Cara menjual diri Anda secara efektif saat interview
Pasar kerja telah berubah drastis sejak resesi dan memaksa proses perekrutan membuat sebuah bentuk baru. Tentu saja, CV tetap menjadi hal yang sangat penting pada setiap lowongan pekerjaan, namun ada juga cara agar terlihat menonjol di antara kandidat lain saat interview. Kesan pertama juga penting dan Anda akan mendapatkan peluang kecil untuk bisa menunjukkan keahlian yang dapat Anda tawarkan kepada perusahaan.
Inilah sebabnya mengapa sekarang sangat penting bagi Anda untuk belajar bagaimana cara menjual diri seefektif mungkin. Anggap saja Anda sedang menjual sebuah produk ke pelanggan. Ingatlah apa yang Anda jual, siapa orang yang Anda tawarkan, dan apa nilai jual unik (produk) Anda.
Apa yang Anda jual?
Ingatlah bahwa dalam situasi ini, Anda sendirilah produk yang ditawarkan. Anda harus menunjukkan kekuatan Anda untuk memaksimalkan rasio konversi, seperti yang Anda lakukan ketika Anda menjual barang di eBay.
Jadi, bagaimana Anda membuat diri Anda terlihat sebaik mungkin? Pertama pastikan bahwa Anda memiliki kualifikasi yang benar yang diperlukan untuk posisi tersebut. Memang benar bahwa lebih banyak pemberi kerja yang mencari orang-orang dengan pengalaman, tetapi untuk setiap lowongan pekerjaan, tingkat pendidikan minimum adalah suatu keharusan yang Anda miliki. Jika Anda tidak memiliki kualifikasi formal untuk posisi tersebut, lalu apakah Anda merasa bahwa Anda merupakan orang yang tepat untuk mengisi posisi ini? Pastikan Anda memiliki pengalaman yang memadai untuk jika Anda tidak memiliki kualifikasi formal tersebut.
Alternatif lain, cobalah lihat internet. Ada banyak informasi gratis secara online, jadi walaupun Anda mungkin tidak memiliki sarana untuk mengikuti pendidikan, bukan berarti Anda tidak bisa menambah pengetahuan Anda.
Berdasarkan pengalaman saya, cobalah untuk mengecek ke sana (internet) dan kuasai beberapa pengetahuan yang penting untuk posisi yang Anda lamar. Anda juga harus mengingat bahwa calon atasan Anda akan mempertimbangkan kinerja masa lalu Anda sebagai indikasi potensi pencapaian masa depan Anda.
Phil McCabe dari Forum of Private Business telah menyatakan bahwa sistem pendidikan tidak menghasilkan pekerja muda yang siap bekerja dengan baik.
Lebih dari satu juta anak usia 16-24 tahun sekarang menganggur di Indonesia dan dari hasil studi menunjukkan bahwa pengusaha lebih suka mempekerjakan seseorang dengan beberapa pengalaman kerja, dibandingkan gelar.
Jika Anda pekerja baru, cobalah beberapa pengalaman kerja (magang) di sebuah perusahaan secara gratis. Mereka tidak selalu karyawan yang sudah jadi atau berpengalaman. Mereka menginginkan seseorang yang ingin berkembang dan tumbuh dalam perusahaan. Jika ini adalah Anda, nyatakan hal tersebut secara eksplisit dalam sebuah interview kerja. Pemberi kerja akan terkesan pada pendekatan langsung Anda dan kemauan Anda untuk maju.
Kepada siapa yang anda menjual?
Pastikan Anda meneliti pasar yang ingin Anda masuki. Mayoritas interview gagal karena kurangnya persiapan atau karena Anda gugup. Jika Anda tampil dengan penuh persiapan, maka Anda akan lebih tenang dan lebih percaya diri ketika berhadapan dengan pewawancara ketika interview.
Pikirkan juga apakah keahlian yang Anda miliki sesuai dengan kriteria yang mereka butuhkan? Apakah perusahaan tesebut merupakan sebuah bisnis kecil? Jika memang seperti itu, mereka mungkin membutuhkan seseorang yang bisa multitasking dan mengambil lebih banyak tanggung jawab sejak awal.
Jika ada persyaratan minimum untuk posisi tersebut, maka pastikan bahwa Anda memperhatikannya. Perekrut lebih suka orang yang mengikuti instruksi mereka. Katakan sebelumnya, jika Anda merasa memiliki banyak hal untuk menutupi kurangnya pengalaman Anda, misalnya dengan memberitahukan hal tersebut dengan jelas pada cover letter Anda, dan minta agar mereka memberikan kesempatan kepada Anda.
Salah satu cara untuk menonjol dalam wawancara Anda adalah melalui pertanyaan yang Anda ajukan. Lihatlah deskripsi pekerjaan dan literatur perusahaan lainnya untuk menemukan pertanyaan yang relevan yang bisa Anda tanyakan.
Hal ini menunjukkan antusiasme dan kepercayaan diri. Jika Anda bertanya tentang rencana perusahaan, ini menunjukkan bahwa Anda memikirkan rencana jangka panjang. Selanjutnya, mengajukan pertanyaan yang mengacu pada situs web mereka, atau strategi bisnis, atau pers yang mereka terima, adalah bukti bahwa Anda telah melakukan pekerjaan rumah Anda, dan hal tersebut membuat kesan pertama yang fantastis. Anda akan takjub berapa banyak orang yang tidak melakukan riset sebelum interview. Pastikan Anda bukan salah satu dari mereka.
Apa itu USP (Unique Selling Point)?
Tempatkan diri Anda pada posisi orang yang diwawancarai. Apa yang bisa Anda tawarkan namun orang lain tidak bisa lakukan? Mereka mungkin akan bertemu dengan calon kandidat yang cukup banyak dalam satu hari, jadi temukan cara untuk membuat mereka terksesan, namun tetap terlihat profesional.
Saat mendiskusikan pengalaman, Anda tidak perlu harus memberikan contoh yang berhubungan dengan karir Anda. Mungkin Anda bisa menjelaskan bahwa hobi yang Anda miliki telah memberikan Anda beberapa keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Ada tiga hal yang perlu dipikirkan saat memberitahukan USP Anda: Kinerja (apa yang telah Anda capai sejauh ini dalam karir Anda?), Potensi (apa yang mampu Anda berikan di masa depan?), Dan Ketekunan (antusiasme).
Sebelum Anda melakukan interview, cobalah untuk memikirkan atau memberikan bukti bahwa Anda memiliki USP yang memang dapat berguna bagi bisnis atau perusahaan tersebut. Jika Anda memiliki dokumentasi atau portofolio untuk mendukung hal tersebut, maka jangan lupa untuk menunjukkannya kepada mereka.
Namun yang paling penting adalah rileks, tenangkan diri Anda dan jadilah diri Anda sendiri. Hanya karena situasinya formal, bukan berarti Anda tidak bisa terlihat ceria. Kebanyakan orang akan gugup, tetapi dengan menunjukkan sisi ceria, Anda bisa terlihat lebih menonjol diantara kandidat lainnya.