Karir

Apakah training dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan?

Ada ribuan alasan untuk melatih dan mengembangkan karyawan. Karyawan baru perlu memahami bagaimana melakukan pekerjaan yang dibutuhkan dalam organisasi. Sedangkan karyawan lama perlu menjaga ketrampilan mereka tetap tajam.

Perubahan teknologi, perkenalan produk baru atau perubahan kebijakan dan prosedur merupakan alasan mengapa Anda perlu untuk melakukan training.

Sebagian besar dari karir berfokus pada penciptaan tenaga kerja yang efektif. Dan saya merupakan orang yang selalu mendukung perusahaan untuk selalu mengadakan training dan pengembangan pekerja secara berkala. Mengapa? Karena karyawan yang terlatih menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang lebih tinggi dan pada umumnya mereka dapat memanfaatkan waktu dengan sangat efektif. Mereka lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan dan siap untuk mendapatkan peran lebih dalam organisasi Anda.

Saya sebelumnya telah menulis beberapa artikel tentang cara meningkatkan kinerja karyawan di organisasi Anda. Hal tersebut mencakup tujuan yang jelas, menghilangkan rintangan internal dalam perusahaan, menekankan training dan pengembangan karyawan, memotivasi staf dan menghadapi karyawan yang tidak mampu atau tidak mau melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

Bisnis merupakan tentang mencari tahu apa yang harus dilakukan dan membuat orang melakukannya. Oleh karena itu, dengan fokus pada dua tujuan tersebut akan membuat bisnis Anda berjalan dengan baik. Sekarang, kita akan membahas apa yang dapat diambil oleh pemilik bisnis dan manajer pada training.

Pertama, saya ingin mengingatkan: Training dan pengembangan tidak selalu menjadi jawabannya. Jangan terjebak dalam perangkap yang berbunyi, “Jika karyawan saya berkinerja buruk, saya harus memberikan lebih banyak training.” Sebagai gantinya, tanyakan terlebih dahulu beberapa pertanyaan berikut untuk mengetahui mengapa karyawan Anda memiliki kinerja yang buruk.

  1. Apa yang karyawan saya lakukan atau tidak lakukan yang dapat menimbulkan masalah di dalam organisasi saya?
  2. Apakah karyawan mengetahui bagaimana melakukan tindakan / proses / prosedur yang spesifik tersebut?
  3. Apakah karyawan diberikan waktu yang cukup untuk menjadi mahir?

Jika jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini adalah ya, maka pelatihan bukanlah solusinya.

Tetapi jika jawaban atas pertanyaan Anda tidak, tanyakan pertanyaan ini: “Apa yang sebenarnya saya inginkan agar karyawan saya dapat lakukan hal yang berbeda sebagai hasil training? Apakah mereka perlu mengenali masalah kualitas? Apakah mereka dapat menjawab pertanyaan pelanggan dengan lebih lengkap dan secara akurat sehingga mereka bisa melakukan lebih banyak penjualan?

Baca juga:  Cara menghindari cedera di tempat kerja

Setelah Anda menganalisis kebutuhan, tentukan keputusan Anda selanjutnya “menciptakan atau membeli (jasa training).” Apakah Anda memiliki keterampilan dan sumber daya untuk menyediakan training secara internal, atau lebih masuk akal untuk melibatkan sumber daya di luar organisasi Anda untuk mengembangkan dan  memberikan training?

Training yang dilakukan oleh internal organisasi

Banyak organisasi yang memberikan orientasi dan training kerja kepada karyawan baru secara internal. Training ini biasanya terdiri dari satu atau lebih karyawan berpengalaman yang menyampaikan pengetahuannya kepada karyawan baru.

Karena organisasi kecil seringkali tidak memiliki proses yang terdokumentasi dengan baik, maka keberhasilan dari program semacam ini bisa bervariasi. Training semacam ini sangat bergantung pada keterampilan karyawan berpengalaman dalam memberikan informasi secara konsisten.

