Inspirasi

Keinginan adalah: Definisi dan contohnya

Apa itu keinginan: Keinginan adalah harapan untuk memiliki atau memenuhi sesuatu. Jika kita menginginkan sesuatu, kita berharap dapat membelinya dan memilikinya. Ini adalah kebutuhan yang dirasakan yang dibentuk oleh pengetahuan, budaya, kepribadian, pemasaran, dan preferensi kita.

Tidak seperti kebutuhan, keinginan kurang penting bagi kita untuk bertahan hidup. Paling-paling, kita hanya kecewa jika kita tidak dapat memenuhinya.

Kemudian, kebutuhan menjadi keinginan ketika diarahkan pada objek tertentu yang menurut kita dapat memuaskan kebutuhan kita. Dan, biasanya, itu tergantung pada sumber daya yang kita miliki.

Misalnya kita menginginkan barang-barang mewah seperti mobil sport atau jet pribadi. Itu menjadi keinginan ketika saat ini kita tidak memiliki sumber daya (uang) yang memadai. Dan, kita bisa memenuhinya jika kita punya cukup uang.

Apa perbedaan antara kebutuhan dan keinginan?

Kebutuhan dan keinginan adalah dua kata yang berbeda tetapi seringkali sulit untuk kita bedakan. Akibatnya, keduanya mungkin sering disalahpahami, terutama saat kita membeli produk. Oleh karena itu, kita mungkin menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli apa yang kita inginkan, meskipun itu bukan yang sebenarnya kita butuhkan.

Dan, untuk alasan tersebut, mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan adalah penting. Memilih dan memprioritaskan kebutuhan dan keinginan kita adalah cara untuk mengalokasikan pengeluaran secara optimal. Jadi, kita bisa lebih bijak dalam membelanjakan uang.

Mari kita fokus pada tiga aspek untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Pertama, kebutuhan sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, tetapi keinginan tidak. Misalnya, kita membutuhkan makanan, minuman, dan pakaian untuk menopang hidup kita. Lalu, kita menginginkan smartphone, tapi sebenarnya tidak sepenting makanan, minuman, dan pakaian.

Dengan kata lain, keinginan biasanya bukan kebutuhan utama kita. Mereka tidak mengikat, dan kita tidak harus segera memenuhinya. Mereka lebih melengkapi ketika kebutuhan dasar/primer kita telah terpenuhi.

Kebutuhan harusnya menjadi sebagian besar pengeluaran kita. Mereka adalah pengeluaran rutin karena tanpa mereka kita tidak bisa hidup dan bekerja. Sebaliknya, keinginan harusnya menjadi bagian kecil dari pengeluaran kita. Mereka membantu hidup kita menjadi lebih nyaman, meskipun tanpa mereka juga baik-baik saja.

Kedua, kebutuhan bersifat terbatas. Mereka lebih dapat dihitung daripada keinginan.

Di sisi lain, keinginan tidak terbatas. Kita jarang puas dengan apa yang kita miliki dan selalu berusaha untuk lebih. Ini tentang pilihan pribadi kita dan bagian dari sifat kita sebagai manusia.

Misalnya, ketika kita punya uang lebih, kita tidak hanya membeli pakaian. Tapi, kita membeli sesuatu yang lebih mewah, misalnya, untuk mendukung gaya hidup kita.

Ketiga, kebutuhan memiliki fungsi dan manfaat untuk mengukur pemenuhannya. Misalnya, kita membutuhkan makanan, agar kita tidak mati kelaparan. Dan, itu berlaku untuk semua orang.

Sementara itu, tidak ada standar yang pasti untuk mengukur apakah keinginan itu sudah terpenuhi atau belum. Itu tergantung selera, yang bervariasi antar individu.

Contohnya makanan, misalnya. Makanan sederhana sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kita akan energi, protein, dan mineral. Tapi, begitu kita punya uang lebih, kita cenderung memilih makanan dengan bahan dan kualitas terbaik.

Apa hubungan antara keinginan dan ekonomi?

Ekonomi berurusan dengan kelangkaan, yang muncul karena kebutuhan dan keinginan kita tidak terbatas. Sementara, sumber daya kita terbatas.

Kita tidak pernah puas dengan apa yang kita miliki. Dan itu sering dikorelasikan dengan pendapatan atau uang (sumber daya yang kita miliki). Misalnya, kita ingin sepeda motor. Jadi, begitu kita punya penghasilan yang cukup, kita beli. Tapi, setelah itu, kita mungkin menginginkan mobil karena lebih nyaman. Jadi, setelah membeli mobil, kita mungkin menginginkan jet pribadi.

