Cara negosiasi gaji saat interview
Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan Anda adalah dengan negosiasi gaji, entah apakah pada saat pertama kali interview atau ketika review kinerja. Hal ini mungkin akan membuat Anda tidak nyaman, tetapi sangat penting. Berikut ini merupakan cara untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan melalui negosiasi.
Menurut studi dari Journal of Organizational Behaviour, gagal negosiasi pada saat interview bisa membuat Anda kehilangan banyak uang. Oleh karena itu, sebelum Anda pergi interview, Anda harus tahu berapa gaji minimal yang Anda inginkan. Anda dapat melihat range gaji untuk posisi yang Anda lamar dari situs–situs lowongan kerja seperti jobstreet, jobsdb, dan lain–lain. Selain itu, Anda juga dapat meminta pendapat teman atau kolega Anda berapa gaji yang kira–kira sesuai untuk posisi tersebut. Informasi ini akan memberikan Anda power.
Tetapi riset saja belum cukup. Ingatlah bahwa tujuan dari interview kerja adalah untuk menjual diri Anda sendiri. Jika Anda tidak percaya bahwa Anda layak untuk mendapatkan gaji yang tinggi, maka pihak HRD pun tidak akan mempercayainya juga.
Fokuslah pada nilai yang Anda bawa untuk perusahaan, bukan pada gaji. Ketika Anda meminta kenaikan gaji atau pindah ke pekerjaan lain, catat semua pencapaian Anda secara detil termasuk waktu pencapaian dan berapa besar nilai nominal yang Anda berikan pada perusahaan. Sebagai contoh, Anda mungkin telah membantu perusahaan Anda untuk mengotomatisasi TPS Report (Testing Procedure Specification), dan itu membantu perusahaan menghemat 40 jam kerja selama sebulan atau setara dengan 5 juta sehari. Buat daftar yang ingin Anda tunjukkan kepada mereka dan gunakan hal tersebut untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Berikan daftar tersebut kepada HRD atau calon atasan Anda agar mereka juga mendapatkan informasi tersebut.
Jika Anda adalah lulusan yang baru melamar kerja atau pindah ke karir baru, Anda mungkin tidak akan memiliki angka yang cukup kuat untuk membuktikan bahwa Anda layak untuk mendapatkan gaji yang tinggi. Jika kasusnya seperti itu, maka Anda dapat membicarakan antusias Anda dan etika kerja. Kemudian, cobalah untuk meminta gaji setidaknya 10 persen lebih tinggi daripada yang mereka tawarkan.
Sekarang mari kita lihat dua metode untuk negosiasi gaji berikut ini:
Metode negosiasi gaji Noel Smith-Wenkle
Noel Smith-Wenkle merupakan headhunter pada tahun 1980-an. Dia mengembangkan metode ini untuk mendapatkan lebih banyak uang dari kliennya pada saat negosiasi gaji.
Aturan pertama dari metode Smith-Wenkle adalah jangan pernah memberitahukan kepada HRD seberapa besar gaji yang Anda inginkan. Biarkan perusahaan tersebut yang membuka penawarannya.
Metode Smith-Wenkle ini terdiri dari empat langkah:
- Jika perusahaan meminta Anda untuk menulis gaji yang Anda harapkan pada formulir interview, maka biarkan kolom tersebut kosong.
- Ketika HRD menanyakan secara verbal tentang gaji yang Anda harapkan, Anda dapat mengatakan, “Saya lebih tertarik untuk melakukan [jenis pekerjaan] disini di [nama perusahaan] kemudian saya baru bisa menentukan angkanya.”
- Jika HRD menanyakan untuk kedua kalinya, jawaban Anda: “Saya akan mempertimbangkan penawaran yang diberikan oleh perusahaan.” Ini merupakan salah satu taktik untuk mengulur waktu.
- Langkah terakhir, Anda dapat memberikan respon penolakan secara sopan ketika menjawab pertanyaan tersebut: “Anda berada pada posisi yang lebih baik untuk menentukan berapa kira–kira nilai yang pantas diberikan kepada saya.” Ini merupakan jawaban final Anda, walaupun perusahaan berusaha untuk meminta Anda yang membuka penawaran terlebih dahulu.
Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat perusahaan menentukan angka pertama. Ketika perusahaan sudah memberikan penawaran, ada dua pilihan. Jika penawaran yang diberikan diatas minimal gaji yang Anda inginkan, maka terima pekerjaan tersebut. Tetapi jika berada dibawah yang Anda inginkan, katakan kepada mereka bahwa itu terlalu rendah, tetapi sekali lagi jangan mengatakan angkanya kepada mereka.
