Karir

4 Hal yang harus dipertimbangkan ketika pertama kali merekrut

Selamat. Perusahaan baru Anda sekarang memiliki proyek, dan Anda sudah siap untuk merekrut karyawan. Walaupun Anda selalu mengharapkan akan tibanya hari ini, Anda mungkin tidak pernah memikirkan bagaimana proses perekrutan ini secara mendalam. Sekarang Anda harus memikirkannya. Merekrut karyawan berarti menginvestasikan uang yang besar pada budget operasional Anda, dan keputusan merekrut ini akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan Anda selanjutnya.

Jujurlah terhadap kemampuan Anda

Membentuk sebuah tim tidak semudah mengumpulkan orang-orang ketika Anda membutuhkan bantuan. Hal yang paling penting ketika merekrut pada perusahaan startup adalah biaya yang berada diatas rata-rata. Tentu, sangat menggoda untuk menjadikan biaya tersebut sebagai target yang bergerak terhadap pemasukan dan harapan-harapan lain.Dan sangat lebih menggoda lagi ketika merekrut berdasarkan keinginan untuk mengisi setiap bagian yang kosong, sesuai dengan idealisme Anda. Namun untuk sebuah perusahaan startup, akan lebih baik jika Anda membatasi biaya pengeluaran Anda dan menggunakannya secara efisien.

Anda harus merekrut berdasarkan pendapatan Anda saat ini, bukan pada apa yang Anda harapkan untuk dijual.

Tetapkan kebutuhan yang paling mendesak bagi Anda

Pada perusahaan startup, sebuah jabatan seringkali tidak sesuai dengan pekerjaan. Founder mengisi slip JNE, programmer melakukan pemasaran, dan lain-lain. Semuanya harus bisa ditangani setiap saat. Kandidat Anda harus bersedia untuk menangani semua kekacauan ini.

Tentukan apa alasan Anda melakukan perekrutan ini. Apakah karena Anda tidak memiliki orang yang ahli untuk menangani suatu masalah? Atau karena terlalu banyak pekerjaan yang harus ditangani sehingga Anda harus mendistribusikan sebagian pekerjaan Anda? Atau mungkin Anda membutuhkan orang yang lebih berpengalaman untuk membawa bisnis Anda ke level berikutnya?

Jawab pertanyaan tersebut pada diri Anda sendiri, dan rekrut sesuai dengan kebutuhan dan tingkat urgensi perusahaan Anda.

Tentukan secara spesifik kemampuan yang Anda butuhkan

Ketika Anda sudah menentukan kebutuhan yang ingin Anda capai, tanyakan kepada kandidat Anda apakah mereka pernah berada pada situasi yang sama dan bagaimana mereka menjalaninya. CEO Elon Musk, founder dari Tesla Motors mengatakanuntuk mengetahui apakah seorang kandidat memiliki kemampuan yang Anda butuhkan sangat mudah, tanyakan saja apa masalah yang pernah mereka hadapi dalam pekerjaan dan bagaimana cara mereka mengatasinya. Jika orang tersebut merupakan orang yang berhasil mengatasinya, mereka akan mampu menjawabnya pada berbagai level, sebaliknya jika mereka bukan orang yang mampu mengatasinya, mereka tidak akan bisa menjawabnya.

Baca juga:  Direktur kreatif vs direktur seni

Buat budaya perusahaan sebagai prioritas

Bahkan kandidat yang berkompetensitidak akan dapat bekerja maksimal jika kandidat tersebut tidak cocok dengan budaya perusahaan Anda. Setelah situasi yang membuat dia bekerja dibawah rata-rata, Brent Daily meluncurkan RoundPegg, sebuah perusahaan software yang menggabungkan data science dengan organisasi psikologi untuk aplikasi team building.

“Norma interaksi yang berada disana merupakan kebalikan dari tempat saya bekerja”, Kata Daily menceritakan tempat dia bekerja sebelumnya. “banyak sekali teriakan, sumpahan, panggilan nama, kemudian seolah-olah setiap orang menjadi Ok, keputusan sudah dibuat. Ini merupakan hal yang bagus. Mungkin hal itu cocok untuk mereka, tapi tidak untuk saya. Saya berada 5% lebih baik pada pekerjaan saya sebelumnya dan lebih buruk 5% pada pekerjaan saya saat berada disana. Perbedaannya hanya pada lingkungan.”

Field mengatakan bahwa kemampuan dapat dipelajari, tetapi personalitas sangat sulit untuk diubah. Namun, dia melihat sangat kecil kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada perusahaan baru. Yang paling penting adalah orang-orang yang Anda rekrut merupakan orang-orang yang sesuai dengan budaya perusahaan Anda dan berkompetensi tinggi.

Related Articles

Back to top button