Branding

Cara memposisikan produk Anda sebagai sebuah brand premium

Konsumen tidak dapat secara bebas menilai semua produk dalam setiap kategori. Namun, harga merupakan cara yang paling mudah untuk menentukan apakah sebuah brand baik, lebih baik, atau paling baik.

Kemudian Anda harus membackup posisi premium Anda dengan kualitas produk. Dan ingatlah bahwa jika konsumen Anda kecewa setelah mereka membayar harga yang premium, maka suara-suara negatif dapat menyebar dengan cepat dan Anda akan kehilangan pelanggan Anda atau bahkan bisa bangkrut.

Berikut ini merupakan beberapa contoh perusahaan yang melakukan hal tersebut dengan benar:

Starbucks

Bagaimana Starbucks memposisikan diri mereka sebagai brand premium? Apakah desain interiornya? Apakah dengan penggunaan istilah “barista”, “venti” dan “grande”? Apakah logo mermaid hijaunya? Semua hal tersebut memang hal yang cukup memberikan dampak terhadap posisi mereka sebagai sebuah brand premium, namun satu hal yang pasti yang membuat Starbucks sebagai sebuah kopi premium yang masih mendominasi saat ini adalah berbagai fitur yang ditambahkan untuk dapat mengenakan harga yang lebih tinggi.

Grey Goose

Apa yang dilakukan Starbucks pada kopi, Grey Goose melakukannya pada vodka. Sangat sulit membedakan sebuah merek vodka berdasarkan rasa, jadi Anda harus melakukannya dengan brand itu sendiri.

Apakah sebuah desain botol yang menarik dapat memposisikan diri Anda sebagai sebuah brand premium? Tentu saja, tetapi hal tersebut harus diiringi dengan harga yang tinggi. Absolut dari Swedia masuk ke dalam pasar yang di dominasi oleh Smirnoff menjadi pemimpin pasar premium dengan botol yang unik dan harga yang tinggi, 60 persen lebih tinggi dari Smirnoff.

Jadi bagaimana Grey Goose memposisikan diri mereka sebagai brand ultra premium? Apakah vodka dari Perancis lebih baik? Tidak, mereka melakukannya dengan harga. Dan apa yang ada dalam pikiran konsumen ketika mereka membayar Grey Goose dua kali lebih mahal daripada Absolut adalah Grey Goose terasa lebih lembut dan lebih enak.

Jadi sekarang kita memiliki kategori baik, lebih baik, dan terbaik yaitu Smirnoff, Absolut, dan Grey Goose.

Kurangnya pilihan

Perusahaan seringkali memberikan terlalu banyak pilihan kepada pelanggan. Untuk produk premium, beberapa perusahaan berpikir mereka harus menawarkan pilihan yang banyak, tetapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Jika Anda ingin dilihat sebagai sebuah brand premium, Anda harus memiliki sedikit pilihan, terutama ketika peluncuran.

Baca juga:  Apa itu brand loyalty? (Plus tips untuk meningkatkannya)

Dengan memiliki banyak pilihan akan membuat keputusan pembelian menjadi lebih sulit. Kemudian jika ditambah dengan harga yang tinggi, maka akan memperburuk keadaan. Masalah terbesar pada Apple watch adalah karena mereka menawarkan terlalu banyak pilihan. Semua barang mereka terlalu mahal, mereka membuka harga mulai dari kisaran $399 hingga $17.000 dengan berbagai variasi.

Kebanyakan konsumen memilih untuk membeli produk dengan kisaran harga $399 hingga $599 yang tentu saja untuk sebuah jam tangan sudah cukup mahal. Namun walaupun mereka membeli sesuatu yang premium, psikologi mereka mengatakan bahwa mereka membeli produk Apple yang murah.

Dan pelanggan yang membeli produk Apple seharga $17.000 pun tidak jauh berbeda, banyak diantara mereka yang merasa bodoh karena bersedia untuk membayar produk yang sangat mahal.

Seharusnya mereka meluncurkan produk tersebut dengan satu harga dan pilihan yang lebih sedikit. Hal itulah yang dilakukan Apple pada iPhone.

Related Articles

Back to top button