7 Jenis komunikasi nonverbal

Beberapa orang berkomunikasi lebih efektif dengan kata-kata mereka, sementara yang lain mungkin mengirim dan menerima pesan tanpa menggunakan kata-kata sama sekali. Komunikasi nonverbal dapat menjadi keterampilan penting untuk Anda kembangkan dalam karir Anda. Memahami berbagai jenis komunikasi nonverbal dan bagaimana Anda menggunakan isyarat nonverbal ini sendiri dapat memastikan Anda menyampaikan pesan yang tepat untuk situasi tersebut.
Dalam artikel ini, kami mengeksplorasi delapan jenis komunikasi nonverbal umum yang mungkin Anda temui di tempat kerja dan memberikan panduan tentang bagaimana menggunakannya secara efektif.
Apa Itu Komunikasi Nonverbal?
Komunikasi nonverbal adalah proses pengiriman atau penerimaan pesan tanpa menggunakan kata-kata, baik tertulis maupun lisan. Istilah ini pertama kali diciptakan oleh seorang psikiater pada tahun 1950-an, tetapi bentuk komunikasi ini telah digunakan manusia selama berabad-abad. Sir Francis Bacon mengamati pada tahun 1600-an bahwa gerakan tubuh, atau gerak tubuh, sering mengungkapkan keadaan pikiran.
Di tempat kerja, komunikasi nonverbal dapat memengaruhi cara anggota tim berinteraksi satu sama lain, terutama antara atasan dan bawahan. Penting untuk mengetahui bagaimana komunikasi nonverbal dapat memengaruhi cara Anda bekerja dengan rekan kerja dan anggota tim kepemimpinan Anda. Apa yang Anda komunikasikan dengan kata-kata bisa berbeda dari apa yang Anda komunikasikan dengan cara lain.
Jenis-Jenis Komunikasi Nonverbal
Berikut adalah delapan jenis komunikasi nonverbal dan bagaimana mereka dapat digunakan di tempat kerja:
1. Vokal (Parabahasa)
Vokal mencakup cara Anda berbicara, seperti nada, intonasi, volume, dan kecepatan bicara. Misalnya:
- Nada suara yang lembut bisa menunjukkan empati atau ketidakpercayaan diri.
- Berbicara terlalu keras dapat dianggap agresif atau mengintimidasi.
Sarkasme adalah contoh komunikasi nonverbal yang umum. Misalnya, mengatakan “Oh, bagus” dengan nada sarkastik menunjukkan ketidakpuasan meskipun kata-katanya terdengar positif.
Tips:
- Hindari nada monoton untuk menunjukkan antusiasme.
- Sesuaikan volume suara Anda dengan situasi, seperti rapat formal atau percakapan santai.
2. Kedekatan (Proksemik)
Proksemik mencakup ruang pribadi Anda dan bagaimana jarak ini memengaruhi komunikasi. Umumnya, ruang pribadi berkisar antara 6-18 inci.
- Berdiri terlalu dekat dapat membuat orang merasa tidak nyaman.
- Terlalu jauh bisa menunjukkan ketidakpedulian atau ketidakminatan.
Tips:
- Sesuaikan jarak Anda berdasarkan hubungan dengan orang tersebut, seperti rekan kerja, atasan, atau klien.
- Perhatikan budaya; beberapa budaya lebih toleran terhadap kedekatan fisik daripada yang lain.
3. Gestur (Kinetika)
Gerakan tubuh, seperti mengangguk, melambaikan tangan, atau menunjuk, dapat memperjelas komunikasi verbal. Namun, gerakan yang tidak disengaja, seperti meremas tangan atau menggoyangkan kaki, dapat mengindikasikan kegelisahan.
Tips:
- Gunakan gestur untuk menekankan poin penting saat berbicara.
- Hindari gerakan yang mengganggu, terutama dalam wawancara atau presentasi.
4. Sentuhan (Haptik)
Sentuhan menyampaikan berbagai pesan di tempat kerja, seperti jabat tangan untuk menyapa atau tepukan di bahu untuk memberikan dorongan.
Namun, penting untuk memahami batasan profesional dan budaya. Misalnya, jabat tangan yang kuat menunjukkan kepercayaan diri, sementara yang lemah dapat mencerminkan kurangnya keyakinan.
Tips:
- Gunakan sentuhan dengan bijak dan hanya jika relevan dengan konteks profesional.
- Hindari sentuhan yang tidak diinginkan untuk menjaga kenyamanan orang lain.
