
- Permen coklat, coklat, dan gula
- Makaroni dan mie
- Anggur
- Soft drink, air mineral
- Produk tembakau
- Kertas, dan kertas karton
- Kertas bergelombang, wadah
- Sabun dan deterjen, preparat pembersih, parfum
- Pakaian dalam pria dan wanita, deodoran, gel cukur, perawatan pribadi, perawatan di rumah
Barang putih – terdiri dari peralatan rumah tangga besar seperti freezer, kompor, lemari es, dan mesin cuci. Dahulu, produk ini umumnya berwarna putih, makanya kami menyebutnya demikian.
Barang coklat – terdiri dari perangkat elektronik yang relatif ringan seperti radio, komputer, dan pemutar media digital. Seperti barang putih, di masa lalu, kayu atau sejenisnya membingkai bagian luar produk ini, membuatnya terlihat cokelat.