Bisnis

3 Langkah untuk membentuk “Dream Team” pada startup

Anda mungkin memiliki mimpi yang luar biasa cemerlang, namun perlu Anda ketahui bahwa nasib perusahaan bergantung kepada kekuatan tim Anda. Banyak venture capitalist yang mengatakan bahwa karakter, keahlian pendukung, dan gaya bekerja dari karyawan kunci merupakan salah satu faktor terpenting ketika mereka memilih perusahaan untuk berinvestasi.

Naeem Zafar, pengajar entrepreneurship di University of California sekaligus CEO di Bitzer Mobile memberitahukan langkah-langkah apa saja yang harus diambil untuk mengumpulkan orang-orang yang akan membantu Anda berjalan menuju kesuksesan.

Founder

Hal pertama dan mungkin yang paling sulit untuk dilakukan adalah mengevaluasi rekan bisnis Anda. “Kualitas orang-orang yang ada di tahap ini akan menentukan DNA dari perusahaan Anda di masa depan,” kata Zafar.

Dia memberitahukan bahwa satu orang saja yang tidak benar dapat memberikan efek negatif ke seluruh tim. “Sangat sulit untuk menemukan pemain A jika Anda memiliki beberapa pemain B,” kata dia.

Kuncinya adalah tanyakan pada diri Anda setiap hari: Apakah ini merupakan orang-orang terbaik yang dapat bekerja bersama saya? Jika jawabannya adalah iya, maka sudah saatnya Anda menentukan peran dan tanggung jawab tersebut kepada mereka. Kemudian setelah itu Anda dapat menentukan struktur hierarki perusahaan dan perjanjian-perjanjian yang disepakati oleh semua pihak untuk menghindari masalah hukum yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Penasihat, karyawan, dan pekerja paruh waktu

Ada lima tipe penasihat yang diperlukan dalam setiap startup:

  • Ahli pasar
  • Konektor / Penghubung (orang-orang yang memiliki banyak koneksi)
  • Industry celebrity
  • Coach
  • Ahli teknikal

Cobalah menghadiri acara-acara industri di bidang Anda dan baca majalah bisnis, pertukaran publikasi dan blog untuk menemukan orang yang mungkin mau bekerja dengan Anda. “Carilah orang yang cocok dengan Anda, orang-orang yang tertarik dengan ide Anda dan orang yang dapat Anda percayai,” kata Zafar.

Ketika bisnis Anda berkembang dan ada beberapa pekerjaan tidak dapat diselesaikan karena tidak memiliki waktu yang cukup atau kurang keahlian, maka saatnya bagi Anda untuk menarik personil baru. Tentukan keahlian apa saja yang tidak Anda miliki dalam tim dan cobalah untuk mengisi kekosongan tersebut dengan mencari karyawan paruh waktu atau kontrak. Zafar menyarankan Anda untuk menggunakan LinkedIn ketika Anda mencari seseorang dengan keahlian yang Anda butuhkan, lalu kirim penawaran Anda kepada mereka. Umumnya empat dari 10 orang akan mengatakan memberikan jawaban yang positif jika Anda mendekati mereka dengan benar, jujur, dan memberikan topik yang menarik.

Baca juga:  Vendor vs Supplier

Setiap orang luar yang Anda ajak bekerja sama harus menandatangani perjanjian agar mereka menjaga rahasia produk Anda dan memastikan bahwa Anda memiliki 100% hak kepemilikan atas produk yang Anda kerjakan.

Karyawan fulltime

Kapan saatnya Anda merekrut karyawan fulltime? Umumnya, kemampuan finansial Anda yang menentukan apakah Anda sudah siap untuk merekrut karyawan fulltime atau tidak. Ketika Anda sudah berhasil mendapatkan sumber pendapatan yang cukup, entah apakah melalui bootstrap, venture capital, atau pun pinjaman bank, Anda dapat merekrut karyawan fulltime dan mengembangkan perusahaan Anda menjadi lebih besar lagi.

Hal yang harus Anda pertimbangkan ketika Anda merekrut karyawan fulltime adalah mencari tahu apakah mereka memiliki mental yang dibutuhkan untuk sukses dalam startup. Di perusahaan baru, bisnis proses dan peran bersifat fluid dan kemampuan untuk fleksibel merupakan keharusan. “Saya sangat skeptis pada seseorang yang sudah lama bekerja di perusahaan besar karena mereka tidak akan mengerti bahwa di startup tidak ada yang namanya job description, Anda harus mengerjakan apa pun yang harus dikerjakan,” kata Zafar.

Anda membutuhkan orang yang dapat mengesampingkan ego pribadi dan bekerja untuk kepentingan yang lebih besar. “Anda harus memutuskan: Apakah Anda akan merekrut orang yang memiliki banyak kekuatan atau Anda akan merekrut orang yang memiliki sedikit kelemahan?” kata Zafar. “Lucunya adalah orang yang memiliki banyak kekuatan juga memiliki banyak kelemahan. Contoh yang paling tepat untuk kasus ini adalah New York Yankees. Mereka memiliki banyak pemain yang sangat bagus dan ego yang sama besarnya dan mereka bahkan tidak akur satu sama lain, tetapi sebagai sebuah tim mereka sukses. Tidak semua founder nyaman dengan hal tersebut, kebanyakan dari mereka menginginkan harmonisasi. Tetapi harmonisasi tidak menciptakan produk yang bagus.”

Related Articles

Back to top button