Inilah alasan mengapa Anda harus keluar dari zona nyaman Anda
Saya sangat mencintai pekerjaan saya. Saya hampir merasa bahwa hidup seperti bukan hal yang nyata. Itulah mengapa saya menyukainya. Saya senang, fleksibel, dan saya bekerja di industri yang saya cintai.
Namun saya baru saja menerima pekerjaan baru. Biar saya jelaskan terlebih dahulu. Beberapa minggu yang lalu, saya diundang interview kerja untuk mengisi posisi baru. Beberapa hari kemudian, saya ditawarkan pekerjaan tersebut. Hal ini membuat saya perasaan saya bergejolak karena saya sangat mencintai pekerjaan saya saat ini.
Saya sudah berada di perusahaan ini hampir satu tahun, dan semua ini merupakan pengalaman yang luar biasa. Saya telah belajar banyak dan tumbuh sebagai seorang pribadi. Saya begitu beruntung karena memiliki mentor yang mau menuntun saya dan mendorong saya maju bersama. Dan saya memiliki fleksibilitas: saya boleh mengatur jadwal kerja saya sendiri. Hal ini merupakan sesuatu yang tak ternilai mengenai perusahaan tersebut.
Jadi saya dihadapkan pada keputusan untuk menerima pekerjaan baru, saya harus benar-benar melihat apakah saya memiliki pilihan lain. Saya terus berpikir, karena saya merasa bahagia di kantor, saya memiliki jadwal yang fleksibel. Saya senang bekerja dengan orang-orang yang berada di kantor. Walaupun ada beberapa tunjangan yang tidak saya dapatkan.
Dan kemudian saya harus melihat pilihan baru saya: waktu kerja yang lebih panjang, memiliki potensi bahwa itu merupakan pekerjaan yang tidak menyenangkan. Namun ada jaringan yang bisa saya dapatkan. Saya diberikan kesempatan untuk memperluas dan mengembangkan jaringan saya dengan orang-orang yang bekerja pada bagian yang berbeda dari industri saya atau pasar yang berbeda yang sebenarnya ingin saya eksplorasi.
Saya menimbang pilihan mana yang akan saya ambil. Secara emosi saya lebih memilih untuk bertahan di tempat saat ini saya bekerja. Tetapi secara rasional, saya tahu bahwa saya harus mengambil pekerjaan tersebut.
Ini merupakan keputusan yang sulit untuk saya karena saya lebih menghargai kenyamanan. Saya rasa saya tidak sendirian dalam hal ini. Orang-orang menyukai hal yang nyaman. Mereka menyukai hal yang familiar. Bahkan ketika hal yang familiar itu jauh dari kata optimal. Orang-orang cenderung tidak ingin berubah, walaupun tempat kerja mereka membuat merekamerasa lelah dan frustasi. Mereka berpikir, mengapa harus mengetahui apa yang akan saya dapatkan jika saya harus pindah, berubah, atau mencoba sesuatu yang baru? Hal itu mungkin saja akan meningkatkan level frustasi dan melelahkan.
Ketika saya berada dalam proses pengambilan keputusan yang sulit ini, saya mendapatkan nasihat dari teman yang saya percayai. Satu teman, yang dikenal sebagai workaholic, mengatakan kepada saya, “Saya tidak mengerti mengapa hal ini sulit!” Dia melihat kesempatan mengenai apa yang dapat saya lakukan secara profesional dan mengesampingkan komponen emosional. Kemudian teman saya yang lain juga memberikan pandangan mereka dan mengatakan “saya rasa kamu terlalu nyaman.”
Jika Anda mencari kenyamanan, Anda tidak akan pernah dapat berkembang. Seperti yang diajarkan oleh guru sd saya “Tidak akan ada yang dapat Anda pelajari, tanpa ketidaknyamanan.” Pikirkan kembali momen-momen terbesar Anda: Seperti apa prosesnya? Apakah itu mudah? Saya rasa tidak.
Sangat mudah bagi saya untuk tetap bertahan. Saya tahu apa pekerjaan saya. Saya tahu apa yang saya lakukan ketika saya diberikan tugas. Saya mengenal orang-orangnya. Saya tahu dinamika perusahaan. Bahkan saya tahu apa yang biasanya di pesan oleh teman kantor saya di Starbucks. Saya tahu bahwa dengan mengambil pekerjaan tersebut, saya harus meninggalkan hal yang familiar ini, dan itu menakutkan.
