5 Saran terburuk untuk pemilik usaha kecil
Ketika Anda memulai bisnis, tidak ada satu orang pun yang tidak bersemangat untuk memberikan nasihat. Bahkan seseorang yang baru Anda kenal memiliki pendapat mengenai bagaimana Anda harus mengembangkan produk Anda, menjalankan kegiatan marketing Anda, menangani keuangan Anda dan masih banyak lagi.
Saya akan menjadi orang yang pertama mengakui bahwa saya telah bertemu dengan beberapa orang yang sangat cerdas dan telah memiliki mentor hebat selama bertahun-tahun. Kontribusi mereka sangat berharga untuk keberhasilan saya. Namun setelah meluncurkan dua perusahaan lebih dari dua dekade, saya telah menemukan beberapa saran yang mengerikan.
Berikut adalah lima nasihat yang tidak akan saya lakukan, kata Nellie Akalp.
1. “Rekrut orang yang Anda kenal.”
Sudah banyak orang yang memberitahukan saya bahwa akan lebih baik membangun sebuah tim “yang sudah kita kenal” – teman, rekan kerja atau mantan karyawan yang Anda kenal dan percaya. Tapi saya telah menemukan bahwa keputusan yang terbaik untuk mempekerjakan seseorang harus berdasarkan posisi tertentu yang perlu saya isi pada saat itu. Dengan kata lain, saya harus fokus pada keahlian dan keterampilan khusus dalam menetapkan kebutuhan perusahaan, daripada mencoba untuk mengumpulkan bagaimana teman atau rekan kerja masuk ke dalam bisnis baru.
Selain itu, jika ada hal-hal yang tidak berjalan dengan baik antara karyawan dan perusahaan, Anda perlu untuk memisahkannya (dan biasanya, lebih cepat lebih baik). Anda mungkin lebih sulit untuk membiarkan teman-teman Anda untuk pergi (pecat), bahkan bila Anda menyadari bahwa mereka tidak sesuai dengan posisi tersebut.
2. “Tidak ada ruang untuk Anda di pasar.”
Ketika suami saya dan saya meluncurkan sebuah perusahaan pengajuan dokumen hukum untuk kedua kalinya, keadaan di lapangan cukup ramai, dengan beberapa nama besar dan pemain mapan. Banyak orang mengatakan kepada kami untuk menemukan ruang baru karena tidak ada cukup ruang bagi kami untuk bersaing.
Namun, kunci keberhasilan bisnis tidak selalu bergantung pada menemukan lapangan yang benar-benar kosong, melainkan bagaimana Anda mendefinisikan perusahaan Anda dan tempatnya di pasar. Starbucks bukanlah perusahaan pertama yang menjual kopi, tapi mereka merevolusi kedai kopi dengan menjual pengalaman bersama dengan kafein. Namun, banyak kafe kopi yang dapat berkembang hari ini, meskipun ada Starbucks.
Daripada berjuang untuk datang dengan ide baru, lihatlah industri target Anda dan melihat di mana ada kekosongan untuk diisi. Cari tahu bagaimana cara untuk mengisi kebutuhan tersebut dan menjalankannya. Anda tidak selalu harus merintis jalan baru, tetapi Anda perlu tahu siapa diri Anda.
3. “Anda harus lebih murah daripada orang lain.”
Saya mengakui bahwa saya dan suami saya jatuh dalam perangkap harga ini bersama dengan perusahaan kami. Kami merasa bahwa satu-satunya cara kita untuk dapat bersaing dengan “pemain besar” adalah dengan cara memotong harga. Jadi, kami pun memotong harga kami. Bisnis kami tumbuh, pelanggan senang, dan banyak pelanggan datang kembali, namun kami selalu rugi.
Banyak perusahaan muda merasakan tekanan untuk memberikan diskon harga produk atau jasa mereka besar-besaran agar dapat memenangkan persaingan bisnis. Walaupun akuisisi pelanggan merupakan hal yang penting, menarik pelanggan pada tingkat harga yang tidak masuk akal hanya akan menghasilkan perlombaan pada tingkat bawah. Saya telah belajar bahwa Anda lebih baik fokus dalam jangka panjang untuk meningkatkan nilai lebih kepada pelanggan, bukan hanya pada pemotongan harga Anda. Setelah semua ini, seseorang akan selalu dapat ( atau mau ) untuk menyerap biaya yang lebih rendah dari Anda. Anda harus menemukan cara baru untuk menonjolkan diri dan kemudian bekerja keras semampu Anda untuk menjadi yang luar biasa di area yang berbeda tersebut.
4. “Social media adalah gratis.”
Selama beberapa tahun terakhir, sudah banyak orang mengatakan kepada saya bahwa memulai usaha kecil saat ini, jauh lebih mudah daripada satu dekade yang lalu, karena semua pemasaran gratis di Facebook, Twitter dan Yelp. Tentu saja, Anda tidak perlu menghabiskan uang untuk bergabung di Facebook, membuat akun Twitter atau memulai sebuah blog. Namun, social media jauh dari gratis ketika Anda mulai terjun untuk menggunakan social media sebagai salah satu alat marketing Anda. Social media membutuhkan komitmen tanpa henti sejak Anda memulainya. Kecuali Anda menganggap waktu Anda (atau karyawan Anda) tidak berharga.
5. “Anda harus menghabiskan uang untuk menghasilkan uang.”
Klise ini pernah diterapkan pada bisnis kami, terutama di awal. Kami mendirikan toko di apartemen kami dan melakukan segala hal yang kami bisa untuk menjaga agar biaya tetap rendah. Kadang-kadang kita berpikir bahwa akan lebih baik jika kita memiliki uang untuk X, Y atau Z. Tapi itu terlalu berisiko, jika kita berpikir bahwa membuang uang pada setiap masalah merupakan senjata andalan Anda. Kadang-kadang, pemikiran dan strategi kreatif bekerja jauh lebih efektif daripada uang.
Kami harus mempelajari perbedaan antara uang belanja dan berinvestasi dalam bisnis. Tentu saja, uang dapat membuat skala bisnis anda lebih besar dengan cepat, tapi hal itu akan terjadi jika Anda menghabiskan uang pada hal-hal yang akan menghasilkan lebih banyak uang sebagai imbalan.
Orang akan selalu memberikan nasihat – beberapa baik, beberapa buruk. Kuncinya adalah untuk tidak pernah lupa bahwa Anda sedang menjalankan pertunjukan. Pendapat orang lain harus selalu dilihat melalui konteks pengalaman Anda dan keyakinan dan nilai dalam sebuah sistem.
Bagaimana pun juga keputusan terakhir bergantung kepada Anda, jadi jangan pernah menyalahkan orang lain jika Anda memutuskan untuk melakukan sesuatu dari sebuah saran yang buruk.