Kepemimpinan

3 Hal yang tidak pernah dilakukan oleh tim produktif

Ketika saya menjadi manajer produk di Silicon Valley, bos saya sering marah kepada saya, kata Bob Gower, penulis buku Agile Business. Mereka khawatir tim saya tidak cukup produktif, dan ‘push’ saya untuk ‘push’ setiap anggota tim saya. Saya bereaksi dengan meminta anggota tim untuk berada di kantor lebih lama, dan kerja dengan cepat. Semuanya menjadi terlihat seperti keadaan darurat.

Strategi kerja dengan waktu yang lama ini akhirnya menghasilkan barang produk yang sangat buruk dan tentu saja ini merupakan bencana bagi perusahaan kami. Hal ini tidak membuat pelanggan kami puas atau tim saya termotivasi.

Sebaliknya hal itu menyebabkan tim kami kelelahan dan pelanggan mengeluh.

Saya (perlahan) menyadari bahwa respons alami terhadap tekanan ini tidak mempercepat banyak hal. Hal ini benar-benar memperlambat kita. Akhirnya saya mengetahui bahwa ada cara untuk meningkatkan kinerja sebuah tim. Akhirnya, saya berkomitmen untuk berhenti melakukan tiga hal. Jika Anda serius dengan produktivitas, Anda perlu menghentikannya juga.

Berhenti untuk kompromi pada kualitas

Tingkat kualitas yang Anda jalani harus diputuskan pada awal proyek, bukan ketika melihat deadline tenggat waktu.

Setiap produk memiliki tingkat kualitas optimal yang berbeda. Misalnya, jika Anda mengerjakan game mobile, integritas data merupakan satu aspek kualitas, hal ini akan jauh berbeda dibandingkan ketika Anda mengerjakan aplikasi keuangan atau perawatan kesehatan.

Anda harus memiliki pembicaraan ini di awal proyek dan menyetujui apa yang akan menjadi alat ukur Anda dan mengapa. Hal ini berlaku bukan hanya untuk tim teknis, tetapi tim bisnis juga harus setuju.

Ketika Anda mengambil jalan pintas dan berkompromi dengan kualitas produk atau layanan Anda, maka Anda tidak akan pernah kembali ke tingkat kualitas yang lebih baik. Dan, Anda tidak akan pernah bisa menemukan waktu untuk memperbaiki hal buruk yang baru saja Anda lakukan, sebaliknya Anda hanya akan mengumpulkan kesalahan.

Akumulasi “kesalahan” ini pada akhirnya akan menghancurkan kemampuan tim untuk melakukan sesuatu yang berharga. Setiap kali mereka menambahkan sesuatu mereka merusak hal lain.

Baca juga:  Kualitas terbaik dari pemimpin hebat

Jika Anda bisa berkompromi dengan kualitas, lakukanlah di awal. Hal ini penting ketika Anda membangun sebuah produk dengan minimal kelayakan (minimum requirement).

Stop untuk bekerja dalam waktu yang lama

Untuk melakukan pekerjaan terbaik, kita sebagai manusia membutuhkan waktu untuk “recharge” energi dan motivasi kerja kita.

Tidak mengakui ini sebagai sebuah kebutuhan mendasar merupakan kebiasaan yang paling buruk yang dimiliki oleh sebuah organisasi.

Tentu, ada kalanya kita perlu mengejar target atau deadline kita, tetapi bukan berarti semua orang harus melakukan hal tersebut dengan bekerja secara terus menerus, tanpa istirahat yang cukup. Kita mungkin bisa melakukan hal tersebut selama satu atau dua minggu, tetapi jangan melebihi hal tersebut, karena ketika tenaga kita sudah terkuras, maka akan butuh waktu yang lama untuk mengembalikan energi kita ke keadaan semula.

Dan sebagai pemimpin, kita harus memberikan contoh bagaimana merawat diri kita sendiri, dan mereka (karyawan) akan secara otomatis melakukan hal yang sama. Bekerja dalam waktu yang lama mungkin bisa menjadi sebuah tanda loyalitas untuk organisasi Anda, tetapi ini tidak berkontribusi terhadap produktivitas.

Berhenti Bekerja dengan terburu-buru

Ketika saya melihat orang-orang berlari di kantor, saya langsung khawatir. Menjalankan pekerjaan dengan cara seperti ini bukan sesuatu yang dapat Anda lakukan sepanjang hari dan kebanyakan pekerjaan tidak semuanya memiliki tingkat urgensi seperti ini.

Pekerjaan kita memang merupakan hal yang penting, tetapi kebanyakan dari kita tidak melakukan pekerjaan tersebut dengan efektif dan efisien. Bahkan, petugas penyelamat bencana tahu nilai dari bekerja dengan lambat (bukan lambat karena disengaja, tetapi karena berhati-hati) dapat menghindari kesalahan yang fatal.

Jika Anda menyelesaikan pekerjaan Anda dengan terburu-buru, maka peluang Anda untuk melakukan kesalahan menjadi tidak bisa dihindari. Akhirnya, semua pekerjaan Anda menumpuk, dan Anda malah memperlambat diri Anda bukan mempercepatnya.

Related Articles

Back to top button