Bisnis

Buat rencana, tapi ingat bahwa sukses datang pada orang yang mengeksekusinya

Apakah membuat rencana sangat penting? Ya. Dan tidak.

Ya, karena apapun yang Anda lakukan Anda harus memiliki rencana. Terutama jika Anda menjalankan sebuah bisnis. Anda tidak dapat berinvestasi atau terjun pada sebuah proyek tanpa alasan. Anda harus memiliki sebuah tujuan jangka panjang dalam pikiran Anda dan sebuah rencana untuk mencapai semua hal tersebut. Pebisnis yang cerdas selalu memiliki rencana. Mereka benci dengan kejutan. Mereka ingin memastikan bahwa mereka telah memikirkan segala macam opsi yang tersedia. Namun rencana hanya dapat mengantar Anda sampai disini saja. Pada satu titik, Anda harus mengeksekusinya dan mengambil resiko.

Sebagai contoh, Greg Koch, co-founder dan CEO dari Stone Brewing Company. Koch dan partnernya memulai perusahaan sejak tahun 1996 dan kini telah berkembang hingga memiliki 900 karyawan. Mereka tentu telah mendapatkan keuntungan dari gelombang popularitas mikro brewing dari negara-negara di sekitar mereka, sesuatu yang tidak pernah direncanakan oleh siapa pun sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu, Koch memutuskan untuk melakukan ekspansi ke Eropa dan menjadi salah satu yang pertama, jika tidak menjadi yang pertama, maka American micro breweries akan melakukannya. Jadi dia membuat sebuah rencana.

Koch merekrut seorang pengembang bisnis dimana pekerjaan utamanya adalah untuk mencari tempat yang tepat bagi perusahaan untuk memulai bisnisnya di Eropa. Selama lebih dari empat tahun mereka mengunjungi tempat-tempat tersebut bersama, lebih dari 130 situs di sembilan negara. Dalam proses tersebut mereka meminta bantuan perusahaan dan konsultan lokal, bertemu dengan pemerintah daerah, makan makanan asing, menonton acara TV yang buruk dan duduk selama ratusan jam di pesawat.

Akhirnya, perusahaan memutuskan untuk membuka usaha di sebuah tempat yang mereka anggap sempurna: Sebuah bangunan sejarah di tengah Berlin, Jerman. Koch tidak dapat berbicara bahasa Jerman. Dia hanya pernah mengunjunginya beberapa kali saja. Tetapi pekerjaan harus terus berjalan. Orang-orang sudah di rekrut. Jutaan dollar sudah dihabiskan. Sebuah fasilitas, kombinasi antara brewery dan restoran, diharapkan dapat beroperasional pada akhir tahun 2015.

Baca juga:  Apa itu capital?

Ini merupakan langkah yang besar bagi sebuah perusahaan. Dan sebuah investasi seperti itu tentu saja membutuhkan banyak rencana, bukan? Tentu saja. Tetapi hal sebenarnya yang memicu keputusan tersebut, tidak lebih dari sebuah perkiraan.

“Analisis dapat menjadi hal yang luar biasa,” kata Koch. “Namun pada akhirnya Anda tetap harus bertindak sesuai dengan insting Anda.”

Dia telah menjalankan mikro brewery selama hampir dua dekade, tetapi dia mengklaim bahwa dia bukanlah seorang ahli dalam industri beer.

“Mempelajari pasar merupakan hal yang menghabiskan banyak waktu,” kata dia. “Grup fokus dan survei dan opini publik mungkin sudah cukup untuk beberapa orang, namun tidak untuk bisnisnya.”

Tidak ada data yang dapat menunjang kesuksesan Koch di Jerman. Namun dia tetap percaya dan mengambil resiko tersebut. Dia bergantung pada instingnya. Dia mau mengambil resiko. Dan inilah yang dilakukan oleh seorang entrepreneur, mereka merencanakan dan mereka mengeksekusinya.

Koch tahu bahwa dia mungkin saja salah. Dia telah membuat banyak kesalahan di masa lalu. Tapi untungnya, tidak terlalu besar. Dia mengambil resiko besar di Berlin, namun bukan berarti dia melakukannya tanpa perhitungan sama sekali. Tidak akan ada seorang pengusaha cerdas yang akan melakukan hal tersebut.

“Perencanaan merupakan hal yang sangat penting,” katanya. “Tetapi pada akhirnya, kegigihan, kemauan, kecerdasan dan sedikit keberuntungan yang akan membuat perbedaan.”

Dia benar. Perencanaan merupakan hal yang penting. Tetapi beberapa pemilik bisnis sepertinya tidak pernah bisa lepas dari tahap perencanaan. Mereka menganalisa. Mereka melakukan riset. Mereka melakukan perhitungan. Mereka mencoba untuk mempertimbangkan dari berbagai sudut mengenai potensi masalah yang mungkin terjadi. Dan, pada kebanyakan kasus, hal ini menjadi tidak produktif.

Orang-orang yangmengembangkan bisnis mereka, selalu mengambil resiko setiap saat. Mereka berpikir, mereka mendapatkan data sebisa mereka, mereka menganalisa, dan pada akhirnya mereka mengeksekusinya. Dan mereka tahu apa yang mereka lakukan tanpa harus memiliki semua informasi yang dibutuhkan. Tapi tidak masalah. Pada akhirnya semua bergantung pada insting. Perasaan. Pertaruhan. Dan tidak ada satu pun perencanaan yang dapat melakukan hal tersebut.

Related Articles

Back to top button