Metode negosiasi gaji Jack Chapman
Jack Chapman menulis lima aturan dalam negosiasi gaji:
- Tahan negosiasi gaji hingga Anda benar–benar mendapatkan pekerjaan tersebut. Biarkan perusahaan yang menentukan apakah Anda merupakan kandidat yang tepat atau bukan, kemudian baru bicarakan soal gaji. Sama halnya untuk meminta kenaikan gaji. Diskusikan kenaikan gaji setelah Anda mendapatkan review kinerja Anda.
- Biarkan perusahaan yang memberikan penawaran pertama. Sama seperti metode Smith-Wenkle, tujuan Anda adalah untuk membuat perusahaan yang menentukan angkanya terlebih dahulu. Banyak orang yang merasa tidak enak untuk menghindari pertanyaan langsung mengenai gaji. Untuk orang–orang seperti ini, Chapman memiliki rekaman video singkat yang memberikan penjelasan cara untuk menjawab pertanyaan tentang gaji yang diharapkan.
- Ketika Anda mendengar penawaran, sebut angka tersebut, kemudian diam. Chapman menyebut hal ini “the flinch”. “Biasanya hasil dari teknik ini merupakan peningkatan gaji,” kata Chapman. Teknik ini akan memberikan Anda waktu untuk berpikir sambil memberikan tekanan pada pihak HRD. Biasanya mereka akan memberikan penawaran yang lebih tinggi.
- Counter penawaran tersebut dengan respon hasil riset. Penawaran balik Anda harus berdasarkan apa yang Anda ketahui tentang diri Anda, pasar, dan perusahaan. Inilah sebabnya sangat penting bagi Anda untuk melakukan riset sebelumnya sehingga Anda tahu berapa gaji pasaran yang wajar untuk posisi yang Anda lamar.
- Terima penawaran, kemudian minta tambahan. Langkah terakhir Anda adalah menerima penawaran, kemudian melakukan negosiasi untuk hal lain seperti tambahan waktu cuti, asuransi, atau fasilitas lainnya.
Tips negosiasi gaji
Kedua metode di atas menawarkan sebuah peluang untuk melakukan negosiasi gaji, tetapi kita semua tahu bahwa ada banyak proses yang harus dilakukan sambil menunggu pihak perusahaan memberikan penawaran pertama. Berikut ini merupakan salah satu tips negosiasi terbaik yang berhasil saya temukan berdasarkan pengalaman: Berani. Kesalahan terbesar yang mungkin Anda lakukan adalah tidak melakukan negosiasi, jangan membuat alasan bahwa “ekonomi saat ini tidak baik”, “saya sudah beruntung mendapatkan tawaran kerja”, dan lain–lain. Berani untuk melakukan negosiasi sangat penting terutama untuk wanita karir, karena pria biasanya jauh lebih berani untuk melakukan negosiasi. Kebanyakan perusahaan bersedia untuk melakukan negosiasi, namun kebanyakan kandidat tidak pernah melakukannya.
Bersiap
Lakukan riset gaji yang berada di pasaran. Cari tahu berapa angka yang Anda inginkan dan cobalah untuk meningkatkannya sedikit lebih tinggi. Lakukan latihan untuk negosiasi gaji. Ajak orang yang Anda percaya dan lakukan latihan interview bersama. Rekam latihan tersebut sehingga Anda dapat mengetahui apa kekurangan Anda. Semakin banyak Anda melakukan latihan, maka akan semakin nyaman perasaan Anda ketika melakukannya saat interview.
Diam
Saat melakukan negosiasi gaji, biarkan pihak lawan yang berbicara terlebih dahulu. Gunakan metode Chapman, ketika Anda mendapatkan penawaran, gunakan metode “the flinch”, diamlah selama mungkin.
Tetap gigih
Pada beberapa kasus, pihak HRD mungkin akan menolak permintaan pertama Anda ketika Anda memberikan penawaran yang tinggi. Jangan biarkan hal ini menghalangi Anda. Dorong kembali secara halus, sesuaikan kembali penawaran gaji Anda kepada mereka. Jelaskan apa yang akan di dapatkan perusahaan dengan berinvestasi pada diri Anda.
Sabar
Semakin dalam Anda terlibat dalam proses, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk merekrut Anda. Jangan pernah menyebutkan gaji Anda saat ini atau gaji yang Anda harapkan bahkan pada surat lamaran Anda. Jika Anda melakukan hal tersebut, maka Anda memberi sebuah jangkar pada negosiasi Anda, dan itu akan merugikan Anda. Tunggulah hingga perusahaan memberikan penawaran pertama mereka.
Fleksibel
Jika perusahaan tidak bisa melakukan negosiasi terhadap gaji yang mereka tawarkan, Anda dapat melakukan negosiasi di kompensasi lain. Mintalah tambahan cuti, ruangan kantor pribadi, atau jadwal yang fleksibel. Atau tunjangan lainnya seperti uang bensin atau uang makan, pendidikan, asuransi kesehatan, bonus kinerja, dan lain–lain.