Namun untuk dapat berkembang, orang-orang harus dapat menerima rasa takut tersebut. Kepuasan merupakan hal yang berbahaya. Orang-orang harus secara konstan bekerja untuk menantang diri mereka sendiri, mendapatkan keahlian baru, bertemu dengan orang-orang baru dan mengatakan “ya” pada pengalaman baru. Penasihat keuangan seringkali mendorong investor muda untuk berinvestasi pada asset yang beresiko tinggi.
Ketika seseorang masih muda dan belum memiliki banyak keterikatan merupakan saat yang paling tepat untuk mengambil kesempatan ini. Mental resiko tinggi, penghargaan tinggi berlaku untuk kesempatan kerja. Ini merupakan waktu untuk menghitung resiko. Keajaiban biasanya terjadi di luar zona nyaman. Berikut ini beberapa tips untuk melakukannya:
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Untuk keluar dari zona nyaman Anda, pertama yang harus Anda ketahui adalah apa yang membuat Anda nyaman. Apa hal yang membuat Anda merasa aman dan apa yang membuat Anda malu untuk jauh dari orang-orang yang Anda kenal? Mungkin jawabannya adalah orang-orangnya. Mungkin Anda memiliki teman baik yang selalu melakukan apapun bersama Anda. Atau mungkin saja ini merupakan beberapa keahlian yang sering Anda gunakan atau pekerjaan yang Anda jauhi karena tidak familiar dengan hal tersebut. Identifikasi apa saja hal yang membuat Anda tidak dapat lepas dan membuat Anda khawatir.
Mencari kesempatan untuk meningkatkan keahlian
Jika Anda sudah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, sekarang Anda harus bergerak maju menuju hal yang membuat Anda khawatir. Untuk saya, ini merupakah cara untuk meninggalkan zona nyaman pekerjaan saya. Mungkin untuk Anda berbicara di depan publik atau mengambil kursus. Atau mungkin mengambil pekerjaan baru. Buat diri Anda merasa tidak nyaman. Itu merupakan satu-satunya cara untuk mengubah kelemahan Anda menjadi kekuatan.
Meraih tujuan
Orang-orang dapat menetapkan tujuan dengan cepat, menengah, atau panjang, semua bergantung pada berbagai tingkat kesulitan dan pencapaian. Seringkaliuntuk meraih tujuan ini, orang-orang harus keluar dari zona nyaman mereka. Ingatlah apa yang menjadi tujuan yang ingin Anda raih. Hal ini akan memotivasi Anda untuk mengambil kesempatan tersebut. Jangan menjadi terintimidasi karena kerja keras, itulah kunci keberhasilan Anda.
Ingat bahwa tidak ada yang permanen
Dalam pencarian keputusan yang baik, orang-orang sering membuat pilihan mereka sebagai “keputusan akhir.” Namun tidak ada suatu hal yang final. Ingatlah bahwa apapun yang Anda lakukan, Anda tidak akan pernah buntu. Bahkan kontrak tertentu pun dapat dibatalkan. Dan jika keputusan tersebut berarti Anda harus berkomitmen untuk melakukan suatu hal untuk beberapa tahun, itu juga tidak masalah.
Teruslah untuk berpikir dari berbagai sudut pandang. Hanya sedikit keputusan yang bersifat permanen. Ingat selalu hal tersebut karena hal itu akan membantu meringankan beberapa tekanan yang Anda rasakan ketika dalam proses membuat sebuah keputusan. Saya tidak percaya dengan kesalahan, saya hanya percaya pembelajaran dari pengalaman.
Memiliki sistem pendukung yang baik
Saya memiliki teman dan keluarga yang bisa saya ajak bicara. Saya telah mempercayai mereka dan opini yang mereka berikan, dan mereka telah menjadi pendengar yang baik untuk saya. Mereka mampu bersikap rasional, ketika emosi saya sedang tidak terkendali. Mereka membantu saya dalam menimbang pro dan kontra dari keputusan yang akan saya ambil secara objektif. Berbicara dengan beberapa orang yang Anda percayai akan dapat membantu Anda memberikan perspektif baru dan memberikan dorongan motivasi yang Anda butuhkan.