Menghadapi kelangkaan, kita harus memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya ekonomi yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Kemudian tiga pertanyaan ekonomi dasar muncul untuk dijawab:

  • Barang dan jasa apa yang kita produksi?
  • Bagaimana kita memproduksinya?
  • Untuk siapa kita memproduksi barang dan jasa ini?

Dan, setiap pilihan yang kita buat melibatkan biaya. Jika kita memilih untuk mengalokasikan sumber daya untuk tujuan tertentu, kita mengorbankan alternatif terbaik berikutnya. Misalnya, jika kita memilih untuk membeli mobil, kita kehilangan kesempatan untuk membeli rumah karena tidak mampu membeli keduanya dengan uang yang kita miliki.

Apa saja contoh keinginan?

Sebuah keinginan bervariasi antar individu. Bergantung pada sumber daya yang kita miliki. Misalnya, kita menginginkan barang seperti:

  • Komputer
  • Mobil
  • Pesawat pribadi
  • Smartphone
  • Kalung berlian

Secara umum, barang-barang tersebut tidak diperlukan untuk bertahan hidup, tidak seperti makanan, minuman, atau pakaian. Barang tersebut menjadi sebuah keinginan karena kita belum memilikinya dan tidak mampu membelinya karena kita tidak punya cukup uang.

Meskipun kurang penting, memenuhi keinginan membantu kita hidup lebih nyaman. Dengan membeli atau menggunakannya, kita bisa bersenang-senang atau menikmati hidup. Contoh yang baik adalah berlibur. Kita bisa hidup tanpanya, tetapi kita bisa lebih menikmati hidup ketika kita memenuhinya.

Kebutuhan dan keinginan tidak akan sama antar individu. Misalnya, laptop bisa menjadi kebutuhan bagi seorang pelajar. Tapi, membelinya mungkin menjadi keinginan para pekerja pabrik.

Demikian pula, kita, misalnya, membutuhkan mobil untuk mengantar kita ke tempat kerja. Kita membutuhkannya untuk pergi dan pulang kerja setiap hari. Jika kantor kita jauh, membeli mobil bertenaga tinggi dengan harga mahal bisa menjadi sebuah kebutuhan. Tetapi jika kantor kita dekat, maka membeli mobil dengan harga yang lebih terjangkau sebenarnya sudah cukup.

Bagaimana bisnis berperan dalam keinginan?

Bisnis beroperasi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Tanpa mereka, kita harus melakukannya sendiri untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan butuhkan. Dan kita harus kembali ke ekonomi tradisional.

Bisnis menghasilkan barang dan menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Itu membuat hidup kita lebih mudah. Kita hanya merelakan uang yang cukup untuk mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa harus repot-repot memproduksinya sendiri.

Barang mewakili produk berwujud. Kita bisa melihat dan menyentuh mereka. Contohnya adalah makanan, minuman, pakaian, dan smartphone.

Layanan mewakili produk tidak berwujud. Mereka tidak memiliki substansi fisik. Kita hanya bisa merasakan manfaatnya tanpa bisa melihat atau menyentuhnya. Contohnya adalah apa yang disediakan oleh barbershop, bank, asuransi, dan konsultan.

Kemudian, ada banyak bisnis di sekitar kita. Mereka menawarkan produk dan target konsumen yang sama. Akibatnya, mereka saling bersaing.

Persaingan menuntut pelaku usaha untuk lebih efisien dan inovatif. Dengan demikian, mereka harus mampu mengungguli pesaing mereka. Jika berhasil, mereka bisa mendapatkan lebih banyak uang.

Dan, sebagai konsumen, efisiensi dan inovasi membawa manfaat besar, karena hal tersebut akan mengarah pada produk yang lebih murah dan lebih bervariasi.

Selain itu, efisiensi dan inovasi membuat keinginan kita lebih terjangkau. Misalnya, dulu, membeli laptop mungkin hanya sekedar keinginan. Namun, persaingan telah membuat harga lebih terjangkau, dan itu bukan lagi keinginan tetapi kebutuhan.

Contoh lainnya adalah kamera pada smartphone. Di masa lalu, kita harus membeli kamera dan handphone secara terpisah karena kita tidak bisa mendapatkan keduanya sekaligus. Tetapi sekarang, karena inovasi, kita bisa mendapatkan keduanya sekaligus bahkan dengan resolusi tinggi.

Related Articles

Back to top button