Jika seorang karyawan baru gagal “menangkap,” pengetahuan yang diberikan, seringkali mereka yang  disalahkan, bukan pembimbing mereka atau proses training itu sendiri.

Berdasarkan pengalaman, saya menemukan bahwa apa yang diyakini oleh karyawan sebagai “proses” bergantung sepenuhnya pada siapa yang sebelumnya melatih mereka. Jadi, saya mengambil tindakan untuk mengembangkan proses yang jelas; saya menugaskan bagian sumber daya internal untuk melatih kembali staf back office. Hal ini memecahkan masalah yang sering terjadi dalam proses training, sekaligus menciptakan proses yang konsisten untuk training di masa depan.

Training internal semacam ini bisa menjadi sangat efektif, namun mengharuskan pimpinan organisasi menentukan tujuan training, mengembangkan proses / kurikulum dan memberikan informasi yang memaksimalkan probabilitas karyawan dalam melakukan pekerjaan mereka dengan cara yang Anda inginkan.

Training internal juga mengharuskan sebuah proses evaluasi. Menentukan apakah organisasi memiliki waktu dan keahlian untuk mengembangkan dan menjalankan program sangat menentukan keberhasilan organisasi.

Training yang dilakukan diluar organisasi (Pihak ketiga)

Terkadang lebih baik melakukan training dengan menggunakan sumber daya dari luar. Organisasi dapat menggunakan pengembangan sumber daya manusia (HRD) profesional dengan berbagai cara:

  • Menentukan kebutuhan pelatihan: Profesional HRD yang berpengalaman dapat melakukan survei, kelompok fokus, wawancara dan teknik lain untuk membantu sebuah organisasi menentukan kesenjangan keterampilan dan pengetahuan dalam angkatan kerjanya. Analisis kesenjangan dapat memastikan kebutuhan yang tepat, yang memungkinkan organisasi untuk menargetkan training dan pengembangan kepada setiap individu sehingga dapat menghemat waktu dan uang.
  • Mengembangkan kurikulum: Terkadang organisasi mengetahui apa yang dibutuhkannya, namun tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menciptakan program dan materi. Dalam hal ini, perusahaan harus menyewa ahli dari luar untuk bekerja dengan satu atau lebih pakar untuk menyusun materi pelajaran internal organisasi dan mengembangkan kurikulum.
  • Menyampaikan informasi: Jika Anda menginginkan sebuah pesan yang mendapat perhatian khusus, maka dengan memiliki ahli “pakar” dari luar mungkin akan membuat penyampaian informasi menjadi lebih baik.
  • Menentukan apa yang ingin dicapai: Pakar dari luar mungkin dapat membantu Anda menentukan metode terbaik untuk menyampaikan sebuah informasi. Apakah organisasi Anda lebih cocok untuk menggunakan metode kelas, menggunakan komputer, melalui studi mandiri atau kombinasi dari metode tersebut? Seorang profesional HRD yang berpengalaman dapat membantu Anda menentukan metodologi yang paling efektif namun tetap berada pada tujuan yang ingin Anda capai.
  • Mengevaluasi pelatihan: Terakhir, seorang profesional HRD dapat membantu Anda menentukan keefektifan pelatihan Anda. Berapa banyak dan apa yang peserta pelajari? Pengetahuan, keterampilan dan perilaku apa yang mereka gunakan dalam pekerjaan mereka dan apakah perubahan tersebut memiliki efek yang diinginkan? Mengukur hasil pelatihan Anda dan menentukan ROI dapat membantu Anda memperbaiki proses pelatihan Anda.
Baca juga:  Cara menjadi perancang busana dalam 7 langkah

Entah apakah Anda memutuskan untuk menilai kebutuhan, mengembangkan dan memberikan pelatihan Anda secara internal atau menggunakan keterampilan seorang ahli untuk membantu beberapa atau semua prosesnya, namun fokus harus Anda tetap berada pada peningkatan keterampilan dan kinerja karyawan. Jika Anda fokus pada hasil, maka pelatihan yang Anda lakukan akan menguntungkan organisasi Anda.

Related Articles

Back to top button