3 Hal yang tidak boleh Anda katakan kepada pewawancara
Sebagai seorang pewawancara, tentunya saya sering berbicara dengan kandidat. Sudah tugas saya untuk membuat Anda berbagi pengalaman kerja Anda di masa lalu dan mengenal sedikit kepribadian Anda untuk melihat apakah Anda cocok untuk bekerja di perusahaan. Berbicara kepada Anda, membuat Anda lebih terbuka, kata Nando Rodriguez, Kepala bagian branding di Ogilvy & Mather.
Namun sayangnya, beberapa kandidat bertindak terlalu jauh.
Perlu Anda ketahui: Tidak peduli seberapa jauh usaha pewawancara untuk membuat Anda agar tetap nyaman, namun tetap saja ada beberapa hal yang tidak boleh Anda katakan. Ini merupakan sebuah misi agar Anda terlihat profesional. Selalu. Berikut ini merupakan tiga hal yang sering saya dengar yang akan menghancurkan suasana positif dan membuat Anda kehilangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan.
“Ugh, Perusahaan terakhir saya…”
Ada saatnya dimana pada titik tertentu saya pada wawancara kerja saya bertanya “Jadi apa yang kurang atau apa yang membuat Anda menerima tawaran kerja dari perusahaan lain?” dan disinilah saya dapat melihat sifat kandidat yang sebenarnya. Orang-orang yang tidak dapat menyaring perkataannya akan mengeluh tentang pekerjaan mereka, atasan, atau perusahaan tempat mereka bekerja, seberapa buruk keadaan disana, dan mengapa mereka ingin cepat-cepat keluar dari sana, dengan mengatakan semua ini maka Anda telah mendeskripsikan diri Anda dengan cara yang sangat buruk.
“Saya akan melakukan apa saja”
Saya merupakan tipe pewawancara yang suka merekrut orang-orang yang memiliki gairah. Kebanyakan perekrut seperti itu. Jadi, sangat mengganggu sekali bagi saya ketika berbicara kepada kandidat untuk, katakanlah posisi direktur komunitas media sosial, kemudian saya menemukan bahwa posisi tersebut tidak sesuai dengan diinginkan kandidat, dan orang tersebut berkata, “Sebenarnya, pekerjaan yang membuat saya inginkan berada pada divisi lain di perusahaan Anda, bisakah kamu menghubungkan saya dengan perekrutnya?” atau lebih buruk lagi, “Apakah Anda memiliki posisi lain yang terbuka? Saya akan melakukan apa saja.”
Dengan menjadi tidak jelas mengenai apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan, mengatakan kepada saya bahwa Anda tidak memiliki gairah terhadap sebuah posisi tertentu. Anda hanya ingin mendapatkan pekerjaan saja, “Saya akan melakukan apa saja” merusak citra diri Anda, dan hal itu tidak akan pernah menjadi hal yang positif di mata pewawancara.
“Yah, itu sudah saya cantumkan dalam CV saya”
Sebagai seorang pewawancara, saya sudah sering mendengar apa yang sering dikatakan oleh kandidat, namun yang paling menyebalkan adalah perkataan “Yah, itu sudah saya cantumkan dalam CV saya.”
Saya tahu bahwa itu sudah tercantum dalam CV Anda, namun jika saya bertanya kepada Anda mengenai pekerjaan atau pengalaman tertentu, itu artinya bahwa saya ingin Anda mengatakan lebih banyak daripada apa yang Anda tulis dalam CV Anda. Saya sebenarnya juga sedang mengevaluasi komunikasi dan kemampuan bersosialisasi Anda. Apakah Anda pandai berbicara? Haruskah Anda menghadapi pelanggan, atau apakah Anda orang yang perlu kami tempatkan di belakang layar. Jika seorang pewawancara bertanya kepada Anda mengenai kemampuan Anda, jangan pernah mereferensikannya kepada CV Anda dan gunakan kesempatan ini untuk membuat pewawancara terkesan pada Anda. Buatlah diri Anda lebih menonjol dibandingkan kandidat lainnya dan buat kami terkesan.
Perlu diingat: Perekrut merupakan teman terbaik dalam pencarian pekerjaan. Pastikan bahwa Anda tetap menjalin hubungan dengan mereka.