5. Perubahan Fisiologis
Reaksi tubuh seperti memerah, berkeringat, atau gemetar seringkali tidak bisa dikontrol dan dapat mengungkapkan emosi Anda, seperti stres atau kegugupan.
Tips:
- Latih teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, untuk mengurangi reaksi fisik terhadap stres.
- Sadari bahwa reaksi ini adalah hal yang manusiawi, tetapi persiapkan diri agar lebih percaya diri dalam situasi tertentu.
6. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah adalah bentuk komunikasi nonverbal yang paling mudah dikenali. Misalnya:
- Mengangkat alis menunjukkan rasa ingin tahu.
- Senyuman menunjukkan keramahan.
- Memutar mata menunjukkan ketidaksenangan.
Tips:
- Sadari ekspresi wajah Anda, terutama dalam panggilan video.
- Gunakan senyuman untuk menciptakan suasana yang ramah dan mendukung.
7. Perhatian (Kontak Mata)
Menjaga kontak mata menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan Anda dalam percakapan. Sebaliknya, menghindari kontak mata dapat menunjukkan kurangnya minat atau kepercayaan diri.
Tips:
- Pertahankan kontak mata yang konsisten tanpa menatap terlalu lama.
- Gunakan kontak mata untuk menunjukkan perhatian pada pembicaraan orang lain.
8. Postur Tubuh (Tambahan)
Cara Anda berdiri atau duduk dapat mengungkapkan tingkat percaya diri dan ketertarikan Anda. Postur yang tegak menunjukkan rasa percaya diri, sedangkan membungkuk menunjukkan kebosanan atau ketidaknyamanan.
Tips:
- Pertahankan postur tubuh yang terbuka dan rileks.
- Hindari menyilangkan lengan karena bisa dianggap defensif.
Studi Kasus: Penggunaan Komunikasi Nonverbal di Tempat Kerja
Studi Kasus 1: Presentasi Tim
Seorang manajer sedang memberikan presentasi kepada klien penting. Ia menggunakan gestur yang kuat, nada suara yang meyakinkan, dan kontak mata langsung untuk menunjukkan kepercayaan diri. Namun, salah satu anggota tim terus menggoyangkan kakinya, yang mengalihkan perhatian klien.
Pelajaran: Kombinasi komunikasi verbal dan nonverbal yang konsisten diperlukan untuk menyampaikan pesan yang kuat.
Studi Kasus 2: Wawancara Kerja
Seorang kandidat wawancara terus-menerus menyentuh wajahnya dan menghindari kontak mata, menunjukkan kegelisahan. Namun, ia menjawab pertanyaan dengan baik secara verbal. Pewawancara merasa pesan yang disampaikan kurang konsisten.
Pelajaran: Kontrol bahasa tubuh Anda untuk mendukung pesan verbal.
Statistik tentang Komunikasi Nonverbal
- Menurut sebuah studi oleh Albert Mehrabian, 93% komunikasi adalah nonverbal, termasuk vokal (38%) dan bahasa tubuh (55%).
- Sebuah survei menunjukkan bahwa 75% profesional percaya bahwa komunikasi nonverbal sangat memengaruhi keefektifan kolaborasi tim.
Tips Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Nonverbal
Lakukan Evaluasi Diri
- Perhatikan kebiasaan nonverbal Anda sepanjang hari.
- Catat situasi di mana komunikasi nonverbal Anda tidak sejalan dengan pesan verbal Anda.
Latih Bahasa Tubuh
- Berdiri di depan cermin untuk mempraktikkan postur tubuh dan gestur.
- Rekam diri Anda saat berbicara untuk mengevaluasi nada suara dan ekspresi wajah.
Pelajari dari Orang Lain
- Amati rekan kerja yang memiliki komunikasi nonverbal yang kuat.
- Tiru kebiasaan positif mereka dan sesuaikan dengan gaya Anda.
Tingkatkan Kesadaran Budaya
- Pelajari kebiasaan komunikasi nonverbal di budaya lain, terutama jika Anda bekerja di lingkungan internasional.
Praktikkan Teknik Relaksasi
- Gunakan teknik pernapasan atau meditasi untuk mengurangi stres yang memengaruhi komunikasi nonverbal Anda.
Kesimpulan
Komunikasi nonverbal adalah elemen kunci dalam membangun hubungan yang kuat di tempat kerja. Dengan memahami jenis-jenis komunikasi nonverbal dan mengembangkan keterampilan ini, Anda dapat meningkatkan cara Anda berinteraksi dengan kolega, atasan, dan klien. Ingat, pesan yang Anda sampaikan tidak hanya berasal dari kata-kata, tetapi juga dari cara Anda menyampaikannya.