Bisnis

3 Kesalahan fatal yang dilakukan oleh perusahaan baru

Bisnis pertama saya merupakan sebuah kegagalan yang spektakuler, kata John Warrillow, founder dari The Value Builder System.

Saya memiliki ide untuk memproduksi “majalah audio” untuk para pengusaha, sebuah interview dengan pemimpin bisnis yang sukses. Hal ini saya lakukan sebelum internet ada, jadi jalur distribusinya adalah melalui surat yang berisi audiotapes / kaset tape.

Konyol bukan? Bisnis ini gagal karena beberapa alasan, tetapi alasan yang paling utamanya adalah kehabisan uang. Jika saya mengintepretasikan perusahaan sebagai tubuh manusia, maka uang sama dengan oksigen, jika Anda kehabisan oksigen, tidak peduli seberapa sehat tubuh Anda, maka Anda akan mati.

Kami melakukan kesalahan yang sangat fatal dalam beberapa bulan ketika memproduksi rekaman pertama kami, bukannya mengambil tabung oksigen. Saya malah terobsesi dengan warna logo kami. Saya menghabiskan waktu berjam-jam dengan desainer untuk membicarakan bagaimana brand kami dapat ditampilkan pada bagian luar kaset tape. Saya ingin agar setiap orang terkesima dengan lima warna desain kami.

Dengan lima warna pada logo kami, segala sesuatu yang kami cetak akan menjadi lebih mahal: kartu nama, shipping label, stiker branding untuk kaset tape, dan lain-lain.

Memilih lima warna pada logo merupakan salah satu dari kesalahan yang saya lakukan. Hal ini saya lakukanhanya karena ingin menciptakan sebuah tampilan yang sempurna, padahal seharusnya saya lebih fokus pada mengumpulan dan menjaga aliran kas.

Saya menutup bisnis saya setelah satu tahun, dengan tidak ada yang dapat saya banggakan pada pekerjaan saya selain sebuah label yang cantik dan beberapa pelajaran mengenai bagaimana menjaga aliran kas. Berikut ini merupakan tiga solusi dari kesalahan yang pernah saya buat sebelumnya.

Abaikan brand Anda

Jika Anda melihat beberapa perusahaan yang Anda kenal atau Anda cintai saat ini, maka Anda akan tertawa jika Anda melihat brand mereka ketika mereka pertama kali meluncurkan perusahaan mereka.

Sebagai contoh, Nike, dulu disebut sebagai Blue Ribbon Sports. Kemudian di rebranding menjadi Nike, ketika Phil Knight membayar 35 dollar kepada seorang desainer untuk menciptakan logo Nike saat ini.

Baca juga:  Apa itu konsep penjualan?

Logo asli Starbucks berwarna coklat. Perusahaan tersebut mengubah warnanya menjadi hijau dalam empat versi yang digunakan sejak 1970.

Logo Microsoft pertama kali merupakan dua kata yang dicetak dalam dua baris:

MICRO

SOFT

Bill Gates lebih fokus untuk mencari uang, bukan seni.

Jika bisnis Anda sukses, maka Anda akan memiliki banyak waktu untuk melakukan rebranding, dan Anda memiliki uang untuk merekrut seorang pemasar dan membuat segalanya menjadi terlihat sexy. Tetapi di awal, mengkhawatirkan brand Anda akan menyebabkan perusahaan Anda menjadi tidak sehat. Ada beberapa hal yang lebih penting untuk Anda khawatirkan seperti: menjual produk atau jasa Anda, mengumpulkan uang, dan meraih pelanggan. Ketika Anda sudah memiliki bisnis yang sukses, kemudian barulah Anda menginvestasikan uang Anda untuk membuat sebuah image yang cocok bagi bisnis Anda.

Beli barang bekas

Pada bisnis restoran, tidak bisa disangkal bahwa butuh tiga kali kebangkrutan dalam satu lokasi, sebelum restoran tersebut dapat menghasilkan uang. Pemilik pertama restoran masuk dan dengan segala bentuk optimisme seorang pengusaha, mereka membayar semua perabotan dapur yang bermerek secara lengkap, mulai dari kompor, hingga peralatan masaknya. Hal ini tentu akan menghabiskan cadangan kas perusahaan, bahkan sebelum mereka melakukan grand opening. Dalam waktu satu tahun, pemilik restoran tersebut akan kehabisan uang dan menutup usahanya.

Kemudian datang pengusaha kedua yang memutuskan untuk membuka restoran pada lokasi yang sama dan membeli semua peralatan restoran tersebut dari pemilik sebelumnya dengan harga diskon, dan merasa bahwa dia telah mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. Namun pengeluaran kas masih terlalu besar, sehingga dia juga menutup bisnisnya setelah satu tahun.

Hal ini tidak akan terjadi pada pemilik restoran ketiga, karena dia telah menghemat biaya dengan mendapatkan diskon yang besar untuk semua peralatan dapur yang dibelinya dari pemilik kedua.

Carilah cara untuk mengurangi biaya yang Anda habiskan untuk peralatan sebisa mungkin. Anda dapat membeli barang-barang bekas pada situs seperti ebay atau olx.co.id untuk di Indonesia. Anda juga dapat menyewa peralatan daripada harus membelinya.

Baca juga:  Apa itu modal?

Pungut biaya dimuka, bayar tagihan dengan tempo

Salah satu strategi untuk menjaga aliran kas adalah dengan membayar tagihan dengan tempo selama mungkin dan mengenakan biaya di muka. Contohnya adalah Dell, mereka mengubah pola aliran kas mereka untuk menghindari bangkrut.

Pada awalnya, Dell seringkali membeli bagian-bagian komponen komputer dan menyimpannya di lemari mereka. Ketika perusahaan mendapatkan pesanan, maka mereka tinggal merakitnya saja dengan menggunakan komponen yang sudah mereka stok sebelumnya. Semakin berkembangnya Dell, maka semakin banyak komponen yang harus di pesan untuk mengantisipasi permintaan pasar. Tidak lama kemudian, perusahaan kehabisan uang.

Kemudian Kevin Rollins mengubah pola aliran kas pada perusahaan Dell. Dia mengatakan bahwa dia tidak ingin menyederhanakan sebuah rantai supply yang kompleks, tetapi sedikit mengubahnya, sehingga ketika Dell melakukan penjualan, perusahaan baru memesan komponen yang diperlukan. Idenya adalah dengan mengumpulkan uang pelanggan di muka, kemudian membayar suplier selama mungkin.

Ketika pertama kali menjalankan bisnis, fokuslah pada pengumpulan uang, karena jika Anda kehabisan uang, maka selesai sudah bisnis Anda.

Related Articles

Back to top button